
Ada alasan medis penyebab telinga panas dan memerah.
Ketika telinga memerah, jika disentuh akan terasa hangat dan bahkan juga disertai rasa sakit.
Bukan karena malu, tetapi karena beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Ketahui apa saja yang menjadi penyebab telinga panas berikut ini, yuk Moms!
Baca Juga: Euthanasia, Tindakan Medis yang Sengaja Dilakukan untuk Mengakhiri Hidup Seseorang
Ada beberapa penyebab telinga panas dan memerah.
Sebagian di antaranya memang akibat gangguan medis tertentu.
Berikut ini hal-hal yang mungkin jadi penyebab telinga panas.
Foto: Wanita sedang Menahan Emosi
Penyebab telinga panas yang pertama adalah kondisi emosi.
Kondisi emosi yang intens saat marah, malu, atau cemas bisa menyebabkan telinga terasa panas dan memerah.
Saat sudah tenang, rasa panas dan kemerahan di telinga akan menghilang.
Sama seperti kulit di bagian tubuh lain, telinga pun bisa terkena sunburn.
Kondisi ini bisa menjadi penyebab telinga panas selanjutnya.
Di samping terasa panas, telinga yang terbakar matahari juga akan membuat daun telinga menjadi merah.
Beberapa hari kemudian, kulit telinga akan kering dan mengelupas.
Untuk meredakan rasa panas dan perih akibat sunburn pada daun telinga, bisa dengan mengoleskan gel lidah buaya.
Namun konsultasikan dulu ke dokter agar penggunaannya lebih aman.
Baca Juga: Bahaya Rematik saat Hamil dan Cara Mencegahnya, Catat!
Foto: Ilustrasi Infeksi Telinga (Rd.com)
Penyebab telinga panas lainnya adalah infeksi telinga.
Infeksi telinga bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dengan gejala yang berbeda.
Orang dewasa umumnya hanya mengalami:
Sementara, infeksi telinga pada anak-anak dapat memicu gejala tambahan berupa:
Infeksi telinga umumnya terjadi di telinga bagian tengah.
Penyebab telinga panas selanjutnya adalah red ear syndrome.
Sindrom telinga memerah atau red ear syndrome adalah suatu kondisi medis langka dengan gejala telinga terasa panas dan sakit mirip terbakar.
WebMD menulis, sindrom ini bisa muncul karena dipicu oleh aktivitas normal sehari-hari, misalnya:
Sindrom langka ini bisa terjadi pada salah satu telinga saja maupun kedua telinga sekaligus.
Terkadang, gejalanya disertai dengan migrain.
Red ear syndrome termasuk sulit diobati.
Keluhan yang timbul bisa berupa ketidaknyaman ringan sampai rasa sakit yang parah pada telinga.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Simak 7 Manfaat Ampas Kopi yang Tak Diduga!
Foto: Ilustrasi Telinga Panas (Halodoc.com)
Eritemalgia juga masuk dalam kondisi medis yang langka dan bisa menjadi penyebab telinga panas.
Kondisi ini ditandai munculnya rasa sakit seperti terbakar dan kemerahan pada anggota-anggota tubuh seperti tangan dan kaki.
Pada kasus yang lebih langka lagi, eritemalgia hanya terjadi pada bagian wajah dan telinga penderitanya.
Pemicunya bisa karena aktivitas fisik dan suhu udara panas.
Penyebab telinga terasa panas pun bisa menjadi bagian dari keluhan-keluhan yang muncul akibat perubahan hormon saat perempuan memasuki masa menopause.
Studi NHS menunjukkan, gejala telinga terasa panas dapat menjadi bagian dari hot flash yang umumnya menjadi indikasi utama dari menopause.
Gejala ini akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu.
Selain menopause, perubahan hormon juga bisa muncul akibat penggunaan obat. Misalnya, saat kemoterapi.
Baca Juga: Waspada Usus Buntu Pecah, Ini Gejala dan Penyebabnya!
Foto: Ilustrasi Infeksi Kulit (medicalnewstoday.com)
Infeksi pada kulit bisa pula menjadi penyebab telinga panas dan memerah.
Misalnya, jenis infeksi kulit selulitis yang disebabkan oleh bakteri.
Infeksi kulit selulitis dapat menimbulkan gejala seperti:
Sementara gejala lainnya bisa berupa demam, menggigil, dan lesu.
Eksim seboroik atau dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang tak jarang menyebabkan telinga terasa panas dan memerah.
Gejala-gejala eksim seboroik umumnya adalah bercak-bercak kemerahan yang kering di beberapa bagian kulit kepala, wajah, telinga, dan punggung atas.
Selain kulit memerah, gatal-gatal serta kulit bersisik pun bisa menyertai.
Tidak diketahui pasti penyebab dari sakit kulit ini.
Tapi ada dugaan bahwa pemicunya adalah faktor genetik dan proses interaksi sistem kekebalan tubuh dengan organisme-organisme yang hidup di permukaan kulit.
Baca Juga: 35+ Nama Bayi Perempuan Jawa Ningrat dan Artinya, Cantik!
Foto: Telinga Sakit
Polikondritis kambuhan adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan dan kemerahan pada tulang rawan yang ada di tubuh.
Dilansir Harvard Health Education, kondisi ini dapat menjadi penyebab telinga panas.
Disebut 'kambuhan' karena penyakit ini sering bolak-balik muncul setelah gejalanya reda.
Telinga merupakan bagian tubuh yang paling terdampak penyakit polikondritis.
Selain itu, hidung, mata, tulang rusuk, persendian, dan saluran napas juga bisa terkena peradangan akibat polikondritis.
Tak hanya menyebabkan telinga terasa panas dan mengalami peradangan, polikondritis juga bisa menimbulkan beberapa gejala khas, yaitu:
Penanganan dan pengobatan keluhan telinga terasa panas tentu saja mesti berdasarkan penyebabnya.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter bila kondisi telinga terasa sakit dan tidak nyaman. Jangan biarkan gejala telinga terasa panas yang terus berlangsung.
Pasalnya, kondisi ini bisa menandakan penyakit yang lebih parah dan kemampuan pendengaran bisa saja terpengaruh.
Penyebab telinga panas selanjutnya adalah perubahan suhu.
Berada di suhu yang sangat dingin dapat menyebabkan vasokonstriksi, yang mengurangi aliran darah ke permukaan tubuh kita.
Pipi, hidung, dan telinga kita semuanya bisa mengalami vasokonstriksi.
Misalnya jika Moms sedang berliburan di tempat yang bisa bermain ski, snowboard, dan melakukan aktivitas luar ruangan lainnya mungkin mengalami telinga merah.
Ini karena tubuh menyesuaikan dengan suhu dan berusaha mengatur sendiri aliran darahnya.
Baca Juga: 10 Penyebab Kepala Kesemutan, Awas Tanda Penyakit Berat!
Foto: Kuping Gatal
Sensasi terbakar di telinga bisa jadi merupakan reaksi alergi terhadap hal-hal berikut:
Penyebab telinga panas selanjutnya adalah infeksi bakteri.
Infeksi kulit seperti selulitis atau erisipelas dapat menyebabkan telinga merah.
Moms mungkin juga mengalami telinga yang terasa hangat, bengkak, dan iritasi.
Erisipelas mungkin termasuk lepuh atau batas menonjol di sekitar area yang teriritasi.
Gejala di luar kulit termasuk:
Kondisi ini disebabkan bakteri yang masuk ke kulit saat ada sesuatu yang merusaknya, seperti:
Baca Juga: 13 Cara Menidurkan Anak, Bisa Mendongeng sebelum Tidur!
Foto: Otitis Media
Dikutip dari Mayo Clinic, sensasi terbakar telinga sering dikaitkan dengan otitis media dengan efusi, di mana tuba Eustachius di telinga tengah tersumbat oleh cairan dan terinfeksi.
Tabung Eustachius menghubungkan telinga ke tenggorokan dan memungkinkan drainase cairan dari telinga tengah.
Jika cairan menumpuk, dapat menyebabkan telinga tengah terinfeksi bakteri atau virus, menyebabkan nyeri dan bengkak.
Sumber sensasi terbakar lainnya adalah otitis eksterna, umumnya dikenal sebagai telinga perenang.
Kondisi ini, yang sering kali diakibatkan oleh air yang masuk ke saluran telinga luar, biasanya disertai dengan rasa terbakar, bengkak, dan gatal.
Air yang tertinggal di telinga menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang mendorong pertumbuhan bakteri, seperti Pseudomonas.
Penyebab lain dapat menyebabkan otitis eksterna, termasuk infeksi tulang di dasar tengkorak, benda asing bersarang di telinga, dan iritasi akibat gatal atau pembersihan telinga.
Adapun penyebab gejala telinga perenang adalah:
Rasa terbakar yang disertai kemerahan di sekitar telinga luar dan kulit di sekitar telinga Moms bisa menjadi indikasi infeksi serius yang harus segera menghubungi dokter.
Jika Moms mengalami nyeri di tulang belakang telinga, disertai rasa sakit dan bengkak, Moms bisa mengalami mastoiditis (infeksi tulang mastoid) atau infeksi kelenjar getah bening.
Melansir StatPearls Journal, erythermalgia atau erythromelalgia (EM) biasanya ditandai dengan kemerahan dan nyeri terbakar di satu atau lebih ekstremitas.
Pada beberapa kasus, gangguan ini bisa menyerang area wajah dan telinga.
Umumnya, gejala yang muncul cukup parah dan mengganggu aktivitas.
Selain itu, penyakit autoimun atau kerusakan pada sel saraf juga bisa meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Infeksi Virus dan Bakteri Pada Balita
Foto: Ilustrasi Telinga Panas
Telinga panas dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, sehingga pandangannya bervariasi berdasarkan kondisi yang memicunya.
Beberapa kondisi, seperti infeksi telinga dan sengatan matahari, memang cukup umum dan mudah diobati.
Namun karena perawatan untuk telinga yang panas dan gatal tergantung pada penyebabnya, dokter perlu menentukan kondisi sebab yang mendasarinya.
Jika Moms tidak yakin dengan penyebab telinga panas, dan jika hal itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita, carilah panduan dari dokter.
Meskipun beberapa penyebab memiliki pengobatan yang sama, penyebab lainnya dapat menjadi lebih buruk jika ditangani dengan cara yang salah.
Misalnya, meskipun es dan perendaman umumnya bermanfaat, namun dapat berbahaya bila digunakan untuk mengobati eritermalgia.
Karena suhu dingin yang ekstrem mungkin tidak masuk ke bagian tubuh yang terkena.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik tentang Anggrek Hitam dan Cara Budi Dayanya
Itu dia Moms pembahasan tentang telinga panas dan memerah. Jika ada keluahan dengan gejala di atas, segera ke dokter, ya!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.