24 April 2024

Biografi Iskandar Muda, Tokoh Paling Berpengaruh di Aceh

Berkatnya, Aceh pernah sangat berjaya, lho Moms
Biografi Iskandar Muda, Tokoh Paling Berpengaruh di Aceh

Foto: Dok. Universitas Abulyatama Aceh

Iskandar Muda, salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Aceh pada abad ke-17.

Ia dikenal sebagai sultan yang berkuasa di masa keemasan Kesultanan Aceh Darussalam.

Iskandar Muda memimpin dengan tangan besi, tapi juga penuh dengan kearifan yang membanggakan.

Kepemimpinannya dicirikan oleh kombinasi kekuatan militer yang tangguh dan kebijaksanaan politik yang cerdas.

Meskipun tegas dalam menjaga kekuasaannya, Iskandar Muda terkenal karena kecintaannya terhadap agama dan budaya.

Hal ini tercermin dalam kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan seni, sastra, dan agama Islam di Aceh.

Sebagai tokoh penting dalam sejarah Aceh, biografi Iskandar Muda memang menjadi sumber inspirasi yang kaya akan perjuangan, ya Moms.

Untuk itu, yuk kenang masa Iskandar Muda dengan membaca biografinya di bawah ini.

Baca Juga: Biografi Wahid Hasyim, Menteri Agama Pertama & Ayah Gus Dur

Latar Belakang Iskandar Muda

Iskandar Muda
Foto: Iskandar Muda (Instagram.com/@saforiginalofficial)

Sultan Iskandar Muda (Aksara Jawoë: سلطان إسكندر مودا) lahir di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, sekitar tahun 1590 atau 1593.

Ia meninggal di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, pada 27 Desember 1636.

Namanya dikenal sebagai salah satu sultan terbesar dalam sejarah Kesultanan Aceh yang memerintah pada 1607 hingga 1636.

Iskandar Muda merupakan keturunan langsung dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam, Sultan Ali Mughayat Syah.

Ia merupakan keturunan terakhir dari Dinasti Meukuta Alam yang memerintah sebagai Sultan Aceh.

Di masa pemerintahannya, Aceh mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan pembelajaran Islam dengan wilayah kekuasaan yang luas.

Selain itu, Sultan Iskandar Muda juga terkenal karena kemampuannya dalam membangun Kerajaan Aceh Darussalam.

Meskipun pernah melancarkan serangan terhadap Portugis, upayanya tidak berhasil, tetapi Aceh tetap menjaga kemerdekaannya.

Berkat perjuangannya, namanya diabadikan di berbagai nama institusi dan infrastruktur di Aceh.

Seperti, Universitas Iskandar Muda, Kodam Iskandar Muda, dan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh.

Baca Juga: Biografi Sultan Hasanuddin, Dikenal Ayam Jantan dari Timur

Masa Kepemimpinan Iskandar Muda

Makam Iskandar Muda
Foto: Makam Iskandar Muda (Wikipedia.org)

Sultan Iskandar Muda memimpin Kesultanan Aceh dari tahun 1607 hingga kematiannya pada 1636.

Masa kepemimpinannya dikenal sebagai periode keemasan untuk Aceh, mencapai puncak kekuatan dan ekspansi teritorial.

Dia dikenal karena kebijakan ekonomi dan militer yang agresif.

Hal ini guna meningkatkan Aceh menjadi kekuatan dominan di wilayah Nusantara dan melawan kekuatan Eropa, seperti:

  • Portugis
  • Belanda
  • Inggris yang ingin menguasai perdagangan di kawasan itu.

Iskandar Muda memperkuat ekonomi Aceh melalui perdagangan rempah-rempah, seperti lada, cengkeh, dan pala, yang sangat berharga pada masa itu.

Dia juga menerapkan kebijakan monopoli perdagangan yang memperkaya kas kerajaan dan mendanai ekspansi militer.

Kekuatan militer Aceh di bawah kepemimpinannya terkenal dengan armada besar dan penggunaan gajah perang dalam jumlah besar.

Hal tersebut akhirnya membuat Aceh ditakuti oleh negara-negara lain di kawasan itu.

Dalam bidang administrasi, Iskandar Muda dikenal karena reformasi hukum dan administratif yang ketat.

Ia menciptakan sistem hukum yang lebih terorganisir yang berbasis pada hukum Islam.

Dia juga mendukung pendidikan Islam dan seni, meningkatkan Aceh menjadi pusat belajar dan perdagangan yang signifikan.

Dirinya juga terkenal akan kebrutalannya dalam menghadapi pemberontakan dan menjaga kekuasaan.

Bahkan, ia sering kali menggunakan hukuman yang keras terhadap mereka yang menentangnya.

Namun, di sisi lain, dia juga memperlihatkan kecenderungan untuk menjalin hubungan internasional yang kuat.

Seperti terlihat dari pertukaran diplomatik dan hadiah dengan negara-negara besar seperti Inggris dan Turki Usmani.

Pada akhirnya, wafatnya Iskandar Muda pada 1636 menandai dimulainya periode kemunduran bagi Aceh.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb