Unik! Kerajinan Tangan dari Getah Nyatu dan Cara Membuatnya

Getah nyatu merupakan salah satu kerajinan tangan yang berasal dari Suku Dayak di Kalimantan, Indonesia.

Adanya getah nyatu menjadi salah satu bukti kekayaan sumber daya alam dari suku asli di Indonesia.

Kalimantan, tempat asal getah nyatu, merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang kaya.

Suku Dayak, yang merupakan sumber getah nyatu, adalah suku yang hidup di sepanjang sungai dan pegunungan di Kalimantan.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan getah nyatu, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

Apa Itu Getah Nyatu?

Getah yang menjadi ciri khas Suku Dayak di Pulau Kalimantan ini berasal dari pohon kayu nyatu.

Pohon ini termasuk ke dalam salah satu jenis tanaman eksotis.

Di Kalimantan, pohon kayu nyatu hanya tumbuh di dua provinsi.

Letaknya berada di Kabupaten Pangkalan Bun dan Kecamatan Bukit Tengkiling, Kota Palangkaraya.

Pohon kayu nyatu memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu singkat.

Kisaran waktunya selama 6 bulan.

Pohon ini memiliki ketinggian mencapai 8 meter.

Jika sudah mencapai tinggi ini, pohon sudah bisa dipangkas dan dipanen getahnya.

Namun, prosesnya tidak lantas dilakukan begitu saja.

Memanen pohon kayu nyatu juga disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan oleh ketua adat setempat.

Tujuannya adalah untuk menjaga tradisi sekaligus melestarikan lingkungan alam di area tersebut.

Kerajinan yang terbuat dari getah pohon nyatu memiliki nilai seni khas dan berdaya jual tinggi.

Harganya cukup mahal dan dibuat langsung oleh tangan manusia.

Adapun jenis kerajinan tangan yang dimaksud, yakni patung Suku Dayak, perahu, hiasan lemari, dan sebagainya.

Getah nyatu tidak hanya digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan tetapi juga memiliki nilai simbolis penting dalam budaya Suku Dayak.

Dalam banyak tradisi adat Dayak, getah nyatu digunakan dalam upacara-upacara ritual dan perayaan adat, sering kali sebagai simbol kesuburan dan kehidupan.

Ini menunjukkan bahwa getah nyatu tidak hanya berharga secara ekonomi, tetapi juga kaya akan makna budaya, yang memperkuat identitas dan tradisi Suku Dayak di Kalimantan.

Penggunaan getah ini dalam berbagai aspek kehidupan Suku Dayak menunjukkan keberlanjutan dan keharmonisan mereka dengan alam.

Baca Juga: Cara Membuat Kerajinan Tekstil yang Mudah dan Contohnya

Cara Pembuatan Kerajinan Tangan

Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk memproduksi kerajinan dari getah pohon nyatu, yakni getah, air panas, dan api.

Selain itu, digunakan air biasa dengan suhu ruangan, bukan air panas atau air dingin.

Selanjutnya, siapkan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Sementara alat yang perlu dipersiapkan, yakni botol atau rol yang berfungsi untuk menggiling getah nyatu.

Alat tersebut juga berfungsi untuk membentuk getah sesuai dengan desain yang diinginkan.

Alat selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah papan kayu atau triplek.

Alat ini berfungsi sebagai alas dari getah, gunting, kuas, dan sendok.

Proses pengolahan atau produksi kerajinan tangan dari pohon getah nyatu melalui tahapan yang cukup kompleks.

Adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni:

1. Merebus Batang Nyatu

Tahapan pertama, yakni merebus batang pohon nyatu sebanyak 3 kali.

Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas getah terbaik.

Proses perebusan pertama dilakukan dengan mencampur sedikit minyak tanah.

Langkah ini bertujuan untuk memisahkan batang dan getah dari pohon.

Perebusan kedua dilakukan hanya menggunakan air.

Langkah ini bertujuan untuk memisahkan getah pohon nyatu dengan minyak tanah.

Setelah getah pohon terkumpul, dilanjut dengan perebusan terakhir.

Langkah ini bertujuan untuk menambahkan warna pada getah.

Baca Juga: 5 Kain Khas Kalimantan Berdasarkan Provinsinya, Sudah Tahu?

2. Pemberian Warna Getah

Proses perebusan terakhir yang bertujuan untuk memberikan warna pada getah dilakukan menggunakan bahan alami.

Pewarna yang digunakan adalah daun yang memiliki ciri khas warna tertentu, seperti hijau, hitam, merah, cokelat atau kuning.

Awal mulanya, produsen yang memproduksi berbagai kerajinan tangan dari pohon kayu nyatu hanya menggunakan pewarna alami, tanpa bahan kimia.

Namun, seiring dengan bergulirnya zaman, penggunaan pewarna kimia dilakukan guna meningkatkan efektifitas.

Penggunaan kimia bisa mempercepat hasil pewarnaan, dengan intensitas warna yang lebih menarik dan cerah ketimbang menggunakan bahan alami.

Baca Juga: 11 Contoh Kerajinan Bahan Lunak Alam dan Buatan, Ada dari Tanah Liat, Rotan, hingga Bubur Kertas!

3. Pembentukan Kerajinan Tangan

Setelah melalui tahap-tahap yang disebutkan sebelumnya, getah akan melalui proses pembentukan.

Langkah ini dilakukan saat getah masih berada dalam suhu panas setelah proses perebusan berlangsung.

Sebab, jika sudah dingin, tekstur getah menjadi lebih keras dan sulit untuk dibentuk.

Kebanyakan kerajinan tangan dari getah nyatu berbentuk perahu naga dan perahu burung tingang.

Juga, miniatur orang Dayak beserta senjata yang mereka gunakan untuk keperluan berburu binatang.

Ada juga bentuk replika perahu yang digunakan dalam acara tiwah.

Ini adalah acara untuk mengantarkan tulang orang yang meninggal.

Baca Juga: 5 Ragam Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah yang Unik

Harga Kerajinan Tangan Getah Pohon Nyatu

Selain memiliki warna-warni yang cerah, kerajinan tangan yang berasal dari getah pohon nyatu memiliki detail yang cantik.

Berbagai jenis kerajinan yang disebutkan cocok untuk dijadikan sebagai buah tangan dan dekorasi atau hiasan rumah.

Harganya berkisar dari murah hingga mahal, yakni puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Tergantung pada bentuk dan ukuran, serta detail pada kerajinan tangan.

Nah, itulah penjelasan mengenai kerajinan tangan dari getah nyatu yang berasal dari Suku Dayak, Indonesia.

Kerajinan tangan yang bernilai eksotis ini memiliki cara pembuatan yang masih sangat tradisional.

Karena itu, kerajinan dari getah nyatu patut dikenalkan dan dilestarikan sebagai salah satu hasil dari kebudayaan Indonesia.

Semoga bermanfaat, ya, Moms!