17 November 2023

Melahirkan dengan Induksi Persalinan, Apa Aman bagi Janin?

Yuk Moms, kita simak pro kontranya!
Melahirkan dengan Induksi Persalinan, Apa Aman bagi Janin?

3. Mengonsumsi Makanan Favorit

Nah, selanjutnya daripada hanya bengong saja tanpa aktivitas yang berarti selama menjalani proses induksi, mengonsumsi makanan favorit Moms pasti akan menyenangkan.

Cobalah minta tolong pada Dads untuk membelikan makanan favorit Moms.

Selain membuat Moms bahagia, cara ini akan memberikan energi saat persalinan nanti.

4. Olahraga Ringan

Olahraga ringan juga bisa Moms lakukan sambil menunggu pembukaan untuk proses persalinan.

Bahkan bisa dibilang cara ini sangat disarankan untuk para Moms.

Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki, naik turun tangga, atau jongkok dan berdiri sesekali.

“Olahraga seperti berjalan kaki, jogging, atau menuruni tangga dapat membantu bayi turun ke panggul bawah karena efek gravitasi,” ungkap Dr. Lynn Simpson, dokter kandungan di New York.

Baca Juga: Hukum Adopsi Boneka Arwah atau Spirit Doll dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!

Risiko Induksi

Induksi
Foto: Induksi (Freepik.com/valuavitaly)

Induksi persalinan sama seperti tindakan medis lainnya, yaitu memiliki risiko. Dengan beberapa metode, rahim dapat dirangsang secara berlebihan, menyebabkannya berkontraksi terlalu sering.

Terlalu banyak kontraksi dapat menyebabkan beberapa risiko jika menjalani intervensi medis ini, seperti:

  • Induksi gagal

Sekitar 75 persen ibu yang baru pertama kali diinduksi akan berhasil melahirkan pervaginam.

Ini berarti bahwa sekitar 25 persen dari wanita ini, yang sering memulai dengan serviks yang belum matang, mungkin memerlukan operasi caesar. Dokter akan mendikusikan perlunya operasi caesar.

  • Detak jantung rendah

Obat-obatan yang digunakan untuk menginduksi persalinan oksitosin atau prostaglandin, dapat menyebabkan kontraksi abnormal atau berlebihan, yang dapat mengurangi suplai oksigen bayi di dalam rahim dan menurunkan detak jantung bayi.

  • Infeksi

Beberapa metode ini, seperti memecahkan selaput ketuban dapat meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan bayi di dalam rahim.

  • Ruptur uteri

Ini adalah komplikasi yang jarang namun serius di mana rahim dirobek sepanjang garis bekas luka dari operasi caesar sebelumnya atau operasi rahim besar.

Operasi caesar darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa. Rahim Moms mungkin perlu diangkat.

  • Perdarahan setelah melahirkan

Induksi persalinan meningkatkan risiko otot rahim Moms tidak akan berkontraksi dengan baik setelah melahirkan (atonia uteri), yang dapat menyebabkan pendarahan serius setelah melahirkan.

Baca Juga: 5 Resep Roti Sobek Lembut ala Bakery, Inspirasi untuk Modal Bisnis

Melakukan induksi persalinan adalah keputusan yang serius. Moms dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk membuat pilihan terbaik ya!

  • https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1471-0528.1997.tb12022.x#:~:text=In%20cases%20where%20the%20pregnancy,42%20weeks%20(294%20days).
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3008318/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/inducing-labor/art-20047557
  • https://www.acog.org/womens-health/faqs/labor-induction
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/inducing-labor
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-to-prepare-for-labor-induction

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb