06 Oktober 2023

Ciri Filum Platyhelminthes, Daur Hidup, dan Cara Reproduksinya

Ada yang bersifat parasit dan non-parasit
Ciri Filum Platyhelminthes, Daur Hidup, dan Cara Reproduksinya

Ciri-Ciri Filum Platyhelminthes

Ciri-ciri Filum Platyhelminthes
Foto: Ciri-ciri Filum Platyhelminthes (Pinterest.com)

Ciri-ciri filum Platyhelminthes adalah sebagai berikut:

1. Tubuh Pipih

Sesuai dengan namanya, filum Platyhelminthes memiliki bentuk tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen.

2. Sensitif Cahaya

Filum Platyhelminthes lebih sering berada di daerah yang jarang matahari.

Pasanya, golongan ini cenderung sangat sensitif terhadap cahaya sehingga memilih tempat yang terlindung dari paparan matahari.

3. Habitat di Air

Sebagian besar golongan cacing pipih hidup di perairan, seperti sungai, danau dan laut.

Namun, ada beberapa cacing pipih yang bersifat parasit hidup di tubuh organisme lain.

Baca Juga: 7 Jenis Tanaman Hias Spesies Perwakilan, Bikin Rumah Makin Indah!

Daur Hidup Filum Platyhelminthes

Filum Platyhelminthes
Foto: Filum Platyhelminthes (Pinterest.com)

Secara umum, siklus hidup cacing pipih tidaklah berbeda.

Hal ini karena mereka memerlukan inang agar bisa berkembang biak.

Berikut urutan daur hidup Platyhelmintes:

1. Melepaskan Telur

Siklus hidup cacing pita dimulai ketika cacing sudah dewasa.

Mereka akan bereproduksi secara seksual dan melepaskan telurnya bersama feses.

2. Menjadi Larva

Ketika telur sampai ke kolam atau danau, mereka akan menetas menjadi larva mirasidium.

3. Mencari Inang

Setelah berubah menjadi larva, mereka harus mencari inang sementara, dalam hal ini adalah siput.

Nantinya, larva akan masuk ke dalam tubuh siput dan tumbuh menjadi sporokis.

Baca Juga: Mengenal Cutaneous Larva Migrans, Infeksi Cacing yang Merayap di Bawah Kulit

4. Berkembang Menjadi Larva II

Selanjutnya, sporokis akan berkembang menjadi redia atau larva II secara parthenogenesis.

Parthenogenesis adalah perkembangan individu baru tanpa dibuahi.

5. Membentuk Kista

Pada tahap selanjutnya, redia akan bermetamorfosis menjadi serkaria.

Kemudian, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel di rerumputan membentuk metaserkaria (kista).

Ketika sudah sampai siklus ini, cacing dapat hidup beberapa bulan.

Jika dimakan oleh hewan ruminasia, maka kista akan pecah dan larva masuk ke usus.

Siklus hidup dari Filum Platyhelminthes pun akan kembali lagi seperti awal.

Baca Juga: Dijamin Sah, Ini Cara Menambahkan Tanda Tangan Materai yang Benar

Platyhelminthes bersifat hermafordit, atau memiliki 2 alat atau organ kelamin sekaligus.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb