22 April 2024

6 Ciri Sifat Childish pada Seseorang dan Cara Menghadapinya

Menghadapi orang childish dapat menguras energi dan emosi, bagaimana sebaiknya, ya?
6 Ciri Sifat Childish pada Seseorang dan Cara Menghadapinya

Pernahkah bertemu atau kenal dengan orang yang memiliki sifat tidak dewasa atau memiliki pemikiran yang seperti anak kecil? Sifat itu merupakan salah satu ciri orang dengan sifat childish.

Childish merupakan sebuah kata yang sering kali digunakan untuk menggambarkan perilaku atau sifat seseorang yang tampak tidak matang atau kurang serius.

Meskipun sering dianggap sebagai tindakan yang negatif, sebenarnya sifat childish bisa memiliki berbagai nuansa dan konteks yang berbeda.

Apa sebetulnya childish itu dan bagaimana cara menghadapi mereka?

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Manfaatnya dalam Kehidupan

Seperti Apa Sifat Childish?

Orang Dewasa Bersifat Kekanak-kanakan
Foto: Orang Dewasa Bersifat Kekanak-kanakan (Unsplash.com)

Dalam praktik klinis psikiater, para ahli banyak menangani orang-orang yang berjuang melawan depresi, kecemasan, kemarahan yang berlebihan, atau kesulitan pernikahan.

Alasan terbesar dan paling sering adalah karena banyak orang yang tidak pernah tumbuh dewasa.

Tak sedikit orang mencapai usia dewasa tanpa menguasai elemen inti dari fungsi emosional sebagai orang dewasa.

Dalam penelitian di World Journal of Clinical Pediatrics tahun 2018, disebutkan usia fisik dapat dihitung dengan jumlah hari lahir.

Usia fisik, terutama anak-anak, juga cenderung berkorelasi dengan tinggi badan, kekuatan, dan fungsi kognitif.

Sebaliknya, usia psikologis atau emosional lebih jelas dalam kebiasaan emosional.

Sebagai contoh, orang yang dewasa bisa tetap mengendalikan emosinya sedangkan anak-anak cenderung lebih cepat marah.

Orang dewasa juga dapat melakukan penilaian yang cermat sebelum berbicara, sedangkan anak-anak mungkin secara impulsif melontarkan kata-kata yang tidak bijaksana dan dapat menyakitkan.

Salah satu cara untuk mengenali bagaimana anak kecil berbeda dari orang dewasa yang matang secara emosional adalah membandingkannya dengan sosok anak-anak yang dikenal, seperti anak, cucu, keponakan, atau tetangga sendiri.

Dikutip dari MedlinePlus, sifat childish dapat dikategorikan sebagai gangguan kepribadian jika semakin hari semakin parah.

Gangguan kepribadian adalah sekelompok penyakit mental yang melibatkan pola pikiran dan perilaku jangka panjang yang tidak sehat dan tidak fleksibel.

Perilaku-perilaku ini dapat menyebabkan masalah serius dengan hubungan dan pekerjaan.

Baca Juga: Mengenal Toxic People, Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Sifat Childish

Dikutip dari penelitian di jurnal Mental Disorders in Early Childhood tahun 2015, sifat childish adalah ketika seseorang belum matang secara emosional sehingga akan kesulitan untuk mengomunikasikan atau memproses emosi mereka secara efektif dan sering kali terlihat egois atau menyendiri.

Sifat childish juga bisa didefinisikan sebagai seseorang yang berusia dewasa secara fisik, tetapi masih sering bersifat seperti anak-anak atau belum memiliki kedewasaan secara psikologis atau emosional.

Seseorang yang memiliki sifat childish, dapat menjadi sangat merugikan dan membawa tekanan batin bagi orang di sekelilingnya.

Sifat childish juga sebaiknya tidak dinormalisasi, ada baiknya untuk menegur dan memberikan mereka pengertian.

Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa ciri seseorang yang memiliki sifat childish:

1. Tidak Suka Mengobrol Terlalu Dalam

Pasangan Pendiam
Foto: Pasangan Pendiam (Pexels.com)

Salah satu ciri pasangan yang tidak dewasa secara emosional yaitu akan menunda percakapan yang sulit.

Sebab mereka tidak dapat memahami perasaan mereka sendiri atau merasa terlalu sulit untuk ditangani.

Mereka yang childish akan menelusuri permukaan topik saja tanpa mengungkapkan banyak hal dan sulit berkoneksi dengan orang lain pada level yang lebih dalam.

Berikut adalah beberapa contoh taktik pengalihan yang mungkin digunakan oleh orang yang childish:

  • Tertawa, bukannya terbuka atau memberi tanggapan.
  • Suka mengalihkan topik pembicaraan.
  • Mengatakan bahwa mereka terlalu stres untuk berbicara.
  • Sering menunda diskusi untuk lain waktu.

2. Segalanya tentang Mereka

Sikap ini tentunya dapat menjadi masalah besar.

Orang yang tidak dewasa secara emosional akan selalu memasukkan faktor "serba saya" pada waktu yang tidak tepat.

Mereka mungkin kesulitan memahami bahwa dunia sebenarnya tidak berputar di sekitar mereka.

Jika seseorang tidak memperhatikan kekhawatiran atau minat pasangannya, maka hal ini pertanda jelas bahwa mereka memiliki beberapa aspek emosi yang harus dikembangkan.

3. Bersikap Defensif

Suami Marah
Foto: Suami Marah (Freepik.com/freepik)

Ketika kita sedang mengungkapkan sesuatu, seseorang yang childish akan mengambil sikap defensif.

Misalnya, jika mereka ditegur ketika tidak membuang sampah di tempatnya, mereka akan menjawab dengan sinis, "kenapa harus mengurusi hidup orang lain?"

Bisa juga membuat lelucon yang merendahkan seperti, "sensitif banget, lagi PMS, ya?" dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Toxic Masculinity, Ciri dan Cara Pencegahannya

4. Takut Berkomitmen

Berbicara tentang masa depan bisa terasa menakutkan bagi seseorang yang tidak dewasa secara emosional.

Mereka akan menghindari perencanaan bersama karena takut akan membatasi kebebasan mereka.

Apakah pasangan membuat sejuta alasan untuk tidak bertemu orangtua atau selalu menghindar dalam pembicaraan mengenai hubungan yang lebih serius?

Ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa mereka fobia terhadap komitmen.


5. Melakukan Perundungan

Suami Marah
Foto: Suami Marah (Freepik.com/freepik)

Seorang anak yang secara fisik lebih besar dari anak-anak lain seusianya, dapat menghampiri anak lain yang sedang asyik dengan mainannya, kemudian mengambilnya begitu saja.

Anak yang lain mungkin tidak mengatakan apa-apa agar si penindas tidak menyerang mereka dan menciptakan permusuhan.

Orang dewasa seharusnya sebaliknya, yaitu memahami dan menghormati batasan: "milikmu adalah milikmu" dan "milikku adalah milikku".

6. Narsisme

Apa pun yang mereka inginkan, akan mereka ambil. Kecenderungan narsistik ini pada awalnya mungkin terlihat seperti kekuatan.

Tetapi pada kenyataannya, hal ini mencerminkan kelemahan serius, yaitu tidak dapat melihat melampaui diri sendiri.

Mengutip dari Psychology Today, orang yang kuat secara psikologis mampu mendengarkan orang lain, serta mencoba untuk memahami perasaan, perhatian, dan preferensi orang lain.

Sedangkan orang yang narsis dan kekanakan hanya mendengar diri mereka sendiri dan akibatnya rapuh secara emosional.

Baca Juga: 20+ Cara Menjadi Dewasa dan Memiliki Kematangan Emosional

Cara Menghadapi Orang yang Childish

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Freepik.com/shurkin-son)

Sudah merasa jengah dengan perilaku childish kenalan atau orang terdekat? Jangan putus asa.

Ini karena mereka yang childish, masih bisa diajak untuk mengembangkan emosinya menjadi lebih baik lagi.

Asalkan, mereka yang kekanakan ini memang mau berubah.

Di bawah ini adalah beberapa cara menghadapi orang yang childish.

1. Buat Batasan Sehat

Jangan menormalisasi perbuatan mereka yang tidak pantas meskipun mereka adalah orang terdekat.

Penting bagi mereka yang childish untuk memahami bahwa perilaku mereka memiliki konsekuensi, serta orang lain tidak akan terus berpartisipasi dalam hubungan yang tidak sehat.

Berikut adalah beberapa cara untuk menjadi lebih tegas dan menetapkan batasan ketika berhadapan dengan orang yang childish:

  • Meningkatkan Kesadaran Diri Sendiri

Memiliki kesadaran akan tingkat kenyamanan diri sendiri penting dalam menghadapi orang yang childish.

Identifikasi situasi mana yang menimbulkan rasa sakit hati, gelisah, atau marah.

  • Komunikasi

Sebutkan bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak akan ditoleransi, seperti diteriaki atau dibohongi.

  • Membuat Jarak

Ini bisa berarti pergi keluar ruangan selama mereka mengamuk dan memberi tahu mereka bahwa kita baru akan bersedia untuk berbicara setelah mereka siap untuk berdiskusi berbagai hal secara dewasa.

Baca Juga: 5 Tanda Kepribadian Narsistik, Coba Dicek!

2. Mulailah Percakapan Langsung

Berbicaralah secara langsung dan terbuka pada orang tersebut.

Kita dapat memberi tahu mereka bagaimana perilaku mereka memengaruhi orang lain dan kemudian mengusulkan solusi yang memungkinkan.

Cara ini melatih otak seseorang untuk merespons, dan tidak bereaksi karena marah atau frustrasi.

Baca Juga: Toxic Friendship: Ciri, Dampak dan Cara Menghadapinya

3. Kunjungi Psikolog atau Psikiater

Untuk membantu perkembangan kesadaran diri tentang pengaruh tindakan mereka terhadap orang lain, ajak mereka yang childish untuk belajar membicarakan ketakutan dan ketidaknyamanan mereka.

Jika orang dengan sifat childish tersebut bersedia memperbaiki diri, maka mencari solusi dari masalah dengan terapis yang berkualifikasi.

Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi perasaannya dan belajar mengelola keterampilan mengatasi masalah yang lebih sehat.

Jika tidak diatasi, maka sikap kekanak-kanakan cenderung akan membawa dampak negatif untuk para pelakunya sendiri dan orang di sekelilingnya.

Namun, perilaku ini secara perlahan dapat diperbaiki melalui dukungan dan kemauan yang kuat.

  • https://www.healthline.com/health/mental-health/emotional-immaturity
  • https://www.psychologytoday.com
  • https://medlineplus.gov/personalitydisorders.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4496484/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5803568/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb