10 Penyebab Bintik Merah setelah Demam, Bisa Flu Singapura
Pertama, ketahuilah bahwa demam adalah pertahanan alami tubuh melawan infeksi.
Mereka sebenarnya menandakan tujuan yang baik.
Ini berarti fokus sebagai orang tua haruslah untuk menjaga kenyamanan anak selama demam, bukan untuk menurunkan suhu yang tinggi.
Derajat demam tidak selalu berkorelasi dengan beratnya suatu penyakit.
Demam pun biasanya berlangsung dalam beberapa hari.
Hubungi dokter anak segera ketika demam lebih dari 38,8°Celsius selama lebih dari 24 jam.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!
Pengobatan Bintik Merah Setelah Demam
Ketika demam mereda, anak-anak biasanya akan memiliki ruam di sekitar tubuh dalam waktu 12 atau 24 jam.
Sering kali, kondisi munculnya bintik merah pada kulit bayi setelah demam ini tidak terdiagnosis.
Hal ini sampai demam hilang dan muncul bintik merah pada kulit bayi setelahnya.
Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikut beberapa cara pengobatan yang bisa ditempuh, meliputi:
1. Minum Obat Penurun Demam
Tidak ada pengobatan pasti untuk bintik merah setelah demam. Ini adalah kondisi yang cukup umum dan ringan, biasanya sembuh dengan sendirinya.
Namun, Moms dapat memberi anak minum asetaminofen jika ia merasa tidak enak badan dan demam.
Moms juga dapat menggunakan ibuprofen jika Si Kecil berusia di atas 6 bulan, sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Jika demam Si Kecil meningkat, mereka mungkin mengalami kejang demam yang disertai suhu yang tinggi.
Hubungi dokter segera jika Moms menemui kondisi ini ya, Moms.
2. Konsumsi Pereda Nyeri
Bintik merah setelah demam juga disertai dengan ngilu di anggota tubuh.
Khususnya DBD dan demam Scarlet, ini membuat ngilu dan pegal linu ketika demam berlangsung.
Orang tua mungkin ingin mengobatinya dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek.
Selain itu, bisa dengan memakai obat antiseptik untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh luka.
Selalu tanyakan kepada dokter anak Moms sebelum memberikan sesuatu yang baru untuk Si Kecil.
3. Istirahat Cukup
Jangan sampai terlewat, istirahat cukup diperlukan untuk mengobati bintik merah yang muncul setelah demam.
Si Kecil pastikan mendapat tidur yang cukup untuk tubuh bisa cepat pulih.
Anak yang sakit tak jarang menjadi susah tidur dan tantrum menjadi hal yang perlu dihadapi.
Cobalah untuk membuat anak tenang ketika suhu badan sedang tinggi atau demam.
Moms bisa memberikan cairan tubuh yang cukup dan makanan tinggi nutrisi untuk mempercepat proses penyembuhan.
Baca Juga: Penyebab Anak Tantrum Pulang Sekolah dan Cara Mengatasinya
4. Konsultasi Dokter
Bintik merah setelah demam tak kunjung mereda dan membaik?
Seorang anak dengan gejala demam ini harus ke dokter sesegera mungkin.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bakteri strep grup A dapat menyebabkan komplikasi yang parah, seperti masalah jantung atau ginjal.
Tak hanya itu, pada kasus demam berdarah, penggunaan antibiotik tidak dianjurkan kecuali jika ada indikasi spesifik untuk infeksi bakteri sekunder.
Seorang anak dengan infeksi bakteri dapat kembali ke sekolah atau beraktivitas setelah mereka minum antibiotik untuk waktu yang direkomendasikan oleh dokter dan tidak lagi demam.
5. Kompres Air Hangat
Membuat anak tenang ketika demam tinggi bisa dengan mengompres air hangat.
Kompreslah di area lipatan seperti ketiak, bawah lutut, ataupun di sekitar lipatan paha. Dengan adanya kehangatan, ini membuat tubuh menurunkan suhu yang tinggi.
Air yang dipakai pastikan hangat dan tidak terlalu panas yang direndam dengan handuk kecil.
Jangan mengabaikan jika anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung mereda, dan segera konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Dokter Gizi Jabodetabek Terbaik, Catat!
Itu dia beberapa kemungkinan penyebab muncul bintik merah pada kulit bayi setelah demam. Pastikan untuk berhati-hati, ya!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15785-roseola-infantumsixth-disease#:~:text=Roseola%20infantum%2C%20or%20sixth%20disease,having%20the%20illness%20during%20childhood.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
- https://pediatrics.aappublications.org/content/127/3/580
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.