15 Desember 2023

Biografi Muhammad Yamin, Sang Pelopor Sumpah Pemuda

Simak perjuangannya untuk Kemerdekaan Indonesia
Biografi Muhammad Yamin, Sang Pelopor Sumpah Pemuda

Muhammad Yamin adalah seorang sastrawan dan pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Ia dikenal sebagai penulis teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Yamin menempuh pendidikan di H.I.S, Padang, dan melanjutkan ke Sekolah Tinggi Hukum, Batavia.

Ia aktif dalam pergerakan nasional, terutama dalam bidang sastra dan politik. Karya-karyanya, seperti Indonesia Tumpah Darahku dan pelopor Sumpah Pemuda.

Selain itu, Muhammad Yamin juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Pakistan, dan Sudan.

Baca Juga: Biografi Tjokroaminoto, Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

Keluarga dan Masa Kecil Muhammad Yamin

Biografi Moh Yamin
Foto: Biografi Moh Yamin (Konstituante.net)

Prof. Mr. Muhammad Yamin, S.H lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903.

Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo, dan dari pernikahannya tersebut, salah satu anaknya yang dikenal luas adalah Rahadijan Yamin.

Pendidikan awal Muhammad Yamin terutama terdiri dari pendidikan adat dan agama yang diberikan oleh orang tuanya hingga tahun 1914.

Namun, di tengah masa penjajahan, Muhammad Yamin adalah salah satu dari sedikit yang beruntung mendapatkan pendidikan menengah dan tinggi.

Melalui pendidikan ini, ia memiliki kesempatan untuk menggali kesusastraan asing, terutama kesusastraan Belanda.

Hal yang menonjol tentang pendidikan Muhammad Yamin adalah kemampuannya untuk meresapi tradisi sastra Belanda sebagai seorang intelektual.

Ia tidak hanya mengambil begitu saja apa yang diberikan, tetapi juga menerima konsep sastra Barat dan mengintegrasikannya dengan gagasan budaya nasionalis.

Dengan demikian, Muhammad Yamin menjadi salah satu tokoh intelektual yang mampu menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi ke dalam pemikiran dan karya sastranya.

Baca Juga: Biografi Gatot Soebroto, Pahlawan Pembela Rakyat Kecil

Riwayat Pendidikan

Muhammad Yamin menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan dalam hidupnya.

Salah satu pendidikan yang diambilnya adalah di Hollands inlands School (HIS) di Palembang.

Selanjutnya, ia juga mencatatkan dirinya sebagai peserta kursus di Lembaga Pendidikan Peternakan dan Pertanian di Cisarua, Bogor.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Algemene Middelbare School (AMS), yang setara dengan Sekolah Menengah Umum di Yogya. Selain itu, ia juga mengenyam pendidikan di HIS di Jakarta.

Penting untuk dicatat bahwa Muhammad Yamin memutuskan untuk mengejar pendidikan di AMS Yogya sebagai persiapan untuk mempelajari kesusastraan Timur di Universitas Leiden, Belanda.

Di AMS Yogya, ia memperdalam pengetahuan dalam bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Kaei, dan sejarah purbakala.

Prestasi gemilangnya adalah mampu menguasai keempat mata pelajaran tersebut hanya dalam waktu 3 tahun, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.

Dalam proses belajarnya, Muhammad Yamin mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Pastor-pastor di Seminari Yogya membantunya dalam mempelajari bahasa Yunani, sementara Prof. H. Kraemer dan Ds. Backer membantunya dalam memahami bahasa Latin.

Namun, cita-cita Muhammad Yamin untuk melanjutkan studi di Eropa terhenti ketika menerima kabar bahwa ayahnya telah meninggal dunia di Sawahlunto.

Uang peninggalan ayahnya hanya mencukupi untuk 5 tahun studi di Eropa, sementara belajar kesusastraan Timur memerlukan waktu tujuh tahun.

Oleh karena itu, ia akhirnya melanjutkan kuliah di Recht Hogeschool (RHS) di Jakarta dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten, yang setara dengan gelar Sarjana Hukum, pada tahun 1932.

Baca Juga: Biografi Malahayati, Laksamana Perempuan Pertama di Dunia


Karya Sastra Muhammad Yamin

Biografi Moh Yamin
Foto: Biografi Moh Yamin (Lk2fhui.law.ui.ac.id)

Pada tahun 1920-an, Mohammad Yamin memulai karirnya dalam bidang kesusastraan sebagai seorang penulis.

Karyanya yang pertama ditulis dalam bahasa Melayu dan diterbitkan dalam jurnal Jong Sumatera. Karya awalnya masih terikat pada bahasa Melayu klasik.

Pada tahun 1922, Muhammad Yamin muncul sebagai seorang penyair dengan karyanya yang berjudul Tanah Air.

Kumpulan puisi ini merupakan salah satu karya puisi modern pertama yang pernah diterbitkan pada masa itu. Kemudian, pada tanggal 28 Oktober 1928, dia menerbitkan kumpulan puisi kedua yang berjudul Tumpah Darahku.

Pada tahun yang sama, Muhammad Yamin juga mengeksplorasi bidang drama dengan karyanya yang berjudul Ken Arok dan Ken Dedes, yang terinspirasi oleh sejarah Jawa.

Dalam dunia kesusastraan, Muhammad Yamin telah menghasilkan berbagai jenis karya, termasuk drama, esai, novel sejarah, dan puisi.

Selain itu, dia juga menjadi seorang penerjemah, menerjemahkan karya-karya seperti drama Julius Caesar karya William Shakespeare dan karya-karya dari Rabindranath Tagore.

Baca Juga: Biografi Pierre Tendean dan Kisah Heroik Sang Pahlawan

Karier Politik

Karier politik Muhammad Yamin dimulai ketika dia masih menjadi seorang mahasiswa di Jakarta.

Pada masa itu, dia bergabung dengan organisasi Jong Sumatera Bond dan memiliki peran penting dalam menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan di Kongres Pemuda II.

Dalam ikrar tersebut, Yamin memperjuangkan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Indonesia dan sebagai alat pemersatu.

Pada tahun 1932, Muhammad Yamin meraih gelar Sarjana Hukum. Setelah itu, dia bekerja dalam bidang hukum di Jakarta hingga tahun 1942.

Selama periode ini, Yamin juga menjadi anggota Partindo (Partai Indonesia). Setelah Partindo dibubarkan, bersama dengan teman-temannya, dia ikut mendirikan Gerindo. Pada tahun 1939, Yamin terpilih sebagai anggota Volksraad.

Ketika Jepang menduduki Indonesia (1942-1945), Muhammad Yamin terlibat dalam PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).

Pada tahun 1945, dia terpilih sebagai anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Setelah Ir. Soekarno menjadi Presiden, Yamin menduduki berbagai jabatan penting dalam pemerintahan, termasuk:

  • Anggota DPR sejak tahun 1950
  • Menteri Kehakiman (1951-1952)
  • Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953–1955)
  • Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960)
  • Ketua Dewan Perancang Nasional (1962)
  • Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962)
  • Menteri Penerangan (1962-1963)

Ketika menjabat sebagai Menteri Kehakiman, Yamin kontroversial karena membebaskan tahanan politik tanpa proses peradilan, yang mendapat kritik dari anggota DPR.

Sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, Yamin mendukung pendirian universitas negeri dan swasta, seperti Universitas Andalas di Padang.

Baca Juga: 23+ Pilihan Jurusan Kuliah IPS dan Prospek Kerjanya, Menarik!

Demikian informasi seputar biografi Muhammad Yamin dan perannya dalam Sumpah Pemuda.

Semoga informasi ini dapat memperkaya wawasan kebangsaan kita, ya!

  • https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/tokoh-detail/3340/muhammad-yamin
  • https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-mohammad-yamin-pahlawan-nasional-indonesia/
  • https://www.biografiku.com/biografi-muhammad-yamin/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb