12 Oktober 2023

Berapa Lama Bayi Bertahan Setelah Ketuban Pecah? Simak, Moms!

Ketuban pecah dini berisiko picu infeksi pada janin dan ibu hamil
Berapa Lama Bayi Bertahan Setelah Ketuban Pecah? Simak, Moms!

2. Tali Pusar Tertimpa

USG Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: USG Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

"Air ketuban yang berisiko habis, akan menyebabkan tali pusar dalam perut tertimpa tubuh bayi sendiri," jelas dr. Rangga.

Tali pusar pada bayi berguna untuk menghantarkan oksigen serta makanan.

Apabila cairan ketuban habis, ini akan mengubah posisi tali pusar dan menimpa bayi.

Dengan demikian, tinggi risikonya untuk bayi mengalami gangguan dalam kandungan.

Baca Juga: Posisi Bayi 7 Bulan dalam Kandungan, Moms Wajib Tahu!

3. Pertumbuhan Bayi Terhambat

Lama bayi bertahan setelah ketuban pecah memang tak bisa diprediksi.

Apalagi jika ketuban rembes terjadi tanpa disadari oleh ibu hamil.

"Jika bayi terlalu lama tanpa cairan ketuban, sangat berisiko pertumbuhannya akan terhambat," tambah dr. Rangga.

Ini terutama tangan dan kakinya yang tidak dapat tumbuh dengan sempurna.

4. Infeksi dan Komplikasi

Sakit Perut pada Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Sakit Perut pada Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Menurut penjelasan dokter Rangga, infeksi adalah dampak lain dari ketuban pecah pada ibu hamil.

Infeksi bakteri ini bisa naik ke saluran vagina dan mencapai rahim.

Artinya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bayi lahir, akan semakin besar kemungkinan alami infeksi.

Kemungkinan tanda-tanda infeksi meliputi:

  • Demam
  • Detak jantung cepat pada bayi atau ibu hamil
  • Keringat berlebihan
  • Nyeri di sekitar rahim
  • Rasa sakit yang konstan
  • Keputihan berbau busuk

Infeksi yang parah bisa memicu komplikasi atau bahkan kematian janin.

5. Operasi Caesar

Tindakan persalinan tergantung dari kondisi ibu hamil dan janin.

Bayi yang bertahan setelah ketuban pecah, biasanya akan 'dipancing' untuk kontraksi.

Jika tak ada infeksi atau air ketuban masih tersisa, persalinan normal masih dapat dilakukan.

Ini pun dibantu dengan metode induksi yang aman dengan kondisi kehamilan.

"Sebaliknya, jika tak memungkinkan, operasi caesar menjadi pilihan terbaik," tambah dr. Rangga.

Baca Juga: Cara Mengurangi Mata Minus dan Prosedur Operasinya

Nah itu dia Moms, penjelasan mengenai lama bayi bertahan setelah ketuban pecah dan risiko yang perlu diwaspadai.

Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ya!


Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika Bintaro.

Rangga Mainanda-jadwal dokter
Foto: Rangga Mainanda-jadwal dokter

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/water-breaking/art-20044142
  • https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jpm-2013-0017/html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb