27 November 2023

10 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Jangan Keliru!

Moms harus selalu siapkan oralit
10 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Jangan Keliru!

Jika Si Kecil diare, Moms harus memerhatikan makanannya. Nah, makanan untuk anak diare yang bagus adalah makanan dengan banyak cairan.

Si Kecil rentan mengalami diare dari berbagai penyebab, seperti komplikasi gigi, virus, reaksi terhadap obat-obatan atau bahkan keracunan makanan.

Diare biasanya akan membuat anak jadi tampak lemas karena kekurangan banyak cairan, bahkan terkadang tidak mau minum.

Hal ini tentu membuat Moms khawatir karena takut anak mengalami kekurangan zat gizi.

Berdasarkan jurnal dalam U.S. National Library of Medicine, diare merupakan penyebab signifikan dari kematian pada anak-anak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 750.000 kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun disebabkan oleh diare.

Jika Moms menghadapi anak yang sedang diare, tujuan utama pertama dalam merawat Si Kecil adalah membantu mengembalikan sistem pencernaannya dengan cara yang sehat.

Tujuan kedua adalah memastikan ia tidak mengalami dehidrasi.

Diet khusus dapat membantu membuat sistem pencernaan anak lebih sehat, dan mengonsumsi banyak air atau minuman olahraga juga dapat membantu tubuh terhidrasi dengan baik.

Apa yang sebaiknya Moms berikan pada anak saat diare? Yuk, simak di bawah ini Moms!

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

Makanan untuk Anak Diare dan Muntah

Makanan untuk Anak Diare dan Muntah
Foto: Makanan untuk Anak Diare dan Muntah (Orami Photo Stocks)

Berikut makanan untuk anak diare menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar sistem pencernaannya membaik.

1. Siapkan Cairan Oralit

Makanan pertama untuk anak diare adalah cairan oralit, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan mereka.

Jika Si Kecil sedang mengalami diare, Moms wajib siapkan larutan oralit untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh Si Kecil. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak mengalami dehidrasi.

Bila anak sudah mengalami dehidrasi berat, ia akan semakin malas minum yang mengakibatkan tubuhnya semakin lemas.

Jadi, Moms harus mencegah dengan memberikan oralit sekitar 10 mL/kg berat badan.

Jika Si Kecil muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit.

2. Berikan Zinc

Selain itu, makanan yang mengandung zinc juga bermanfaat.

Beberapa sumber zinc seperti daging merah, kacang-kacangan, jenis makanan laut tertentu (seperti kepiting dan lobster), sereal, dan produk susu.

Cara ini dilakukan untuk mengembalikan gizi yang hilang pada anak dan melindunginya dari diare. Zinc dapat menurunkan risiko munculnya diare kembali sebesar 20%.

3. Lanjutkan dengan Memberi ASI

Makanan untuk anak diare selanjutnya adalah berikan ASI untuk Si Kecil.

Setelah memberikan anak oralit, bisa dilanjutkan dengan pemberian ASI ya Moms sebagai makanan untuk anak diare.

Air susu ibu memiliki efek proteksi terhadap terjadinya diare.

Ini karena kandungan laktosa yang terdapat dalam ASI tidak menyebabkan diare bertambah parah.

Pemberian susu formula bebas laktosa saat diare masih kontroversial, walaupun ada penelitian yang menunjukkan manfaatnya.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

4. Sajikan Makanan yang Lunak

Makanan untuk anak diare selanjutnya yang baik saat diare adalah makanan yang lunak.

Setelah anak tidak muntah lagi selama kurang lebih 8 jam, makanan untuk anak diare bisa diberikan makanan padat secara perlahan.

Namun, jangan memaksakan makanan apa pun.

Anak akan memberi tahu saat dia lapar. Moms bisa coba berikan makanan yang lunak, seperti biskuit asin, roti bakar, kentang tumbuk, sup ringan, atau bubur untuk memulai.

5. Beri Asupan yang Mengandung Banyak Cairan

Makanan untuk anak diare selanjutnya adalah makanan yang mengandung banyak cairan seperti sup rendah garam.

Makanan dan minuman yang mengandung banyak cairan juga bisa Moms berikan pada Si Kecil yang sedang diare.

Moms bisa memberikan anak makanan padat yang mengandung banyak air, seperti sup, yoghurt, atau air kelapa.

Namun, memberikan anak jus buah tidak disarankan ya, karena mengandung sukrosa, fruktosa, dan sorbitol yang menyebabkan peningkatan osmolalitas.

Akan tetapi, makanan yang mengandung tinggi kalium, seperti pisang juga bisa menjadi pilihan.

6. Tingkatkan Asupan Serat

Mengutip Healthline, asupan serat dapat menjadi makanan untuk anak diare. Lebih banyak serat sebenarnya dapat membantu memadatkan tinja.

Pilih sereal dan roti gandum utuh, kacang-kacangan, serta buah dan sayuran segar. Tambahkan lebih banyak lemak ke dalam makanan juga dapat membantu.

Jika Si Kecil tidak kelebihan berat badan, sedikit lemak ekstra seharusnya tidak masalah.

Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika ini sesuai untuk anak. Jika ingin menambahkan lemak, pilihlah lemak sehat seperti susu, alpukat, minyak zaitun, atau telur.

Baca Juga: Dehidrasi pada Anak, Mengapa Lebih Rentan Terjadi?

7. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil, Tapi Sering

Ketika diare menyerang, nafsu makan anak mungkin akan menurun. Karena itu, asupan makanan untuk anak diare yang masuk tetap harus diperhatikan ya Moms.

Si Kecil mungkin akan merasa mual atau malah muntah.

Sebagai solusinya, berikan anak makanan dalam porsi kecil namun sering, misalnya setiap 3-4 jam sekali.

Hal ini untuk memenuhi kebutuhan zat gizi Si Kecil selama diare, sehingga akan lebih mudah diterima anak.


8. Makanan Bertepung

Pada Summit Medical Group, Moms bisa memberikan makanan bertepung sebagai makanan untuk anak diare. Ini karena makanan bertepung paling baik dicerna.

Contoh makanan tersebut adalah sereal kering, biji-bijian, roti, biskuit, nasi, pasta, dan kentang tumbuk.

Pretzel atau biskuit asin dapat membantu memenuhi kebutuhan natrium anak.

Sementara telur setengah matang dan yoghurt mudah dicerna serta menyediakan protein.

9. Pilih Makanan yang Mengandung Banyak Energi

Sudah menjadi hal umum bahwa anak yang sedang diare pasti akan mengalami penurunan berat badan secara drastis karena asupan yang kurang atau dehidrasi.

Bila diare pada anak sudah membaik, berikan makanan untuk anak diare yang mengandung energi tinggi.

Tujuannya yaitu untuk mengganti kekurangan asupan makanan dan agar pertumbuhan anak tetap terjaga saat masa penyembuhan.

10. Makanan Mengandung Probiotik

Selanjutnya, makanan yang mengandung probiotik juga baik untuk anak diare.

Salah satu makanan yang mengandung probiotik adalah yogurt.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi kesehatan usus dan sistem pencernaan manusia.

Yogurt mengandung bakteri probiotik, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan.

Konsumsi yogurt secara teratur dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua yogurt mengandung probiotik dalam jumlah yang sama.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Tanda-tanda Diare pada Anak

Tanda-Tanda Diare pada Anak
Foto: Tanda-Tanda Diare pada Anak

Setelah mengetahui apa saja makanan untuk anak diare, Moms juga harus tahu makanan yang sebaiknya dihindari ketika Si Kecil sedang diare.

Melansir Medline Plus, Si Kecil sebaiknya menghindari jenis makanan tertentu saat mengalami diare

Ini termasuk gorengan, makanan berminyak, makanan olahan atau cepat saji, kue kering, donat, dan sosis.

Hindari memberikan jus apel dan jus buah kepada anak-anak, karena dapat semakin mengencerkan tinja.

Minta anak membatasi atau menghentikan susu dan produk olahan susu lainnya jika diare semakin parah atau menyebabkan gas dan kembung. Ini juga termasuk minuman bersoda.

Si Kecil juga harus menghindari buah dan sayuran yang dapat menyebabkan gas, seperti brokoli, paprika, buncis, kacang polong, beri, plum, buncis, sayuran berdaun hijau, dan jagung.

Dalam jurnal American Academy of Family Physicians (AAFP), dijelaskan bahwa muntah dan diare bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit.

Penyebab lain termasuk makanan yang sulit dicerna, seperti terlalu banyak permen, dan faktor-faktor lain.

Muntah dan diare bisa berbahaya bagi anak-anak karena bisa menyebabkan dehidrasi. Moms perlu menghubungi dokter jika Si Kecil mengalami kondisi berikut:

  • Usia Si Kecil lebih muda dari 6 bulan
  • Berusia lebih dari 6 bulan dan mengalami demam lebih tinggi dari 38° Celsius
  • Memiliki tanda-tanda dehidrasi
  • Muntah lebih dari 8 jam atau muntah dengan sangat kuat
  • Memiliki tinja yang berlumuran darah atau berlendir
  • Ada darah atau lendir hijau di muntahan
  • Belum buang air kecil dalam 8 jam
  • Bisa saja menelan sesuatu yang bisa menjadi racun
  • Leher yang kaku
  • Lesu atau mengantuk luar biasa
  • Telah mengalami sakit perut lebih dari 2 jam

Baca Juga: Ini Kata Dokter Kenapa Hidung Mampet tapi Tidak Keluar Ingus

Kapan Harus Bawa Anak ke Dokter?

Diare pada Anak
Foto: Diare pada Anak (Orami Photo Stocks)

Sebagian besar kasus diare pada anak akan sembuh dalam satu atau dua hari, jadi Moms sebaiknya menghubungi dokter jika anak diare lebih dari dua hari.

Tanda-tanda lain bahwa Moms harus membawa anak ke dokter adalah saat anak BAB berdarah, tidak ada urin selama lebih dari enam jam, atau jika balita demam terus-menerus.

Itu dia Moms beberapa tips untuk memberi makan Si Kecil yang sedang terserang diare. Ingat untuk menjaga agar jangan sampai anak mengalami dehidrasi ya, Moms.

  • https://www.aafp.org/afp/2001/0215/p775.html
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-memberi-makan-anak-saat-sedang-diare
  • https://www.healthline.com/health/parenting/food-for-toddler-with-diarrhea#The-Takeaway

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb