26 April 2024

Telinga Berdenyut seperti Ditusuk-tusuk? Ini Penjelasannya!

Cari tahu cara mengatasinya yuk, Moms
Telinga Berdenyut seperti Ditusuk-tusuk? Ini Penjelasannya!

Telinga merupakan salah satu indera yang vital pada tubuh. Karena itu, penting bagi Moms untuk menjaga kesehatan telinga dan berkonsultasi ke dokter jika mengalami masalah pendengaran, termasuk dengan telinga berdenyut.

Telinga berdenyut, atau yang dikenal dengan istilah medis sebagai tinnitus, adalah persepsi suara atau dengung di telinga. Ini merupakan masalah umum yang terjadi sekitar 15 hingga 20 persen orang.

Mengutip Mayo Clinic, tinnitus adalah gejala dari kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan pendengaran terkait usia, cedera telinga, atau gangguan sistem peredaran darah.

Walau mengganggu, tinnitus biasanya bukanlah tanda dari sesuatu yang serius.

Meskipun dapat memburuk seiring bertambahnya usia, bagi banyak orang, tinnitus dapat membaik dengan pengobatan.

Karena itu, mengobati penyebab yang mendasari adalah hal penting.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang penyakit telinga berdenyut berikut ini, Moms.

Baca Juga: Konsumsi MSG Sebabkan Radang Amandel pada Anak? Begini Kata Dokter Spesialis THT!

Penyebab Telinga Berdenyut

Penyebab Telinga Berdenyut
Foto: Penyebab Telinga Berdenyut (Orami Photo Stock)

Ada yang bisa menjadi penyebab telinga berdenyut, dr. Yohana Margarita, dokter umum, menjelaskan beberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan tinnitus seperti bertambahnya umur dan berkurangnya pendengaran, pajanan suara keras yang berulang.

Bisa juga ada kotoran pada telinga, infeksi telinga tengah, penyakit meniere, pertumbuhan tulang di telinga tengah, dan efek samping obat-obatan tertentu.

Bagi banyak orang, mereka merasakan kondisi tinnitus sebagai bunyi dering, tetapi bagi yang lain, bisa juga terjadi suara bersiul, berdengung, berkicau, mendesis, bersenandung, menderu, atau bahkan menjerit.

Suara tersebut mungkin terdengar dari satu telinga atau keduanya, dari dalam kepala, atau dari kejauhan. Ini mungkin konstan atau intermiten, stabil atau berdenyut.

Situs Harvard Medical School mengatakan bahwa hampir setiap orang pernah menderita tinitus dalam waktu singkat setelah terpapar suara yang sangat keras.

Misalnya, menghadiri konser yang bising dapat memicu telinga berdenyut berumur pendek.

Beberapa obat (terutama aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya yang diminum dalam dosis tinggi) dapat menyebabkan tinitus, dan hilang ketika obat dihentikan.

Jika berlangsung lebih dari enam bulan, kondisi ini dikenal sebagai tinitus kronis.

Baca Juga: Infeksi Telinga: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Pengobatan Telinga Berdenyut

Pengobatan Telinga Berdenyut
Foto: Pengobatan Telinga Berdenyut (northernvirginiamag.com)

Kondisi telinga berdenyut belum dapat disembuhkan secara total, tetapi ada perawatan yang membantu banyak orang mengatasi kondisi tersebut dengan lebih baik.

Sebagian besar dokter akan menawarkan kombinasi perawatan di bawah ini, tergantung pada tingkat keparahan telinga berdenyut.

Mengutip National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, berikut ini beberapa perawatannya.

1. Penggunaan Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar sering kali berguna bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran dengan kondisi telinga berdenyut.

Menggunakan alat bantu dengar yang disesuaikan untuk mengontrol tingkat suara di luar dengan hati-hati dapat memudahkan pasien mendengar.

2. Melakukan Konseling

Konseling dapat membantu mempelajari bagaimana caranya hidup berdampingan dengan telinga berdenyut.

Kebanyakan program konseling memiliki komponen pendidikan untuk membantu memahami apa yang terjadi di otak yang menyebabkan tinitus.

Beberapa program konseling juga akan membantu pasien mengubah cara berpikir dan bereaksi terhadap tinitus.

Pasien mungkin mempelajari beberapa hal yang harus dilakukan sendiri untuk membuat kebisingan berkurang, sehingga membantu ketika bersantai di siang hari, atau tidur di malam hari.

3. Stimulasi Saraf Akustik

Perawatan selanjutnya untuk telinga berdenyut adalah stimulasi saraf akustik.

Ini merupakan teknik yang relatif baru untuk orang yang tinnitusnya sangat keras atau tidak mau hilang.

Cara ini dengan menggunakan perangkat seukuran telapak tangan dan headphone untuk mengirimkan sinyal akustik broadband yang tertanam dalam musik.

Perawatan ini membantu menstimulasi perubahan sirkuit saraf di otak, yang pada akhirnya membuat pasien tidak peka terhadap tinitus.

Alat tersebut telah terbukti efektif dalam mengurangi atau menghilangkan tinitus pada sejumlah besar relawan penelitian.

4. Implan Koklea

Terkadang, cara ini digunakan pada orang yang menderita telinga berdenyut bersamaan dengan gangguan pendengaran yang parah.

Implan koklea melewati bagian telinga dalam yang rusak dan mengirimkan sinyal listrik yang secara langsung merangsang saraf pendengaran.

Perangkat ini menghadirkan suara dari luar yang membantu menutupi tinitus dan menstimulasi perubahan di sirkuit saraf.

Beberapa obat yang diresepkan untuk mengobati masalah medis dapat mencantumkan tinitus sebagai kemungkinan efek samping.

Tetapi, ini tidak berarti bahwa setiap orang yang meminum obat akan terkena tinnitus, atau dapat mengembangkan kondisi ini akibat dari meminum obat tersebut dapat menemukan gejalanya hilang jika berhenti minum obat.

Jika Moms khawatir tentang efek samping dari setiap obat yang diresepkan, maka konsultasikan dengan dokter tentang perawatan alternatif apa pun yang dapat diambil tanpa memiliki tinnitus sebagai efek samping yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Bolehkah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud? Ketahui Bahaya dan Risikonya

Cara mengatasi telinga berdenyut paling sederhana bisa dilakukan dengan istirahat dan relaksasi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb