Arti Warna Air Ketuban dan Tanda Kebocoran, Bumil Waspada!
Ketika sedang hamil, memantau warna air ketuban sangat penting karena bisa memberikan petunjuk mengenai kesehatan janin dan kondisi ibu.
Meski normalnya berwarna bening kekuningan, air ketuban bisa berubah warna tergantung pada kondisinya.
Berikut penjelasan tentang arti warna air ketuban dan cara mencegah kebocorannya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Perhatikan Moms!
Arti Warna Air Ketuban
1. Warna Bening Kekuningan
Ini adalah warna normal air ketuban yang menandakan kesehatan janin yang baik.
2. Warna Kuning Jingga
Warna ini bisa menunjukkan adanya ketidakcocokan darah antara ibu dan bayi. Kondisi ini perlu segera ditangani oleh tenaga medis.
3. Warna Cokelat
Air ketuban berwarna cokelat dapat menunjukkan adanya perdarahan dalam rahim. Perdarahan ini perlu segera ditangani untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
4. Warna Hijau Tua
Ini adalah tanda adanya mekonium (feses pertama bayi) dalam air ketuban. Mekonium dalam air ketuban dapat menyebabkan komplikasi pernapasan pada bayi saat lahir.
5. Warna Merah Cokelat Tua
Warna ini menandakan adanya kondisi yang membahayakan seperti kematian janin. Jika warna air ketuban berubah menjadi merah cokelat tua, segera hubungi dokter.
Baca Juga: 5 Tanda Air Ketuban Rembes, Dampak dan Pencegahannya
Faktor Penyebab Air Ketuban Keruh
1. Infeksi
Infeksi pada ibu atau janin dapat menyebabkan perubahan warna dan kekeruhan pada air ketuban. Infeksi ini bisa berasal dari bakteri atau virus yang mengganggu keseimbangan dalam rahim.
2. Mekonium
Mekonium adalah tinja pertama yang dihasilkan oleh bayi di dalam rahim. Jika bayi mengeluarkan mekonium ke dalam air ketuban sebelum kelahiran, air ketuban bisa menjadi keruh atau berwarna hijau.
3. Usia Kehamilan yang Terlalu Lama
Pada kehamilan dengan usia kandungan yang sudah terlalu lama, air ketuban mungkin mengandung lebih banyak sel kulit dan bahan-bahan lain yang membuatnya tampak keruh.
Baca Juga: 4 Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang Menurut Dokter Spesialis!
Pentingnya Memantau Warna Air Ketuban
Memantau warna air ketuban selama kehamilan sangat penting karena memberikan petunjuk tentang kesehatan janin dan kondisi ibu. Berikut beberapa alasan pentingnya memantau warna air ketuban:
1. Indikator Kesehatan Janin
Warna air ketuban yang normal menandakan kesehatan janin yang baik. Perubahan warna air ketuban bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada janin.
2. Deteksi Dini Masalah Kesehatan
Perubahan warna air ketuban yang abnormal bisa menjadi tanda awal adanya masalah kesehatan pada janin. Dengan memantau warna air ketuban, dokter dapat mendeteksi masalah tersebut lebih awal.
3. Pemantauan Kesehatan Ibu
Warna air ketuban juga bisa memberikan petunjuk tentang kesehatan ibu.
Beberapa kondisi kesehatan ibu seperti diabetes gestasional atau preeklampsia dapat memengaruhi warna air ketuban.
Baca Juga: 8 Fungsi Amnion (Air Ketuban) untuk Pertumbuhan Janin
Bahaya Jika Warna Air Ketuban Berubah Keruh
Air ketuban yang keruh dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Salah satu bahaya adalah infeksi di dalam ketuban dan plasenta, seperti korioamnionitis, yang dapat menyebabkan infeksi lebih luas pada janin dan ibu.
Keberadaan mekonium dalam air ketuban juga bisa menimbulkan risiko sindrom aspirasi mekonium, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi.
Ciri-Ciri Air Ketuban Rembes
Moms perlu mengetahui ciri-ciri air ketuban rembes untuk bisa segera mengambil tindakan:
1. Cairan Berwarna Bening dan Meninggalkan Bekas di Pakaian
Air ketuban yang merembes biasanya berwarna bening atau kekuningan dan meninggalkan bercak putih pada pakaian.
2. Merasakan Ada Sesuatu yang Pecah di Rahim
Munculnya perasaan ada sesuatu yang pecah di rahim bisa menjadi tanda air ketuban merembes.
3. Adanya Tekanan Pada Bagian Bawah Perut
Tekanan pada bagian bawah perut yang disertai keluarnya cairan bisa menandakan air ketuban merembes.
4. Merasa Ingin Selalu Buang Air Kecil
Jika Moms selalu ingin buang air kecil, itu bisa menjadi tanda air ketuban merembes.
Baca Juga: Mengenal Polihidramnion atau Kondisi Air Ketuban Berlebihan
Risiko Air Ketuban Rembes
1. Trimester Awal
Pada trimester awal, air ketuban yang merembes bisa menyebabkan keguguran, cacat lahir, kelahiran prematur, hingga kematian saat melahirkan.
2. Trimester Akhir
Pada trimester akhir, kekurangan cairan ketuban bisa menyebabkan pertumbuhan janin melambat dan kesulitan mendapatkan oksigen. Hal ini bisa mempersulit proses persalinan.
Cara Mencegah Air Ketuban Rembes
1. Membersihkan Organ Genital dengan Tepat
Moms perlu membersihkan organ genital dengan benar untuk menghindari infeksi.
2. Menghindari Guncangan
Hindari guncangan dan hentikan sementara hubungan seksual untuk mengurangi risiko kebocoran air ketuban.
3. Pemeriksaan Kehamilan Rutin
Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan jalani gaya hidup sehat untuk memastikan kondisi kehamilan tetap optimal.
4. Memeriksa Cairan yang Keluar dari Vagina
Perhatikan tekstur, bau, dan warna cairan yang keluar dari vagina untuk mendeteksi air ketuban yang rembes.
Dengan memahami arti warna air ketuban dan tanda kebocorannya, Moms bisa lebih waspada dan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan janin dan diri sendiri.
- https://www.sutterhealth.org/health/labor-delivery/amniotic-fluid
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/amniotic-fluid.aspx
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.