19 Mei 2021

Beragam Kegunaan Kaporit dan Bahayanya yang Perlu Moms Ketahui

Kaporit merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan pada air kolam renang
Beragam Kegunaan Kaporit dan Bahayanya yang Perlu Moms Ketahui

Moms mungkin sudah tidak asing lagi dengan kaporit, bukan?

Ya, kaporit atau kalsium hipoklorit memang telah lama dikenal sebagai zat kimia yang ditambahkan dalam bentuk butiran atau tablet ke air kolam renang. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman yang dapat membuat perenang sakit.

Menurut American Chemistry Council, apabila kaporit digunakan dengan benar oleh operator kolam yang terlatih, senyawa kimia ini akan menghancurkan kuman yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan bagi pengguna kolam, seperti diare, sakit telinga yang parah, berbagai infeksi saluran pernapasan, kulit dan luka.

Perairan spa dan bak mandi air panas juga didesinfeksi dengan kalsium hipoklorit atau kaporit yang memungkinkan rekreasi air lebih sehat, Moms.

Tak hanya sampai disitu, kaporit juga dapat digunakan untuk hal lainnya. Namun perlu diketahui juga bahwa kaporit memiliki bahaya di balik fungsinya. Berikut penjelasan lengkap mengenai kaporit.

Baca Juga: Bahaya Bisphenol A, Senyawa Kimia yang Mengancam Kesehatan Tubuh

Fungsi Kaporit

kaporit.jpg
Foto: kaporit.jpg (etsy.com)

Foto: etsy.com

Kaporit termasuk senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Inilah beberapa kegunaan kaporit:

1. Disinfektan Air

Sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kaporit biasa digunakan dengan cara dilarutkan dalam air kolam renang. Inilah yang dimaksud dengan kegunaan klorin sebagai disinfektan air.

Daya disinfektan senyawa ini berasal dari klorin. Kaporit yang dijual pasaran umumnya mengandung 65 hingga 75 persen klorin sehingga efektif dalam membunuh kuman pada air kolam renang.

Mengutip Swim University, ketika kalsium dalam kaporit bertemu dengan mikroba dan kontaminan organik lainnya, senyawa klor yang dikandungnya akan mengganggu fungsi selnya dengan cara berikatan dengan enzim dan komponen sel lainnya.

Dengan cara ini, kaporit akan mematikan bakteri dengan menonaktifkan kerja internalnya atau menghancurkannya dengan memecahkan dinding sel. Air kolam renang pun menjadi lebih bersih dan bebas kuman.

Kaporit dapat mencegah berbagai potensi penyakit yang terdapat dalam air, seperti diare, sakit telinga yang parah, berbagai infeksi saluran pernapasan, infeksi jamur kaki, kulit dan luka.

Baca Juga: 4 Jenis Jamur Kulit Paling Menyebalkan, Simak Cara Menghindarinya!

2. Menjernihkan Air

Peran kaporit sebagai disinfektan air juga membuatnya berguna untuk menjernihkan air. Hal ini membuat klorin banyak digunakan untuk menghadirkan air bersih di negara-negara berkembang, khususnya wilayah yang mata airnya kurang layak konsumsi.

Misalnya, pada wilayah penduduk yang masih mengandalkan mata air dari tanah. Kaporit dapat dilarutkan ke dalam mata air tersebut.

Kemudian, air yang telah didisinfeksi dengan kalsium hipoklorit ini dan disimpan di tangki besar. Pipa pun akan menyalurkan air minum sanitasi, secara gravitasi, ke rumah-rumah penduduk.

Air jernih yang telah didisinfeksi kaporit ini dapat mencegah penyakit yang bakterinya berasal dari air, seperti kolera, demam tifoid, disentri, dan hepatitis A.

Baca Juga: Waspada 7 Penyakit Saat Anak Bermain Di Air Kotor

3. Sanitasi Peralatan Rumah Tangga

Kegunaan kaporit untuk dapur rumah tangga
Foto: Kegunaan kaporit untuk dapur rumah tangga

Foto: Orami Photo Stock

Disinfektan klorin dari kaporit dapat digunakan untuk membantu menghancurkan kuman yang terbawa makanan pada permukaan persiapan dapur.

Talenan, meja dapur, dan permukaan kontak makanan lainnya dapat didesinfeksi dengan larutan pemutih klorin encer sehingga risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan pada keluarga dapat dikurangi.

Disinfektan kaporit juga digunakan untuk membersihkan kamar mandi. Moms dapat melihat bahan kimia ini dalam beberapa produk pembersih barang-barang di rumah.

Baca Juga: 5 Tips Menata Dapur Kecil agar Terlihat Luas

4. Digunakan dalam Teknologi

Tahu kah Moms bahwa sebagian besar gadget kita saat ini bergantung pada teknologi komputer, yang otaknya adalah chip mikroprosesor silikon kecil yang diproduksi menggunakan bahan kimia klorin.

Microchip silikon ini terdapat pada jam alarm, oven, microwave, komputer, hingga televisi yang semuanya berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Baca Juga: 9 Penemuan Alat Dapur Kekinian Ini Buat Memasak Lebih Mudah

5. Kebutuhan Industri

Kaporit banyak digunakan dalam beragam kebutuhan industri di dunia.

Misalnya, sebagai salah satu bahan baku dalam produk pembersih, yang digunakan di rumah, deterjen, sabun, penghilang lemak atau noda, pembersih obat-obatan dan alat medis lainnya, juga pada produksi cat, tekstil, hingga plastik.

6. Pengusir Hama

Produk Pembersih Hama dari Kaporit
Foto: Produk Pembersih Hama dari Kaporit (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Kegunaan kaporit berikutnya, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama. Dalam artian, bisa digunakan sebagai cairan pestisida. Melansir PubChem, kaporit yang terkandung dalam produk pestisida dapat menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mekanisme penyebab penyakit, mencegah, memusnahkan atau menanggulangi hama.

Baca Juga: Review Jujur 10 Disinfectant Spray Andalan Moms Orami yang Ampuh Bunuh Bakteri

Bahayanya Kaporit

Mengingat kaporit termasuk senyawa kimia yang biasanya digunakan untuk keperluan industri, terutama produk pembersih, kaporit ini memiliki risiko yang cukup berbahaya apabila penggunaannya tidak tepat.

Dikutip dari jurnal National Library of Medicine, apabila kaporit terhisap, dapat menyebabkan gangguan saluran napas. Gejala pernapasan setelah menghisap kaporit yang paling umum, meliputi batuk, iritasi saluran pernapasan atas, dan dispnea.

Reaksi asam dengan larutan hipoklorit membebaskan gas klor, yang memiliki kelarutan air yang relatif tinggi ini menyebabkan efek iritasi pada selaput lendir (misalnya, mata, hidung, dan tenggorokan) di sekitarnya dan dapat memicu mengi dan gejala pernapasan lainnya, terutama pada mereka yang sudah memiliki penyakit seperti asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).

Mata yang terpapar gas klorin atau larutan hipoklorit juga dapat menyebabkan iritasi dan cedera korosif. Misalnya, menyebabkan luka bakar pada mata, cedera kornea, hingga kebutaan. Selain itu, juga dapat menyebabkan blepharitis (radang pada tepi kelopak mata).

Kulit yang terpapar kaporit dapat menyebabkan luka bakar parah dengan kerusakan jaringan yang tertunda.

Baca Juga: Tanaman Sri Rejeki Beracun? Ketahui Gejala dan Pertolongannya

Sedangkan jika larutan hipoklorit atau kaporit sebanyak 3 sampai 5 persen tertelan, hal ini dapat menyebabkan iritasi sedang pada kulit tetapi jarang menyebabkan luka bakar yang serius, kecuali jika tertelan dalam volume yang sangat besar.

Pembersih industri yang lebih pekat (dengan kadar kaporit lebih dari 20 persen) dapat menyebabkan cedera korosif yang lebih serius.

Baik gas klorin dan kloramin merupakan iritan paru dan menghasilkan efek korosif jika bersentuhan dengan jaringan lembab (misalnya, mata dan saluran pernapasan bagian atas).

Kemudian apabila larutan kaporit dengan kadar 3 sampai 5 persen tidak sengaja tertelan, hal ini akan menyebabkan rasa terbakar langsung di mulut dan tenggorokan, tetapi tidak ada cedera lebih lanjut.

Sedangkan jika tidak sengaja menelan larutan kaporit dengan kadar lebih dari 3 hinga 5 persen yang lebih pekat, hal ini dapat menyebabkan luka bakar esofagus dan lambung yang signifikan, dan pasien dapat menunjukkan disfagia, air liur, sakit tenggorokan, dada, hingga perut yang parah.

Hematemesis dan perforasi gastrointestinal juga dapat terjadi jika menelan cairan kaporit berlebih.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini Cara Mengeluarkan Benda yang Tertelan Bayi Moms

Pertolongan pada Kecelakaan karena Kaporit

Pertolongan pada Kecelakaan karena Paparan atau Menelan Kaporit
Foto: Pertolongan pada Kecelakaan karena Paparan atau Menelan Kaporit (pngio.com)

Foto: Orami Photo Stock

Berikut pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terjadi kecelakaan karena penggunaan kaporit:

Mata:

  • Dapatkan bantuan medis segera
  • Jangan biarkan korban menggosok mata atau menutup mata
  • Diperlukan irigasi ekstensif dengan air (setidaknya 30 menit).

Kulit:

  • Dapatkan bantuan medis segera
  • Segera basuh kulit dengan banyak air minimal selama 15 menit sambil melepas pakaian dan sepatu yang terkontaminasi
  • Cuci pakaian sebelum digunakan kembali
  • Hancurkan sepatu yang terkontaminasi.

Tertelan:

  • Jangan dimuntahkan
  • Jika korban dalam keadaan sadar dan waspada, berikan 2-4 gelas susu atau air
  • Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar
  • Dapatkan bantuan medis segera.

Terhirup:

  • Dapatkan bantuan medis segera
  • Hapus dari paparan dan segera pindah ke udara segar
  • Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan gunakan resusitasi mulut ke mulut
  • Jika pernapasan berhenti, gunakan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan alat mekanis yang sesuai.

Itulah beberapa informasi mengenai kaporit, kegunaan kaporit, potensi bahaya kaporit yang mengintai, dan cara pertolongan pada kecelakaan akibat kaporit.

Jaga selalu keselamatan anak Moms agar risiko bahaya dari kaporit ini dapat terhindari, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb