19 Januari 2024

Apakah Kecerdasan Anak Menurun dari Orang Tua? Simak!

Kecerdasan anak diturunkan dari orang tua, Moms tapi perlu stimulasi
Apakah Kecerdasan Anak Menurun dari Orang Tua? Simak!

Foto: Freepik

Tahap Perkembangan Kecerdasan Anak

Setelah Moms mengetahui informasi tentang kecerdasan anak menurun, simak juga tahak perkembangan kecerdasan anak.

1. Tahap Bayi dan Balita (0-3 tahun)

Interaksi pada Bayi
Foto: Interaksi pada Bayi

Di tahap ini, otak berkembang sangat cepat. Anak-anak mulai memahami bahasa, mengembangkan memori, dan memulai pemikiran simbolis.

"Dari usia 0 sampai 5 tahun di mana itu adalah usia golden age untuk anak, nah itu penting, simulasi dari orang tua sejak bayi biasanya yang disarankan adalah simulasi bahasa terlebih dahulu.

Jadi bayinya sudah harus diajak bicara dan komunikasi karena bahasa itu adalah proses awal pembentukan dari kognitifnya," jelas Psikolog Jane Cindy Linardy.

2. Masa Pra-sekolah (3-5 tahun)

Anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memulai pemahaman konsep matematika dasar.

4. Usia Sekolah (6-12 tahun)

Di fase ini, kemampuan berpikir logis, pemahaman bahasa, dan keterampilan matematika berkembang lebih lanjut.

Penting untuk mencatat bahwa perkembangan kecerdasan anak tidak hanya dipengaruhi oleh umur, ya Moms.

Tetapi juga oleh interaksi lingkungan, nutrisi, dan stimulasi mental yang mereka terima.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Apakah IQ Bisa Turun?

Ilustrasi Kecerdasan Anak Menurun
Foto: Ilustrasi Kecerdasan Anak Menurun

Nah, selain informasi tentang kecerdasan anak menurun, rupanya, mengutip dari berbagai sumber, IQ bisa saja berubah, lho Moms.

Kecerdasan pada anak dan remaja dapat berubah seiring waktu, dengan perubahan ini lebih mungkin terjadi pada masa kanak-kanak daripada masa dewasa.

Ukuran otak anak tidak selalu menunjukkan level IQ, berbeda dengan pada orang dewasa.

Studi menyebutkan bahwa anak berusia 7 tahun dengan IQ tinggi seringkali memiliki ketebalan kortikal yang lebih tipis, yang kemudian mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia.

Berikut beberapa informasi seputar perubahan IQ:

1. Faktor Lingkungan

Perubahan dalam lingkungan belajar atau sosial, seperti perpindahan sekolah, stres di rumah, atau pergantian lingkungan kerja, dapat memengaruhi kinerja seseorang pada tes IQ.

2. Kondisi Kesehatan

Kondisi kesehatan, baik fisik maupun mental, dapat mempengaruhi skor IQ.

Misalnya, gangguan neurologis, trauma kepala, depresi, atau kelelahan kronis dapat menyebabkan penurunan dalam skor IQ.

3. Usia

Walaupun kecerdasan cenderung stabil, perubahan kognitif tertentu yang terkait dengan penuaan dapat mempengaruhi skor IQ.

Khususnya dalam aspek kecepatan pemrosesan dan fungsi memori.

4. Nutrisi dan Gaya Hidup

Nutrisi yang buruk, kurangnya olahraga, dan gaya hidup tidak sehat secara umum dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif dan, oleh karena itu, pada skor IQ.

5. Pendidikan dan Pembelajaran Berkelanjutan

Kurangnya pendidikan atau stimulasi mental yang berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan keterampilan kognitif seiring waktu.

6. Kesalahan Pengukuran

Skor IQ juga dapat dipengaruhi oleh variabel tes, seperti kondisi saat tes, kebiasaan dan format tes, serta keadaan mental atau fisik individu pada saat itu.

7. Pengalaman Traumatis

Stres atau trauma yang berat dan berkepanjangan bisa berdampak negatif pada kinerja kognitif, yang mungkin tercermin dalam penurunan skor IQ.

Sebagai informasi tambahan, IQ rata-rata anak adalah 90-109, ya Moms.

Itulah informasi seputar kecerdasan anak menurun dari orang tua hingga perubahan IQ yang mungkin terjadi.

Semoga membantu, ya Moms.

  • https://www.sciencealert.com/does-iq-decline-as-we-age-one-type-of-intelligence-peaks-in-your-twenties

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb