05 September 2022

Mengenal Avascular Necrosis, Jaringan Tulang Mati karena Kurang Pasokan Darah

Bisa terjadi semua usia
Mengenal Avascular Necrosis, Jaringan Tulang Mati karena Kurang Pasokan Darah

Moms sering merasakan nyeri pada tulang? Waspada, bisa jadi hal tersebut menjadi gejala avascular necrosis.

Meski umum terjadi pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun, kondisi ini pada dasarnya bisa dialami oleh siapa saja dari segala usia.

Pada tahap awal, avascular necrosis umumnya tidak menunjukkan gejala.

Namun, seiring waktu, sendi yang terkena gangguan ini akan terasa nyeri saat bergerak.

Ketika kondisi sudah semakin parah, sendi dapat terasa nyeri meski tidak digerakkan.

Sebagai pencegahan, yuk ketahui lebih lanjut mengenai avascular necrosis di bawah ini!

Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Facebook Lite dan Facebook Biasa, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Apa Itu Avascular Necrosis?

nyeri sendi
Foto: nyeri sendi (Seormc.org)

Foto Nyeri Lutut (Orami Photo Stock)

Melansir StatPearls Journal, avascular necrosis adalah kondisi menyakitkan yang terjadi akibat tulang kekurangan pasokan darah.

Tanpa pasokan darah yang cukup, secara perlahan tulang akan keropos dan akhirnya mati.

Secara medis, avascular necrosis (AVN) atau nekrosis avaskular juga disebut dengan beberapa nama, termasuk:

  • Osteonecrosis
  • Aseptik nekrosis
  • Infark tulang
  • Nekrosis aseptik atau nekrosis tulang iskemik.

Kondisi ini dapat menyerang tulang dan sendi di bagian tubuh mana pun.

Namun ini lebih umum terjadi pada pergelangan kaki, bahu, lutut, dan panggul.

Bila tidak diobati, ini akan berujung pada artritis berat, yang membuat penderita tidak mampu lagi menggerakkan persendiannya.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh beberapa penyakit atau persendian yang mengalami trauma berat.

Namun pada beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Perkembangan penyakit ini dapat dihambat dengan mengonsumsi obat-obatan yang tersedia.

Sayangnya, tak jarang ada banyak pasien yang perlu secepatnya menjalani operasi.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Safar yang Singkat dan Penuh Makna, Simak Yuk Dads!

Gejala Avascular Necrosis

nyeri sendi
Foto: nyeri sendi

Foto Wanita Alami Nyeri Lutut (Orami Photo Stock)

Pada tahap awal avascular necrosis tidak menunjukkan gejala khusus.

Ketika sel sudah mati dan penyakit bertambah parah, barulah gejala muncul.

Biasanya gejala akan muncul setelah beberapa bulan atau sekitar satu tahun lebih sendi terkena masalah.

Berikut adalah gejala yang timbul sesuai dengan urutan keparahan penyakit:

  • nyeri sedang dan berat sekitar sendi yang terkena
  • nyeri pada selangkangan yang menyebar hingga ke lutut
  • nyeri yang terjadi akibat adanya beban pada pinggang atau lutut
  • nyeri sendi yang sangat hebat sehingga membatasi gerakan

Nyeri dapat menjadi sangat hebat akibat terjadinya patah tulang kecil yang disebut mikrofraktur.

Patah tulang tersebut dapat menyebabkan tulang runtuh.

Akhirnya sendi juga runtuh dan menjadi arthritis.

Pada rahang juga dapat terjadi tulang menonjol dengan adanya nyeri atau nanah.

Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!

Penyebab Avascular Necrosis

alkohol
Foto: alkohol (Recoveringchampions.com)

Foto Alkohol (Orami Photo Stock)

Avascular necrosis terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke tulang.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pasokan darah ke tulang berkurang, antara lain:

1. Dislokasi atau Fraktur Tulang Paha

Salah satu penyebab dari avascular necrosis yang harus diwaspadai adalah dislokasi atau fraktur pada tulang paha.

Cedera ini dapat memengaruhi suplai darah ke tulang yang berakhir pada berhentinya suplai darah ke tulang karena trauma.

Hal ini dapat terjadi pada sekitar 20 persen orang yang mengalami dislokasi pinggul.

2. Penggunaan Kortikosteroid Kronis

Melansir Indian Journal of Dermatology, penggunaan jangka panjang dari obat-obatan untuk mengatasi peradangan ini berisiko terhadap avascular necrosis.

Obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi secara oral atau intravena.

Hal ini dapat menimbulkan risiko sekitar 35 persen dari semua kasus avascular necrosis non-traumatik.

Baca Juga: 4 Cara Cek Kartu Keluarga Online Mudah dan Cepat, Bisa Lewat Website, Moms!

3. Penggunaan Alkohol Berlebihan

Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan zat berlemak terbentuk di pembuluh darah, sama seperti pada konsumsi kortikosteroid.

Ketika ini terjadi, tubuh Moms akan mengalami penurunan suplai darah ke tulang.

4. Tindakan Medis

Tindakan medis, seperti radioterapi, bisa melemahkan tulang dan merusak pembuluh darah.

Selain radioterapi, tindakan transplantasi ginjal juga diduga dapat menyebabkan avascular necrosis.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Shampo untuk Rambut Kering dan Mengembang

Faktor Risiko Avascular Necrosis

gejala lupus - masalah ginjal.jpg
Foto: gejala lupus - masalah ginjal.jpg (Lupus.org)

Foto Ginjal Akibat Lupus (Orami Photo Stock)

Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit nekrosis avaskular:

  • Efek samping penggunaan obat untuk kepadatan tulang seperti obat bifosfonat.
  • Dekompresi tulang.
  • Penyakit Caisson.
  • Efek samping obat kanker tulang seperti zoledronate dan zoledronic acid.
  • Lupus.
  • Kolesterol tinggi.
  • Trigliserida tinggi.
  • Anemia sel sabit.
  • Kelainan darah lainnya.
  • Infeksi HIV.
  • Diabetes.
  • Penyakit Gaucer.
  • Efek pasca transplantasi organ.
  • Efek samping merokok.
  • Penyakit Legg-Calve Perthes.
  • Komplikasi dari pengobatan kanker dengan terapi radiasi atau kemoterapi.
  • Osteonecrosis juga lebih rentan terjadi pada laki-laki daripada wanita dan orang berusia 30-60 tahun.

Baca Juga: Sinopsis The Divergent Series Insurgent, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini!

Diagnosis Avascular Necrosis

ct-scan.jpg
Foto: ct-scan.jpg

Foto CT Scan (Orami Photo Stock)

Diagnosis avascular necrosis akan diawali dengan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan keluhan yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien.

Setelah itu, dokter ortopedi akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan menekan daerah di sekitar sendi untuk melihat adanya bagian yang terasa lunak dan menggerakan sendi ke berbagai posisi untuk menilai kemampuan geraknya.

Agar hasil diagnosis lebih akurat, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Foto Rontgen, untuk melihat perubahan tulang yang terjadi akibat avascular necrosis
  • MRI atau CT scan, untuk melihat kondisi tulang dengan lebih detail

Jika hasil pemeriksaan di atas menunjukkan tidak ada masalah dan pasien juga tidak memiliki faktor risiko terserang penyakit ini, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lain yang disebut bone scan guna memastikan kondisi.

Pemeriksaan bone scan diawali dengan menyuntikkan zat radioaktif ke dalam pembuluh darah.

Zat tersebut akan menuju ke daerah tulang yang mengalami gangguan dan akan tertangkap saat dilakukan foto dengan kamera gamma.

Jika dokter tetap menduga pasien terserang avascular necrosis meski semua hasil tes tidak menunjukkan adanya penyakit ini, pasien mungkin akan disarankan menjalani tes dengan tindakan pembedahan untuk mengukur tekanan pada tulang yang sakit.

Tes ini dinamakan functional bone test.

Baca Juga: 15+ Penyebab Vagina Gatal dan Bentol, Begini Cara Mengatasinya!

Cara Mengobati Avascular Necrosis

ilustrasi-minum-obat
Foto: ilustrasi-minum-obat (Canva.com)

Foto Ilustrasi Obat Avascular Necrosis (Orami Photo Stock)

Pengobatan avascular necrosis bertujuan untuk memperbaiki sendi, menghentikan kerusakan tulang, dan meredakan rasa sakit sehingga penderita dapat menggunakan sendi.

Pengobatan avascular necrosis juga disesuaikan dengan usia penderita, penyebab penyakit, bagian tulang yang rusak, dan tingkat kerusakan tulang.

Dikutip dari WebMD, avascular necrosis dapat diobati dengan dua metode, yakni menggunakan obat-obatan dan melakukan prosedur pembedahan atau operasi.

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Obat-obatan seperti ibuprofen atau dicloofenac bisa mengurangi gejala peradangan, seperti nyeri.

  • Obat penurun kolesterol

Penurunan kadar lemak dalam darah bisa mencegah penyumbatan pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya avascular necrosis.

  • Antikoagulan

Jenis obat antikoagulan, seperti warfarin, akan disarankan dokter untuk mencegah penggumpalan darah.

  • Obat bifosfonat

Pada sebagian kasus, obat bifosfonat seperti alendronate bisa memperlambat perkembangan penyakit avascular necrosis.

Namun, terdapat juga laporan bahwa bifosfonat justru menyebabkan avascular necrosis pada tulang rahang.

Selama pengobatan, pasien tidak dianjurkan melakukan banyak kegiatan yang bisa membebani bagian tulang yang sakit.

Pasien juga bisa menyertai pengobatan dengan fisioterapi untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi sendi yang rusak.

Baca Juga: Serunya Foto Underwater di Umbul Manten Klaten, Airnya Jernih dan Sejuk!

Jika sakit yang diderita sudah tergolong berat, dokter akan menyarankan tindakan bedah, seperti:

  • Transplantasi tulang

Prosedur ini bertujuan untuk mengganti tulang yang rusak dengan tulang yang sehat dari area lain di tubuh pasien.

  • Penggantian sendi

Jika bagian yang sakit sudah tidak mungkin lagi diperbaiki, pasien bisa menjalani operasi bedah untuk mengganti sendi yang rusak dengan sendi imitasi atau buatan dari logam.

  • Osteotomi

Pada prosedur ini, bagian tulang yang rusak akan dibuang dan bagian yang masih sehat diharapkan akan membentuk ulang struktur tulang untuk memperkuat tumpuan pada sendi, agar bisa digunakan lebih baik.

  • Dekompresi inti tulang

Prosedur dekompresi inti tulang dilakukan dengan membuang bagian dalam tulang untuk mengurangi beban pada sendi dan agar terbentuk pembuluh darah baru.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Ricky Harun, Mulai dari Horor hingga Komedi Romantis!

Cara Mencegah Avascular Necrosis

1 Hindari Rokok.jpg
Foto: 1 Hindari Rokok.jpg

Foto Rokok (Orami Photo Stock)

Ada beberapa hal yang dapat membantu mencegah terjadinya masalah tulang dan sendi seperti Avascular necrosis (AVN), di antaranya:

  • Hindari konsumsi terlalu banyak alkohol
  • Berhenti merokok dan hindari kondisi perokok pasif
  • Hindari konsumsi steroid tanpa kontrol ahli
  • Menggosok gigi dan periksa ke dokter gigi secara teratur
  • Segera periksa ke dokter gigi ketika mengalami nyeri rahang atau masalah gusi

Baca Juga: Desain dan Jenis Tanaman untuk Taman Balkon Lantai 2

Itu dia Moms penjelasan mengenai avascular necrosis. Jika merasakan gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537007/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2784583/
  • https://www.healthline.com/health/avascular-necrosis-osteonecrosis
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/avascular-necrosis/symptoms-causes/syc-20369859
  • https://www.piedmont.org/spine/conditions-diseases/ContentPage.aspx?nd=96

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb