06 Oktober 2023

Ciri Filum Platyhelminthes, Daur Hidup, dan Cara Reproduksinya

Ada yang bersifat parasit dan non-parasit
Ciri Filum Platyhelminthes, Daur Hidup, dan Cara Reproduksinya

Reproduksi Filum Platyhelminthes

Filum Platyhelminthes
Foto: Filum Platyhelminthes (Pinterest.com)

Platyhelminthes bersifat hermafordit, atau memiliki 2 alat atau organ kelamin sekaligus.

Ya, filum ini memiliki testis untuk menghasilkan sperma dan ovarium yang menghasilkan sel telur.

Hal itulah yang membuat jenis filum ini dapat bereproduksi secara generatif, vegetatif, atau keduanya.

Pada reproduksi generatif, terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

Sementara, reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi atau pemotongan beberapa bagian tubuh cacing.

Pada bagian tubuh baru, cacing akan melakukan regenerasi hingga menjadi individu baru yang lengkap.

Salah satu contoh yang melakukan reproduksi dengan fragmentasi adalah Planaria.

Baca juga: Pesona Bukit Cinta Banyubiru Semarang, Intip Jam Buka dan Harga Tiketnya

Jenis Penyakit yang Disebabkan Platyheminthes

Filum Platyhelminthes
Foto: Filum Platyhelminthes (Pinterest.com)

Beberapa spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, antara lain:

1. Skistosomiasis

Penyakit ini disebabkan oleh Genus Schistosoma yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia.

Apabila cacing tersebut berkembang di tubuh manusia, hal ini dapat memicu kerusakan jaringan dan organ.

Mulai dari kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia akan terkena dampaknya.

Kerusakan tersebut terjadi akibat perkembangbiakan cacing Schistosoma di dalam tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas.

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia.

2. Kekurangan Darah

Genus berikutnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia dan hewan mamalia lainnya.

Spesies ini dapat menghisap darah manusia, sehingga menyebabkan penyakit kekurangan darah atau gangguan pembuluh darah.

3. Infeksi Cacing Pita

Tak hanya pada manusia, infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan pada hewan,

Contohnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang tersebut.

Baca Juga: Bacaan Surat Al An'am Ayat 59 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Tafsirnya

Itu dia penjelasan mengenai filum Platyhelminthes secara lengkap. Semoga bermanfaat untuk edukasi Si Kecil, ya Moms.

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Flatworm#Classification_and_evolutionary_relationships
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4450235/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb