30+ Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Moms Wajib Tahu!
11. Daging Olahan
Daging olahan juga masuk dalam deretan makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Apa itu daging olahan? Contoh dari daging siap saji meliputi hot dog dan daging deli.
Produk daging seperti ini berpotensi terinfeksi bakteri selama proses produksi atau penyimpanannya, Moms.
Jadi, ibu hamil disarankan untuk menghindari mengonsumsi daging olahan kecuali sudah dipanaskan hingga benar-benar panas.
Beberapa contoh daging yang aman untuk ibu hamil lebih dari 3 bulan adalah tenderloin, sirloin, dan ribeye, asalkan dimasak dengan baik.
12. Ayam Mentah
Ayam juga termasuk dalam makanan yang dilarang untuk ibu hamil, lho.
Baik setengah matang atau mentah, ini sangat berbahaya apabila dimakan oleh siapa pun.
Sebaiknya Moms memasak dan mengolah daging ayam dengan baik sebelum dikonsumsi.
Seseorang mungkin terinfeksi parasit toksoplasma jika makan daging yang masih merah muda di bagian dalamnya.
13. Buah Nanas
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil adalah nanas.
Walaupun nanas kaya akan vitamin C, zat besi, dan magnesium, nanas muda harus dihindari oleh ibu hamil di trimester pertama.
Mengapa? Karena nanas muda mengandung bromelain yang dapat memicu kontraksi rahim dan berpotensi mengakibatkan keguguran.
Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!
14. Jeroan Daging
Jeroan merupakan sumber berbagai nutrisi, termasuk zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga.
Semua nutrisi ini baik untuk Moms dan Si Kecil. Namun, makan terlalu banyak vitamin A hewani tidak dianjurkan selama kehamilan.
Dalam jurnal Vitamin A and Pregnancy: A Narrative Review, disebutkan bahwa jeroan mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup tinggi.
Mengonsumsi terlalu banyak vitamin A yang telah dibentuk sebelumnya, dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran.
Oleh karena itu, jeroan termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil muda.
15. Minuman Kafein
Moms mungkin adalah tipe orang yang menyukai secangkir kopi, teh, minuman ringan, atau cokelat panas.
Sayangnya, ini termasuk dalam makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
"Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, sebaiknya dibatasi maksimal 1 porsi per hari," kata dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK.
Namun, jika Moms sedang hamil, umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memaparkan, ibu hamil perlu mengonsumsi kafein di bawah 200 miligram (mg) per hari.
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta.
Ini dapat berujung pada penumpukan kafein di plasenta dan mengganggu kebutuhan nutrisi janin.
16. Makanan Tinggi Gula
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil selanjutnya adalah makanan tinggi gula.
Asupan gula yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
Tak hanya itu, ini juga memicu diabetes gestasional dengan adanya lonjakan gula dalam darah.
Ini juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bayi dan penyakit kronis yang lebih tinggi di masa dewasa.
Jadi jangan konsumsi terlalu banyak makanan tinggi gula, ya Moms.
Baca Juga: Perut Bayi Bunyi, Tanda Lapar atau Suatu Masalah Kesehatan?
17. Makanan yang Tidak Dicuci
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil ini juga perlu diwaspadai.
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas, dapat terkontaminasi oleh beberapa bakteri dan parasit.
Bakteri ini dapat diperoleh dari tanah atau melalui tangan ke makanan.
Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, waktu panen, atau penyimpanan dan distribusi makanan.
Karena itu, jangan sampai tidak mencuci sayuran sebelum dimasak atau dikonsumsi, Moms.
18. Sashimi Mentah
Konsumsi sashimi mentah diduga sebagai faktor risiko toksoplasmosis pada manusia.
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil ini sering terlewatkan.
Kebanyakan bayi yang terinfeksi bakteri toxoplasma saat masih dalam kandungan, tidak memiliki gejala saat lahir.
Dalam Centers for Disease Control and Prevention (CDC), disebutkan gejala seperti kebutaan atau cacat intelektual dapat berkembang di kemudian hari.
Terlebih lagi, sebagian kecil bayi baru lahir yang terinfeksi, mungkin mengalami kerusakan mata atau otak yang serius saat lahir.
19. Susu Tidak Dipasteurisasi
Apakah makanan yang dilarang untuk ibu hamil selanjutnya?
Susu mentah dan keju yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung berbagai bakteri berbahaya, termasuk listeria dan Campylobacter.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa infeksi yang terjadi dapat memiliki dampak yang mengancam jiwa untuk bayi yang belum lahir.
Bakteri tersebut dapat muncul secara alami, atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengolahan atau penyimpanan.
Pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.
Untuk meminimalkan risiko infeksi, konsumsilah susu yang telah dipasteurisasi.
Baca Juga: Susu Program Hamil untuk Moms, Mana yang Terbaik?
20. Makanan Cepat Saji
Baik usia kehamilan muda ataupun tua, penting untuk memenuhi asupan yang bergizi.
Makanan padat nutrisi dibutuhkan untuk Moms dan Si Kecil yang sedang tumbuh di dalam kandungan.
Nutrisi yang dibutuhkan paling banyak seperti protein, folat, kolin, dan zat besi.
Diketahui, makanan cepat saji tidak memiliki beragam nutrisi penting tersebut.
Tak heran jika ini masuk ke dalam makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
21. Porsi Makanan Berlebihan
Ini juga merupakan mitos bahwa ibu hamil harus makan untuk dua orang.
Artinya, ibu hamil tetap makan seperti biasa dengan memerhatikan asupan kalori, bukan menggandakan porsi makannya.
Moms tetap bisa makan secara normal selama hamil di trimester pertama.
Sebuah jurnal berjudul Nutrition Recommendations in Pregnancy and Lactation memaparkan, ibu hamil bisa meningkatkan asupan kalori sebanyak 350 per hari di trimester kedua kehamilan.
Selanjutnya, trimester ketiga dibutuhkan 450 kalori sehari.
Dengan demikian, makanan yang dilarang untuk ibu hamil ini yakni dengan memperhatikan porsi setiap konsumsi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.