Mengenal Busung Lapar: Gejala, Penyebab, dan Dampaknya!
Dahulu, banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang melaporkan angka kejadian busung lapar yang cukup tinggi.
Busung lapar adalah kondisi yang termasuk dalam kategori gizi buruk atau malnutrisi, yakni kondisi saat tubuh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama.
Namun, kira-kira apa penyebab dan tanda-tanda busung lapar, ya Moms?
Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai busung lapar, simak artikel ini hingga akhir ya Moms.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Makanan yang Dianjurkan untuk Anak Gizi Kurang
Pengertian Busung Lapar
Busung lapar adalah kondisi yang berbahaya jika dibiarkan terjadi, terutama pada anak.
Kondisi ini bisa membuat anak rentan mengalami infeksi parah dan mengidap berbagai penyakit yang dapat berujung kematian.
Dalam dunia medis, busung lapar adalah istilah awam untuk menggambarkan 2 bentuk kondisi malnutrisi, yakni:
- Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah jenis kekurangan protein akut yang seringkali terjadi pada anak yang mengalami malnutrisi.
Gejala kwashiorkor atau disebut juga busung lapar biasanya berupa rambut yang berwarna kemerahan, ruam kulit, perut buncit karena kembung, serta hati yang membesar atau bengkak.
Jika dibiarkan, kondisi kekurangan gizi ini bisa berujung pada koma atau malah kematian.
Marasmus adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan kalori (energi) tingkat berat. Jangan anggap enteng karena malnutrisi jenis ini bisa mengakibatkan keterbelakangan mental.
Ciri-ciri marasmus biasanya dapat dilihat dari berat badan yang menurun drastis, kulit yang kering dan terkadang warnanya terlihat lebih gelap dari kulit yang sehat.
Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan kehilangan lemak dan otot, kerontokan rambut, dan wajah yang tampak tirus.
Secara umum, malnutrisi terjadi saat tubuh terus mengalami kekurangan nutrisi penting, yang mencakup:
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Mineral
Menurut U.S. National Library of Medicine, kasus kwashiorkor terjadi saat seseorang terus mengalami kekurangan protein.
Sedangkan mengutip UNICEF, marasmus terjadi ketika tubuh kekurangan energi dan protein.
Kedua kondisi ini termasuk dalam kategori malnutrisi energi-protein.
Mereka yang mengidap busung lapar bisa mengalami kondisi kwashiorkor dan marasmus secara bersamaan.
Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!
Gejala Busung Lapar
Busung lapar atau malnutrisi memiliki beberapa tanda dan gejala yang khas, antara lain:
- Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman
- Kelelahan dan mudah tersinggung
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Selalu merasa kedinginan
- Depresi
- Hilangnya lemak, massa otot, dan jaringan tubuh
- Risiko lebih tinggi untuk jatuh sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
- Waktu penyembuhan luka yang lebih lama
- Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi
Faktanya, akibat busung lapar seseorang juga bisa mengalami kesulitan bernapas dan gagal jantung.
Sementara itu, kasus busung lapar pada anak bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti:
- Kurangnya pertumbuhan dan berat badan rendah
- Kelelahan dan kekurangan energi
- Mudah tersinggung dan cemas
- Perkembangan perilaku dan intelektual yang lambat
Selain itu, gejala fisik yang bisa dilihat jika anak mengalami busung lapar adalah:
- Badan yang terlalu kurus dan pendek
- Tumbuh kembang yang terhambat
- Lemas
- Rendahnya kemampuan intelektual
Pertanda lain yang khas terjadi pada busung lapar kwashiorkor adalah munculnya pembengkakan pada tubuh yang disebabkan oleh penumpukan cairan.
Selain itu, anak yang menderita kwashiorkor akan mengalami:
- Perut membesar
- Berat dan tinggi badan tidak bertambah
- Perubahan pada kulit dan warna rambut (kulit menjadi kering, dan rambut berubah menjadi putih atau kuning kemerahan)
Sementara itu, ciri khas dari busung lapar marasmus adalah:
- Penyusutan perut
- Kekurangan berat badan
- Mengalami diare kronis
Perawatan mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi masalah busung lapar. Namun, dalam beberapa kasus, malnutrisi bisa memiliki efek jangka panjang untuk anak.
Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!
Penyebab Busung Lapar
Malnutrisi dapat terjadi karena berbagai alasan. Mengutip National Health Service UK, berikut beberapa hal yang mungkin jadi penyebab.
1. Asupan Makanan yang Sedikit
Beberapa orang mengalami malnutrisi karena tidak tersedia cukup makanan akibat faktor sosial ekonomi atau karena mereka kesulitan menyerap nutrisi.
Untuk alasan yang terjadi karena fisik, ada beberapa penyebab umum yang mendasari seseorang sulit menyerap nutrisi dari makanan, misalnya:
- Kanker
- Penyakit hati
- Kondisi yang menyebabkan mual atau membuat sulit makan atau menelan
- Minum obat yang membuat makan sulit, misalnya karena mual
- Masalah mulut seperti gigi palsu yang tidak pas juga dapat menyebabkan malnutrisi
2. Kondisi Kesehatan Mental
Busung lapar atau malnutrisi juga dapat memengaruhi orang dengan:
- Depresi
- Demensia
- Skizofrenia
- Anoreksia nervosa
3. Masalah Sosial dan Mobilitas
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kebiasaan makan seseorang dan berpotensi menyebabkan malnutrisi, antara lain:
- Tidak dapat meninggalkan rumah atau mencapai toko untuk membeli makanan
- Merasa sulit secara fisik untuk menyiapkan makanan
- Hidup sendiri yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang untuk memasak dan makan
- Memiliki keterampilan memasak yang terbatas
- Tidak punya cukup uang untuk dibelanjakan untuk mendapatkan makanan
4. Gangguan Pencernaan dan Kondisi Perut
Jika tubuh tidak menyerap nutrisi secara efisien, pola makan yang sehat pun tidak dapat mencegah malnutrisi.
Contoh kondisi pencernaan dan perut yang dapat menyebabkan hal ini, meliputi:
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Penyakit celiac
- Diare persisten, muntah, atau keduanya
5. Gangguan Penggunaan Alkohol
Mengonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan gastritis atau kerusakan jangka panjang pada pankreas.
Masalah ini dapat membuat sulit mencerna makanan, menyerap vitamin, dan menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme.
Alkohol juga mengandung kalori, sehingga seseorang mungkin tidak merasa lapar setelah meminumnya.
Oleh karena itu, mereka mungkin tidak makan makanan sehat yang cukup untuk memasok tubuh dengan nutrisi penting.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi pada Janin jika Moms Kurang Gizi
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.