06 Februari 2024

5 Tanda Air Ketuban Rembes, Ini Dampak dan Pencegahannya

Calon ibu wajib untuk selalu waspada
5 Tanda Air Ketuban Rembes, Ini Dampak dan Pencegahannya

Mendekati persalinan, ibu hamil menjadi lebih siaga pastinya. Begitu juga ketika air ketuban rembes, Moms pasti akan bertanya-tanya apakah ini tanda bahwa persalinan semakin dekat?

Jangan panik Moms, ada ciri-ciri air ketuban rembes yang perlu diketahui bagi ibu hamil.

Ini tidak boleh diabaikan, karena akan berdampak bagi kehamilan dan juga kondisi si janin.

Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan Intim

Ciri-Ciri Air Ketuban Rembes

Air ketuban rembes atau bocor salah satu yang menandakan bayi hampir siap untuk dilahirkan.

Tidak ada yang tahu pasti apa yang memicu reaksi air ketuban rembes.

Biasanya ini terjadi sekitar minggu ke-40 kehamilan, tetapi para ahli menunjukkan sejumlah faktor dan ciri-ciri yang bisa diketahui untuk langkah pertolongan pertama.

Apa saja ciri-ciri air ketuban rembes? Berikut gejalanya.

1. Tetesan Air Tidak Deras

Perut Ibu Hamil Besar (Orami Photo Stock)
Foto: Perut Ibu Hamil Besar (Orami Photo Stock)

Saat air ketuban rembes, seorang ibu hamil mungkin merasakan semburan cairan ketuban, atau merasakan tetesan air secara perlahan.

Jumlahnya tergantung pada seberapa besar Moms mengalami robekan atau air ketuban rembes parah.

Jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan telah menumpuk dan akan keluar.

Tapi jika air ketuban rembes terjadi lebih tinggi di dalam rahim, cairan harus menetes di antara kantung dan lapisan rahim, sehingga alirannya tidak akan terlalu deras.

2. Tidak Berbau dan Bening

Ciri-ciri air ketuban rembes bisa dilihat dari warnanya, Moms.

Mengutip March of Dimes, secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meski beberapa wanita mendeteksi bau yang manis seperti air mani atau klorin.

Warnanya juga biasanya bening atau diwarnai merah muda dengan garis-garis darah.

Sehingga Moms perlu membedakan apakah cairan yang keluar itu bagian dari keputihan bening ataupun air ketuban rembes.

Pasalnya, wanita juga mungkin mengalami peningkatan keputihan selama kehamilan.

Keputihan yang normal cenderung berbau ringan dan terlihat seperti susu.

Baca Juga: Pelajari Arti Warna Air Ketuban serta Tanda Kebocoran, Moms Wajib Tahu!

3. Tidak Terasa Nyeri

Nyeri Perut saat Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Nyeri Perut saat Hamil (Orami Photo Stock)

Beberapa wanita tidak merasakan apapun saat air ketuban rembes ataupun bocor.

Karena biasanya ini tidak terasa nyeri atau sakit pada area perut.

Namun, jika air ketuban rembes menandakan persalinan, nyeri akibat kontraksi dapat terjadi.

Kontraksi juga dapat meningkat dalam frekuensi dan intensitas setelah air ketuban rembes.

4. Terjadi di Kehamilan Tua

Umumnya, air ketuban rembes akan terjadi saat persalinan semakin dekat.

Cairan keluar dari vagina ini menjelang persalinan atau saat ciri-ciri persalinan sudah muncul pada saat usia kandungan sudah cukup bulan.

Normalnya, usia kandungan mendekati kelahiran, apabila sudah mencapai 37–40 minggu.

Moms juga perlu waspada jika air ketuban yang keluar dari vagina terbilang banyak dan terjadi terus-menerus.

Jika air ketuban rembes kurang dari 32 minggu dan berisiko melahirkan dalam beberapa hari ke depan, ibu hamil mungkin akan diberi magnesium sulfat untuk melindungi sistem saraf bayi.

Mengutip Mayo Clinic, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi dan suntikan steroid untuk mempercepat kematangan paru-paru bayi.

Baca Juga: 3 Penyebab Pusar Ibu Hamil Sakit saat Trimester Kedua, Pernah Mengalaminya?

5. Perut Kencang

Sakit Perut saat Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Sakit Perut saat Hamil (Orami Photo Stock)

Ciri-ciri air ketuban rembes seterusnya adalah perut terasa kencang, serta adanya tekanan pada perut bagian bawah yang semakin lama semakin kencang.

Tekanan pada perut bagian bawah ini seringkali diikuti dengan munculnya cairan dalam vagina.

Moms akan merasakan seperti ada yang pecah, meski tidak disertai dengan kontraksi.

Ibu hamil biasanya akan merasakan seperti ada gelembung yang pecah.

Kondisi ini merupakan pertanda air ketuban rembes dan tanda-tanda persalinan.

Dampak Air Ketuban Rembes sebelum Waktunya

Dampak Air Ketuban Rembes
Foto: Dampak Air Ketuban Rembes (Babyabout.net)

Dilansir dari Sutterhealth, pada trimester pertama dan kedua, air ketuban yang keluar dari vagina Moms dapat memicu komplikasi serius.

Lantas apa saja dampak bagi kehamilan?

1. Lahir Prematur

Ketuban mungkin pecah sebelum mencapai usia 37 minggu dalam kehamilan.

Ini disebut ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PPROM).

Dampak bagi kehamilan di sini yakni adanya risiko melahirkan bayi lebih awal dan terjadi infeksi atau komplikasi.

Jika ketuban pecah sebelum minggu ke 37, ibu hamil kemungkinan besar akan dirawat di rumah sakit untuk pemantauan.

Dalam beberapa kasus, kerusakan pada kantung air ketuban dapat menutup kembali dengan sendirinya.

Namun pada kasus lain, sebagian ibu hamil perlu melahirkan prematur untuk mencegah komplikasi.

Dampak air ketuban rembes sebelum waktunya adalah keguguran, cacat lahir, hingga yang paling fatal...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb