Scroll untuk melanjutkan membaca

TRIMESTER 1
19 Oktober 2022

Pahami 7 Penyebab Kandungan Lemah dan Gejalanya yang Bisa Berdampak Keguguran!

Ketahui juga diagnosis dan cara mengatasinya di sini, Moms!
Pahami 7 Penyebab Kandungan Lemah dan Gejalanya yang Bisa Berdampak Keguguran!

Tahukah Moms bahwa terdapat beberapa penyebab kandungan lemah yang bisa saja mengakibatkan keguguran?

Meski setiap wanita ingin menjalani kehamilan lancar hingga persalinan, tetapi sebagian ibu hamil harus menghadapi kenyataan, sesuatu hal yang tak diinginkan, yaitu bahwa dirinya mengalami keguguran.

Bahkan, ada yang mengalami keguguran hingga berkali-kali. Bila keguguran terjadi berulang kali, Moms harus mencurigai kemungkinan ada masalah kandungan lemah.

Baca Juga: Perkembangan Psikologi Anak dari Bayi hingga Usia Sekolah dan Pola Pengasuhan yang Disarankan

Apa yang Dimaksud dengan Kandungan Lemah?

Wanita Hamil Sakit Perut

Foto: Wanita Hamil Sakit Perut (Freepik.com/odua)

Meskipun istilah kandungan lemah lebih dikenal masyarakat luas, namun kondisi ini tentunya memiliki nama medis tersendiri.

Kondisi kandungan lemah dalam istilah medis adalah adanya gangguan pada leher rahim, yaitu yang disebut inkompetensi serviks.

Maksudnya bagaimana, ya? Begini penjelasannya. Bagaikan sebuah bangunan, mulut rahim (serviks) merupakan pondasi yang akan menahan janin agar tetap berada di dalam rahim.

Lalu, pada saat melahirkan, mulut rahim akan menipis dan mengalami pembukaan sehingga bayi bisa lahir.

Nah, bila mulut rahim ini memiliki kekuatan untuk menahan, tentu saja janin akan keluar.

Masalahnya, pada kondisi inkompetensi serviks, mulut rahim mengalami pembukaan dan penipisan (mudah terbuka dan menjadi pendek) sebelum waktunya, sehingga tak bisa menahan janin.

Dengan kata lain, penyebab kandungan lemah ini mungkin terjadi karena adanya ketidaknormalan atau kelemahan dari bentuk serviks.

Pada saat usia kehamilan 4 bulan, seharusnya serviks belum terbuka.

Akan tetapi, karena faktor ketidaknormalan tersebut, serviks mengalami pembukaan sehingga hasil pembuahan keluar dari rahim atau mengalami keguguran.

Jadi, pada wanita yang mengalami inkompetensi serviks, rata-rata akan mengalami keguguran pada saat usia kehamilan menginjak 4 bulan.

Demikian pula pada kehamilan berikutnya. Diperkirakan, inkompetensi serviks dapat terjadi pada sekitar 1-2 persen dari seluruh kehamilan.

Baca Juga: Obat Penguat Kandungan: Fungsi, Efek Samping, dan Orang yang Membutuhkannya

Penyebab Kandungan Lemah

Ilustrasi Kandungan Lemah

Foto: Ilustrasi Kandungan Lemah (Freepik.com/photohobo)

Lalu, apa saja yang penyabab kandungan lemah yang berujung pada keguguran? Ada beberapa kemungkinan penyebab kandungan lemah, di antaranya:

1. Faktor Bawaan atau Keturunan

Kelainan rahim dan kelainan genetik yang memengaruhi jenis protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh (kolagen) dapat menyebabkan leher rahim tidak normal.

Paparan dietilstilbestrol (DES), bentuk sintetis dari hormon estrogen, sebelum lahir juga telah dikaitkan dengan kondisi kandungan lemah.

2. Kelainan Bentuk Rahim Sejak Lahir (Anomali Rahim)

Kondisi ini ditandai dengan bentuk rahim yang tidak normal, dan memicu sejumlah masalah, seperti gangguan haid dan masalah pada kehamilan, termasuk kandungan lemah.

3. Trauma Akibat Proses Kuret

Proses kuret dapat menyebabkan efek samping pelemahan serviks.

4. Ibu Menderita penyakit kolagen

Penyakit kolagen adalah penyakit jaringan ikat yang disebabkan oleh kelainan kolagen.

Perlu Moms ketahui, pada mulut rahim terdapat zat kolagen. Inilah salah satu faktor risiko yang perlu diwaspadai.

5. Adanya Infeksi dari Luar Rahim

Kondisi ini biasanya disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada dinding rahim.

Ini harus segera dilakukan perawatan dan pengobatan yang tepat.

6. Pascapersalinan yang Menimbulkan Robekan Mulut Rahim

Terdapat kemungkinan pada pascapersalinan yang menimbulkan robekan mulut rahim yang cukup besar dan tidak pulih seperti semula.

7. Menjalani Tindakan Tertentu yang Bisa Mengubah Kondisi Serviks

Beberapa contoh tindakannya, misalnya seperti:

  • Konisasi (pengeluaran sebagian jaringan serviks sedemikian rupa sehingga yang dikeluarkan berbentuk kerucut untuk tujuan diagnosis)
  • Biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium)
  • LEEP (suatu prosedur dengan memotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim).

Baca Juga: Ciri-ciri Rahim Bermasalah dan Penyebabnya, Moms Wajib Tahu!

Ciri-ciri Kandungan Lemah

Wanita Sakit Perut

Foto: Wanita Sakit Perut (Freepik.com/khosrork)

Melansir dari Cleveland Clinic, penyebab kandungan lemah terjadi pada sekitar 1 dari 100 kehamilan.

Sementara itu, menurut American Pregnancy Association mengungkap bajhwa, hampir 25% bayi keguguran pada trimester kedua kehamilan karena kandungan lemah.

Apabila Moms mengalami kandungan lemah, mungkin tidak ada tanda atau gejala apa pun selama awal kehamilan.

Namun, beberapa wanita mengalami ketidaknyamanan ringan atau bercak selama beberapa hari atau minggu mulai antara 14 dan 20 minggu kehamilan.

Oleh karena itu, Moms yang sedang dalam masa kehamilan sebaiknya waspada jika mengalami beberapa ciri kandungan lemah seperti berikut ini:

Baca Juga: Mengenal Abortus Imminens, Kondisi Pendarahan Vagina sebelum Usia Kandungan 20 Minggu

Diagnosis Rahim Lemah

Ilustrasi Konsultasi Kandungan Lemah

Foto: Ilustrasi Konsultasi Kandungan Lemah (Freepik.com/tirachardz)

Setelah mengetahui beberapa penyebab kandungan lemah, Moms juga perlu memahami diagnosis rahim lemah.

Lalu, bagaimana cara dokter melakukan diagnosis rahim lemah?

Pada awal kehamilan, dokter akan melakukan pemeriksaan dalam. Dokter akan melihat mulut rahim yang terbuka.

Bahkan, dengan pemeriksaan USG transvaginal dapat diketahui ketebalan mulut rahim (cervical lenght) pada awal kehamilan.

Melalui pemeriksaan ini bisa dilihat kondisi inkompetensi serviks lebih dini atau sebagai prediksi apakah seseorang berpotensi melahirkan prematur atau tidak.

Nah, perlu kita tahu Moms, inkompetesi serviks karena faktor keturunan, biasanya akan berulang pada kehamilan berikutnya. Ini terjadi karena struktur mulut rahim lemah dan tidak sanggup mendukung isi rahim.

Sebagai upaya diagnosis, dokter akan melakukan pemasangan cerclage (setelah usia kehamilan 14 minggu) sehingga mulut rahim tidak membuka dan melebar.

Selain itu, terkadang disertai pula jahitan di sekitar area mulut rahim. Jahitan akan dibuka kira-kira pada saat usia kehamilan 37 minggu untuk persiapan persalinan.

Sementara, pada inkompetensi serviks yang disebabkan oleh bekas robekan persalinan, bila dilakukan koreksi atau perbaikan maka bisa hamil seperti normal lagi.

Meski mengalami inkompetensi serviks, janin bisa dilahirkan hingga cukup bulan. Bagaimana caranya?

Yaitu dengan melakukan teknik pengikatan mulut rahim pilihan: pengikatan melalui perut (transabdominal) ataupun melalui jalan lahir (transvaginal).

Umumnya, pengikatan melalui jalan lahir banyak dilakukan karena tanpa perlu mengiris dinding perut dan bisa dibius atau atau bahkan tanpa pembiusan.

Proses pengikatan tersebut menggunakan benang khusus yang bersifat tidak tajam, tidak mengiris jaringan, tidak hancur, dan diserap oleh tubuh.

Waktu pengerjaannya saat usia kehamilan 14-16 minggu, bergantung pertimbangan dokter.

Bila mengalami kandungan lemah dan menginginkan lahir normal tentu dilakukan pelepasan jahitan mulut rahim terlebih dulu.

Lalu, bila menginginkan lahir secara caesar maka operasi caesar dan pelepasan jahitan dikerjakan sekaligus.

Sejauh ini tidak ditemukan efek samping yang terjadi. Namun risiko yang bisa terjadi adalah perdarahan, infeksi, ketuban bocor.

Baca Juga: Abortus Habitualis atau Keguguran Berulang, Berikut Penyebabnya

Cara Mengatasi Kandungan Lemah

Ilustrasi Pengobatan Dokter

Foto: Ilustrasi Pengobatan Dokter (Freepik.com/showtimeag)

Apabila sudah memahami penyebab kandungan lemah dan cara mendiagnosisnya. Kini, Moms perlu mengetahui cara mengatasi kandungan lemah.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perawatan untuk inkompetensi serviks meliputi prosedur pembedahan dan menjahit rahim hingga tertutup untuk memperkuat rahim yang lemah.

Prosedur ini disebut dengan istilah cerclage dalam istilah medis dan biasanya dilakukan antara minggu ke 14-16 kehamilan.

Jahitan ini nantinya akan dilepas antara 36-38 minggu untuk mencegah masalah saat Moms melahirkan.

Tenang saja Moms, pelepasan jahitan dari cerclage ini tidak menyebabkan kelahiran bayi secara spontan.

Namun, tidak semua wanita yang menderita inkompetensi serviks bisa menjalani prosedur ini.

Seorang wanita tidak akan memenuhi syarat untuk melakukan cerclage jika:

  • Ada peningkatan iritasi pada serviks.
  • Leher rahim telah melebar 4cm.
  • Membran telah pecah.

Baca Juga: Mengenal Teori Piaget, 4 Tahapan Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan Anak

Tips Kehamilan yang Sehat

Ilustrasi Kehamilan Sehat

Foto: Ilustrasi Kehamilan Sehat (Freepik.com/user15285612)

Kondisi kandungan lemah ini tidak dapat dicegah dengan cara apapun, Moms.

Namun, dokter biasanya akan membantu Moms dengan beberapa tips berikut agar kehamilan berjalan dengan sehat dan cukup bulan hingga kelahiran tiba.

1. Perawatan Prenatal Teratur

Kunjungan prenatal dapat membantu dokter kandungan memantau kesehatan Moms dan kesehatan bayi. Sebaiknya selalu bersikap terbuka selama kunjungan ke dokter.

Sebutkan semua tanda atau gejala yang mungkin terasa mengkhawatirkan, bahkan jika itu tampak sedikit konyol atau tidak penting.

2. Konsumsi Makanan yang Sehat

Selama kehamilan, Moms akan membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya.

Melansir daru National Health Services, sebaiknya wanita dewasa yang sedang mempersiapkan kehadiran buah hati mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram.

Suplemen tersebut dapat dikonsumsi setiap hari, sebelum kehamilan sampai kehamilan memasuki usia 12 minggu.

Sebab, menurut studi di Journal of Obstetrics & Gynecology, kekurangan asam folat telah dikaitkan dengan kelainan pada ibu (seperti anemia atau neuropati perifer) dan janin (kelainan kongenital).

Sementara menurut studi di Journal of Obstetrics & Gynecology India, mengungkap bahwa asupan kalsium yang rendah selama kehamilan dapat merangsang sekresi PTH.

Kalsium yang rendah juga meningkatkan kalsium intraseluler dan kontraksi otot polos, serta melepaskan renin dari ginjal, yang menyebabkan retensi natrium atau cairan.

Yang mana perubahan fisiologis ini pada akhirnya dapat menyebabkan preeklamsia.

Sedangkan kekurangan zat besi dapat memicu anemia yang ditandai dengan mudah lelah, nyeri dada, sakit kepala, hingga sesak napas.

Vitamin prenatal harian ini idealnya dimulai beberapa bulan sebelum pembuahan atau terjadinya kehamilan.

Oleh karena itu, sebaiknya Moms memerhatikan asupan sebelum dan selama kehamilan, ya Moms.

Baca Juga: Ngidam Durian atau Seafood Namun Ragu Memakannya? Simak Saran Ahli untuk Pola Makan Ibu Hamil

3. Menambah Berat Badan dengan Bijak

Menambah jumlah berat badan yang tepat selama kehamilan dapat mendukung kesehatan bayi dan menghindari penyebab kandungan lemah.

Kenaikan berat badan 25 sampai 35 pon (sekitar 11 sampai 16 kilogram) sering direkomendasikan untuk wanita yang memiliki berat badan yang sehat sebelum kehamilan.

4. Hindari Kandungan Zat Berisiko

Jika Moms merokok, berhentilah. Alkohol dan obat-obatan terlarang juga sebaiknya dihindari jika ingin memiliki kehamilan yang sehat.

Selain itu, pastikan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat-obatan apapun, meski tanpa resep.

Itu dia Moms, penyebab kandungan lemah beserta informasi penting lainnya terkait kandungan lemah. Semoga bermanfaat, ya!

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17912-incompetent-cervix
  • https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/incompetent-cervix/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3218540/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5561751/
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vitamins-supplements-and-nutrition/

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.