
Lactulax adalah obat yang termasuk dalam jenis pencahar atau laksatif. Obat ini mampu membantu untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit atau konstipasi yang kronis.
Obat ini berbentuk sirup dalam beberapa varian ukuran. Pembelian obat ini tidak membutuhkan resep dari dokter atau dijual bebas.
Foto: fungsi lactulax (shopee.co.id)
Foto: Orami Photo Stock
Obat ini dapat dikonsumsi untuk mengobati beberapa gangguan, seperti:
Mengutip Medline Plus, laktulosa yang merupakan kandungan utama dari obat ini adalah gula sintetis yang digunakan untuk mengobati sembelit.
Kandungan ini dipecah di usus besar menjadi produk yang dapat menarik air keluar dari tubuh dan masuk ke usus besar.
Air ini dapat melunakkan feses. Dengan begitu, sembelit atau konstipasi yang terjadi dapat dihentikan.
Laktulosa juga digunakan untuk mengurangi jumlah amonia dalam darah pasien dengan penyakit hati.
Obat ini bekerja dengan menarik amonia dari darah ke usus besar tempat dikeluarkannya dari tubuh.
Baca Juga: 4 Cara Menangani Konstipasi pada Ibu Hamil
Obat ini dapat dikonsumsi tanpa resep dari dokter. Untuk dosisnya sendiri dapat ditemukan di belakang kota dari obat ini. Nah, berikut rincian dosisnya mengutip dari Drugs:
Untuk sembelit kronis (dosis awal 3 hari pertama):
Orang Dewasa:
Anak-anak:
Untuk ensefalopati hepatik:
Foto: efek samping lactulax
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi obat ini, yaitu:
Selain itu, obat ini juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Beberapa gejala alergi yang timbul antara lain, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Baca Juga: Alami Sembelit? 20 Makanan Pelancar BAB Ini Solusinya!
Ada beberapa kontraindikasi atau kondisi yang tidak disarankan saat akan mengonsumsi obat ini, seperti:
Pastikan juga untuk memberitahu dokter sebelum mengonsumsi obat ini jika pernah mengalami:
Foto: interaksi obat lactulax
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan Lactulax, seperti:
Jika dokter telah mengarahkan untuk menggunakan obat ini, kemungkinan interaksi obat sudah diperhitungkan dan mungkin terus melakukan pemantauan.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun sebelum berkonsultasi dengan dokter, penyedia layanan kesehatan, atau apoteker terlebih dahulu.
Baca Juga: 5 Cara Melancarkan BAB pada Ibu Hamil, Bisa Dicoba Nih Moms!
Mengutip dari rxlist, ada beberapa peringatan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, seperti:
Mengutip dari studi di Journal of the Indian Medical Association, perbandingan antara laktitol dan laktulosa dilakukan terkait efikasi pada konstipasi.
Hasilnya, laktitol lebih dipilih untuk mengatasi sembelit kronis karena tingkat kemanjurannya, efek samping lebih rendah, dan lebih mudah diterima oleh tubuh.
Itulah Moms informasi mengenai obat Lactulax, obat pencahar untuk atasi sembelit kronik. Meski dijual bebas, pastikan konsumsi sesuai petunjuk dan anjuran pemakaian, ya Moms!
Jika ada efek samping yang dirasakan atau jika sembelit tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter, ya!