23 Februari 2023

Mata Sayu: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Mata sayu atau kelopak mata turun bisa disebabkan oleh berbagai kondisi
Mata Sayu: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Apakah Moms pernah dikira tampak mengantuk hanya karena mata terlihat sayu? Kelopak mata turun atau mata sayu dikenal dengan istilah ptosis.

Melansir dari American Academy of Ophthalmology, hal ini terjadi karena trauma, usia, dan berbagai gangguan medis lainnya.

Jika mata sayu terjadi hanya di satu bagian mata saja, ini dikenal dengan ptosis unilateral. Namun, jika terjadi pada kedua mata disebut ptosis bilateral.

Kondisi mata sayu bisa terjadi secara permanen atau dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, hal ini juga bisa dialami sejak lahir atau karena faktor-faktor lainnya.

Lalu, apa akibatnya jika memiliki atau mengalami kondisi ini?

Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, ptosis dapat menghalangi penglihatan karena kelopak mata cenderung turun sehingga menutupi pupil.

Meski begitu, dalam banyak kasus, kondisi ini dapat disembuhkan, baik secara alami maupun melalui intervensi medis.

Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi mata sayu.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!

Baca Juga: Jangan Sepelekan Mata Belekan Pada Balita

Penyebab Mata Sayu

Mata Sayu dan Merah
Foto: Mata Sayu dan Merah (Freepik.com)

Mata sayu yang merupakan bawaan sejak lahir dapat disebabkan kemungkinan genetik. Hal ini bisa memengaruhi satu atau dua kelopak mata.

Selain itu, mata sayu kongenital juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti ambliopia atau yang dikenal sebagai mata malas.

Menurut buku berjudul Evaluation and Management of Blepharoptosis, penyebab umum kondisi ini adalah peregangan atau robekan levator aponeurosis yang tidak disengaja.

Levator aponeurosis merupakan selubung seperti tendon yang memungkinkan kelopak mata bergerak.

Kondisi tersebut bisa terjadi akibat:

  1. Menggosok mata berlebihan
  2. Menggunakan lensa kontak yang kaku
  3. Operasi mata

Dikarenakan mata dan kelopak mata merupakan kumpulan jaringan halus, penyebab mata sayu lainnya juga dapat terjadi karena:

  1. Tumor kelopak mata, kista, atau pembengkakan
  2. Sindrom horner
  3. Masalah otot
  4. Kerusakan saraf pada otot mata
  5. Kondisi neurologis
  6. Trauma mata
  7. Suntik botox

Baca Juga: 9 Tips Merawat Kesehatan Mata Anak di Kala Pandemi, Yuk Terapkan!

Gejala Mata Sayu

Gejala Mata Sayu (Orami Photo Stocks)
Foto: Gejala Mata Sayu (Orami Photo Stocks)

Pada laman Harvard Health Publishing, dijelaskan bahwa gejala utama mata sayu adalah salah satu atau kedua kelopak mata atas terlihat turun dan melorot.

Meski begitu, dalam banyak kasus yang dialami sejumlah orang, kondisi ini tidak terjadi setiap saat.

Namun, kemungkinan ini dapat terjadi ketika mata kering atau berair dan wajah terlihat letih juga lelah.

Area utama yang terkena adalah di sekitar mata, dan Moms akan mengalami rasa sakit yang juga dapat menyebabkan mata terlihat lelah juga sayu.

Beberapa orang dengan ptosis parah mungkin harus memiringkan kepala ke belakang untuk melihat setiap kali berbicara dengan orang lain bahkan ketika itu adalah percakapan normal.

Dokter harus menyelidiki penyebab mata sayu seseorang untuk memastikan kondisi medis yang dialami dan penanganannya.

Jika Moms mendapati mata terlihat sayu dibarengi dengan sakit kepala migrain atau permasalahan lainnya, segeralah hubungi dokter.

Baca Juga: 10+ Arti Mata Kiri Bawah Kedutan Menurut Kesehatan dan Primbon

Perawatan Mata Sayu

Perawatan Mata Sayu (Orami Photo Stocks)
Foto: Perawatan Mata Sayu (Orami Photo Stocks)

Perawatan untuk mata sayu tergantung pada penyebab spesifik dan tingkat keparahan yang dialami.

Jika kondisi tersebut disebabkan oleh usia atau bawaan sejak lahir, maka dokter akan menjelaskan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Sebab, mata sayu akibat bawaan lahir biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Namun, Moms dapat memilih perawatan lain berupa operasi plastik jika ingin memperbaiki bentuk mata sayu dan otot kendur di sekitarnya.

Tapi, jika kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang mendasari, maka dokter bisa melakukan perawatan medis untuk mengatasinya.

Selain itu, apabila penglihatan terhalangi dan terganggu, maka perlu dilakukan perawatan medis. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi kelopak mata.

Tak hanya itu, ada juga kacamata yang bisa menahan kelopak mata atau dikenal dengan istilah kruk ptosis.

Perawatan ini biasanya paling efektif ketika kelopak mata yang turun hanya bersifat sementara.

Kacamata juga dapat direkomendasikan jika Moms tidak diharuskan untuk melakukan prosedur operasi. Jadi, ini bisa dijadikan pengobatan alternatif.

Berikut ini penjelasan lebih lengkap terkait perawatan mata sayu.

Baca Juga: Mengenal Strabismus, Mata Juling pada Bayi

1. Operasi

Dalam situs American Academy of Ophthalmology, dokter akan merekomendasikan operasi ptosis.

Operasi tersebut dilakukan dengan mengencangkan otot levator lalu mengangkat kelopak mata ke posisi yang diinginkan.

Sedangkan untuk anak yang mengalami ptosis, dokter terkadang menganjurkan operasi untuk mencegah timbulnya mata malas (ambliopia).

Namun, ada risiko yang terkait dengan operasi, termasuk mata kering, kornea tergores, dan hematoma.

Hematoma adalah kumpulan darah. Selain itu, tidak jarang ahli bedah menempatkan kelopak mata terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Alternatif lain adalah operasi sling, di mana otot dahi digunakan untuk mengangkat kelopak mata.

2. Kruk Ptosis

Kruk ptosis adalah pilihan non-bedah yang melibatkan penambahan lampiran ke bingkai kacamata.

Lampiran atau kruk mencegah kelopak mata terkulai dengan menahan kelopak mata di tempatnya.

Ada dua jenis kruk ptosis yang dapat disesuaikan dan yang dapat diperkuat.

Kruk yang dapat disesuaikan dipasang di satu sisi bingkai, sedangkan kruk yang diperkuat dipasang di kedua sisi bingkai.

Kruk dapat dipasang di hampir semua jenis kacamata, tetapi kruk bekerja paling baik pada bingkai logam.

Jika Moms tertarik dengan kruk, konsultasikan dengan dokter mata atau ahli bedah plastik yang menangani orang yang menderita ptosis.

Baca Juga: Tidak Perlu Obat Tetes, Jernihkan Mata dengan 6 Cara Alami Ini

Pencegahan dan Cara Mengatasi Mata Sayu

Cara Mencegah dan Mengatasi Mata Sayu
Foto: Cara Mencegah dan Mengatasi Mata Sayu (freepik.com)

Tidak ada cara untuk mencegah kelopak mata turun atau mata sayu.

Mengetahui gejalanya dan melakukan pemeriksaan mata secara teratur dapat membantu Moms mengurangi atau melawan gejala mata sayu.

Jika Moms memperhatikan bahwa Si Kecil tampaknya memiliki gejala atau tanda-tanda kelopak mata sayu, segera bawa ke dokter untuk perawatan dan pemantauan kesehatan.

Karena ptosis dapat memengaruhi penglihatan, maka Moms harus menganggap hal ini sebagai kondisi yang serius.

Gejala lebih parah bisa diatasi dengan perawatan medis yang tepat.

Ptosis umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Namun, jika hal ini menghalangi penglihatan, Moms harus menghindari sejumlah aktivitas tertentu seperti mengemudi, atau bekerja terlalu lama di depan laptop sehingga hal tersebut terobati.

Permasalahan penglihatan jangka panjang tergantung pada penyebabnya.

Sebagian kasus hanya memengaruhi struktur wajah sehingga terlihat kurang menarik karena mata mengantuk dan tidak bersemangat.

Namun, karena kelopak mata yang turun terkadang bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih berbahaya, selalu konsultasikan dengan dokter untuk penanganan dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Mata Perih dan Merah, Bisa Jadi Terkena Dry Eyes!

Demikian penjelasan mengenai penyebab, gejala, pengobatan, dan perawatan mata sayu.

Jika Moms mengalami hal serupa, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter, ya!

  • https://www.healthline.com/health/eyelid-drooping
  • https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-ptosis
  • https://www.webmd.com/eye-health/ptosis
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323386#causes
  • https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/drooping-eyelid-ptosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb