23 Agustus 2023

Campak pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

Ketahui hal yang harus dilakukan jika Si Kecil terserang campak!
Campak pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

1. Tidak Divaksinasi

Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan terserang lebih mudah penyakit campak pada anak.

Campak sangat menular.

Sebanyak 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan berpeluang terkena campak jika mereka berada di dekat orang yang terinfeksi.

2. Bepergian Internasional

Jika Moms dan Si Kecil bepergian ke luar negeri, terutama negara-negara berkembang, akan lebih rentan terinfeksi dengan campak pada anak.

Campak menyebar ketika orang menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus.

Virus ini dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang yang menderita campak bersin atau batuk.

Seseorang yang terpapar virus biasanya menunjukkan gejala 7-14 hari kemudian.

Orang dengan campak dapat menyebarkan penyakit sejak 4 hari sebelum ruam muncul hingga sekitar 4 hari setelahnya.

3. Kekurangan Vitamin A

Bila Si Kecil tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan yang ia konsumsi, kemungkinan besar anak dapat memiliki gejala dan komplikasi campak yang lebih parah.

Baca Juga: 5 Vitamin Pra Kehamilan Terbaik Rekomendasi Dokter

Cara Mengobati Campak pada Anak

Pengobatan Campak
Foto: Pengobatan Campak (Freepik.com)

Saat ini memang masih belum dijumpai terapi spesifik untuk campak pada anak.

Biasanya, campak tanpa komplikasi akan hilang dengan sendirinya, dalam waktu 7-10 hari setelah infeksi terjadi.

Meski demikian, ada sejumlah obat-obatan serta langkah yang bisa Moms coba sebagai terapi untuk mengatasi dan mencegah virus campak pada anak.

1. Paracetamol

Paracetamol (asetaminofen), buprofen atau aspirin, bisa digunakan untuk mengatasi campak pada anak agar menurunkan demam dan meringankan nyeri badan.

Namun, hindari pemberian aspirin pada anak di bawah 16 tahun dan perhatikan pemberian dosis obat-obatan tersebut, untuk mencegah gangguan fungsi hati.

2. Minum Air Putih

Perawatan campak pada anak akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak.

Bentuk pengobatan juga tergantung pada seberapa parah kondisinya.

Mengutip Stanford Children's Health, Moms dapat memastikan agar Si Kecil minum lebih banyak cairan, setidaknya minum air putih 6-8 gelas per hari, untuk mencegah dehidrasi.

Baca Juga: Tak Lagi Susah Minum Obat, Begini Cara Minum Obat Kapsul yang Mudah

3. Konsumsi Vitamin A

Pemberian vitamin A dapat mencegah komplikasi campak pada anak.

Melansir National Health Service, vitamin A dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menambah kualitas penglihatan, dan menjaga kulit tetap sehat.

Selain sebagai memperkuat kekebalan tubuh, vitamin A juga berfungsi sebagai antioksidan dan melawan kerusakan sel.

"Melalui perannya dengan pertumbuhan dan pembelahan sel, vitamin A punya peran penting dalam pembentukan dan pemeliharaan normal jantung, paru-paru, ginjal, dan organ vital lainnya," ujar Dr. Sherry Ross, pakar kesehatan wanita di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, mengutip Live Science.

Ada beberapa jenis makanan yang menjadi sumber vitamin A, seperti keju, telur rebus, susu, udang, telur ikan, dan ikan salmon.

Asupan vitamin A juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi buah-buahan, sayur, atau suplemen vitamin.

4. Istirahat Cukup

Istirahat yang cukup juga dapat membantu sistem pertahanan tubuh jika mengalami campak pada anak.

Sebagai tips, Moms bisa menggunakan humidifier untuk mengurangi batuk dan nyeri tenggorokan.

Bila tidak memiliki humidifier, letakkan semangkuk air hangat, lalu campur satu sendok teh perasan air lemon dan dua sendok madu.

5. Awasi Penggunaan Antibiotik

Antibiotik biasanya diberikan bila telah terjadi komplikasi campak pada anak.

Ini karena campak pada anak disebabkan oleh virus, dan penggunaan antibiotik tidak berguna pada infeksi virus.

Selain itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian antibiotik dapat menyebabkan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb