MRI Scan: Fungsi, Prosedur, Biaya, dan Bedanya dengan CT Scan
Magnetic resonance imaging atau MRI scan adalah jenis pemeriksaan yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh.
Gambar dari hasil MRI dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai masalah seputar kesehatan.
Pada tes MRI, bagian tubuh yang akan dipindai ditempatkan pada sebuah mesin yang memiliki kekuatan magnet yang sangat kuat.
Gambar-gambar yang dihasilkan dari MRI adalah foto digital yang dapat disimpan di komputer dan dicetak untuk dipelajari lebih lanjut.
Metode ini sering kali terlihat sama dengan CT scan, padahal terdapat perbedaannya, lho. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang MRI scan!
Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!
Apa Itu MRI Scan?
MRI scan atau Magnetic Resonance Imaging adalah prosedur pencitraan medis yang menggunakan magnet besar, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar detail dari organ dan struktur internal tubuh.
Mesin MRI biasanya berbentuk tabung besar dengan meja di tengahnya, di mana pasien akan berbaring untuk pemindaian.
Berbeda dengan CT scan dan X-ray, MRI tidak menggunakan radiasi ionisasi yang berpotensi berbahaya, sehingga dianggap lebih aman untuk tubuh.
Prosedur ini sangat efektif dalam mendeteksi masalah pada jaringan lunak, seperti otak, tulang belakang, dan organ dalam.
Fungsi Pemeriksaan MRI Scan
Melansir Journal of Clinical and Experimental Hepatology, MRI scan adalah prosedur non-invasif yang dilakukan untuk memeriksa kondisi organ, jaringan, dan kerangka tubuh pasien.
Prosedur ini akan menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit.
Beberapa jenis MRI dan kegunaannya, yaitu:
1. MRI otak dan saraf tulang belakang
MRI paling sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi otak dan saraf tulang belakang. Beberapa kondisi medis yang dapat didiagnosis dengan pemindaian ini adalah:
- Aneurisma pembuluh darah otak
- Penyakit mata dan telinga bagian dalam
- Multiple sclerosis
- Gangguan saraf tulang belakang
- Stroke
- Tumor
- Cedera otak karena trauma
2. MRI jantung dan pembuluh darah
MRI jantung dan pembuluh darah dapat membantu dokter dalam menilai:
- Ukuran dan fungsi ruang-ruang jantung
- Ketebalan dan pergerakan dinding jantung
- Luasnya kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung atau penyakit jantung tertentu
- Gangguan struktural pada pembuluh darah aorta, seperti aneurisma atau diseksi (robeknya dinding pembuluh darah)
- Peradangan atau sumbatan pada pembuluh darah
Baca Juga: Obat Radang dan Alergi Grathazon, Ini Aturan Pakainya!
3. MRI organ dalam
MRI dapat memeriksa keberadaan tumor atau kelainan lain dari banyak organ di dalam tubuh yang meliputi hati, saluran empedu, ginjal, limpa, pankreas, rahim, ovarium, serta prostat.
4. MRI tulang dan sendi
MRI dapat membantu dokter dalam menilai:
- Kelainan sendi karena trauma atau cedera berulang
- Kelainan pada bantalan saraf tulang belakang
- Infeksi tulang
- Tumor tulang dan jaringan lunak
5. MRI payudara
MRI bisa digunakan bersama dengan pemeriksaan mammogram untuk mendeteksi kanker payudara, terutama bagi wanita dengan jaringan payudara yang padat atau berisiko tinggi terkena kanker payudara.
Baca Juga: 7 Manfaat Retinoid, Kandungan Skincare yang Samarkan Kerutan
Prosedur MRI Scan
Sebelum Moms melakukan MRI scan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, seperti:
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau hati
- Baru saja mengalami operasi
- Sedang hamil atau kemungkinan hamil
- Memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu
- Mengidap asma
Pada hari pemeriksaan, Moms disarankan untuk menggunakan pakaian longgar tanpa kancing atau ritsleting berbahan logam. Sebab, benda-benda ini bisa mengganggu jalannya pemeriksaan.
Moms mungkin diminta untuk melepaskan pakaian dan mengenakan baju khusus yang disediakan oleh rumah sakit.
Sebelum memasuki ruang pemindaian, Moms juga perlu melepaskan semua perlengkapan.
Mulai dari kawat gigi, kacamata, alat bantu dengar, kunci, bra dengan kawat, jam tangan, dan rambut palsu.
Telepon genggam juga tidak boleh dibawa ke dalam ruangan MRI.
Seseorang yang mengalami klaustrofobia atau fobia ruang tertutup sering merasa kesulitan menjalani MRI.
Bagi mereka, dokter mungkin bisa melakukan MRI di tempat yang lebih terbuka bila memungkinkan.
Jika tidak memungkinkan, dokter dapat memberikan obat penenang untuk pasien sebelum pemeriksaan MRI dilakukan.
Baca Juga: Serba-serbi Diet Keto yang Dianggap Ampuh Turunkan Berat Badan
Secara umum, MRI scan biasanya menghabiskan waktu sekitar 20 hingga 90 menit dengan prosedur sebagai berikut:
- Pasien berbaring di atas meja khusus yang akan bergerak masuk ke dalam mesin MRI. Mesin ini berbentuk seperti tabung besar dengan lubang di kedua sisi dan magnet yang mengelilinginya.
- Tali pengikat bisa digunakan untuk memastikan posisi pasien tidak bergeser selama pemeriksaan.
- Keseluruhan atau sebagian badan pasien akan masuk ke dalam mesin.
- Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang kuat di dalam tubuh pasien.
- Komputer lalu menangkap sinyal yang dihasilkan oleh mesin untuk menghasilkan serangkaian gambar. Tiap gambar memperlihatkan potongan tipis tubuh pasien.
Selama menjalani MRI scan, Moms bisa mendengar dan bicara dengan dokter atau petugas medis.
Dalam beberapa keadaan, Moms juga akan diminta untuk melakukan tugas-tugas sederhana, seperti menggerakan anggota tubuh atau menjawab beberapa pertanyaan mudah.
Moms wajib untuk tenang dan tetap diam selama menjalani prosedur.
Hal ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan terlihat jelas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.