06 November 2023

Profil Cut Nyak Dien, Mengenal Kisah Perjuangan di Aceh

Makamnya di Sumedang, Jawa Barat masih sering diziarahi masyarakat hingga kini
Profil Cut Nyak Dien, Mengenal Kisah Perjuangan di Aceh

4. Pengkhianatan Teuku Umar Terhadap Belanda

Ketika jumlah orang Aceh pada pasukan tersebut cukup, Teuku Umar melakukan rencana palsu pada orang Belanda dan mengklaim bahwa ia ingin menyerang basis Aceh.

Teuku Umar dan Cut Nyak Dien pergi dengan semua pasukan dan perlengkapan berat, senjata, dan amunisi Belanda, lalu tidak pernah kembali.

Penghianatan ini disebut Het verraad van Teukoe Oemar (pengkhianatan Teuku Umar).

Belanda yang merasa telah dikhianati oleh Teuku Umar pada akhirnya melancarkan serangan besar-besaran untuk memburu pasangan suami-istri tersebut.

Baca Juga: Biografi RA Kartini Sepanjang Hidupnya, Jadikan Panutan Anak

5. Teuku Umar Gugur

Teuku Umar pun akhirnya gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.

Ketika Cut Gambang, anak Cut Nyak Dien, menangis karena kematian ayahnya, ia ditampar oleh ibunya yang lalu memeluknya sambil berkata:

“Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid."

Cut Nyak Dien lalu memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya dan mencoba melupakan suaminya.

Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh.

6. Kondisi Cut Nyak Dien yang Menua dan Sakit-sakitan

Cut Nyak Dien Ditangkap
Foto: Cut Nyak Dien Ditangkap (Id.wikipedia.org)

Selain itu, Cut Nyak Dien sudah semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok, serta jumlah pasukannya terus berkurang, ditambah mereka sulit memperoleh makanan.

Hal ini membuat iba para pasukan-pasukannya. Salah satu anak buah Cut Nyak Dien yang bernama Pang Laot melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda karena iba.

Akibatnya, Belanda menyerang markas Cut Nyak Dien di Beutong Le Sageu.

Mereka terkejut dan bertempur mati-matian. Dien berusaha mengambil rencong dan mencoba untuk melawan musuh.

Namun, aksi Dien berhasil dihentikan oleh Belanda.

Cut Nyak Dien pun ditangkap, sementara Cut Gambang berhasil melarikan diri ke hutan dan meneruskan perlawanan yang sudah dilakukan oleh ayah dan ibunya.

Baca Juga: 10 Negara yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Sudah Tahu?

7. Meninggalnya Cut Nyak Dien

Makam Cut Nyak Dien
Foto: Makam Cut Nyak Dien (Google.com/maps/Raff Rad)

Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dan untuk menghindari pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, ia diasingkan pada tanggal 11 Desember 1905 di Pulau Jawa, tepatnya ke Sumedang Jawa Barat.

Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan, mengajar agama.

Ia tetap merahasiakan jati dirinya sampai akhir hayatnya. Cut Nyak Dien wafat pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang, Jawa Barat.

Makamnya baru diketahui secara pasti pada tahun 1960 saat Pemda Aceh sengaja melakukan penelusuran.

Hingga kini makamnya masih cukup sering diziarahi masyarakat.

Baca Juga: 9 Ide Baju Pahlawan Indonesia Si Kecil, Langsung Check Out!

Itu dia informasi dan bentuk perjuangan dari Cut Nyak Dien semasa hidupnya.

Yuk, terapkan semangat dan tekad kuat beliau dalam meningkatkan semangat nasionalisme.

  • https://www.academia.edu/37070734/Biografi_Cut_Nyak_Dien
  • https://core.ac.uk/download/pdf/227154721.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb