23 Agustus 2023

Amankah Minum Jamu Pelancar Haid saat Hamil Muda? Cari Tahu!

Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan Moms dan janin?
Amankah Minum Jamu Pelancar Haid saat Hamil Muda? Cari Tahu!

Manfaat Minum Jamu Pelancar Haid

Ilustrasi Nyeri Perut Menstruasi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Nyeri Perut Menstruasi (Orami Photo Stock)

Sebelum masuk ke amankah jamu pelancar haid saat hamil muda. Kita simak dulu mengenai manfaat jamu pelancar haid yuk, Moms.

Menariknya dengan minum jamu pelancar haid seorang wanita merasakan berbagai manfaat tambahan, yaitu:

1. Melancarkan Siklus Menstruasi

Dilansir dari jurnal Menstrual Cycle: Basic Biology, menstruasi normal memiliki siklus 21 hingga 35 hari sekali.

Durasi menstruasi setiap wanita pun tidak sama. Namun, rata-rata berlangsung 2 hingga 8 hari.

Dijelaskan lebih lanjut, siklus menstruasi merupakan suatu siklus yang sangat kompleks.

Ada berbagai macam hormon dan kondisi yang memengaruhi seorang wanita mengalami menstruasi.

Kondisi tersebut bisa mulai dari kekurangan gizi, stres, pengaruh aktivitas seksual, hingga adanya penyakit yang menyertai kesehatan seorang wanita.

Jika Moms memiliki masalah dengan jadwal menstruasi, minum jamu telat datang bulan bisa membantu mengatasi permasalah tersebut.

2. Meringankan Gejala PMS

Saat Moms mengalami menstruasi, ada banyak hormon dan kondisi tubuh ikut mengambil peran di situ. Demikian juga saat sebelum mengalami menstruasi.

Biasanya seorang wanita akan mengalami gejala Pra Menstruasi (PMS).

Gejala PMS tersebut bisa meliputi munculnya jerawat, perut terasa kembung, sakit kepala, sakit kepala sebelah, nyeri pada punggung, kram perut bagian bawah, dan lainnya.

3. Meredakan Nyeri saat Menstruasi

Nyeri saat haid atau disebut juga sebagai dismenore sangat umum dialami oleh seorang wanita yang mengalami menstruasi.

Sebagian wanita bisa mentolerir rasa nyeri ini dan beraktivitas seperti biasa.

Namun, ada juga wanita yang tidak bisa mentolerir kram perut serta nyeri yang timbul sangatlah menyiksa dan sulit beraktivitas seperti biasa.

Menurut Mayoclinic, rasa nyeri ini terjadi karena beberapa sebab. Seperti kontraksi otot pada rahim untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi.

Kontraksi ini dapat menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim.

Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri, seperti prostaglandin.

Zat inilah yang menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala.

Ketika menstruasi selesai, jumlah prostaglandin juga akan berkurang. Sehingga dengan sendirinya, nyeri haid dan gejala lainnya pun berangsur mereda.

4. Menyeimbangkan Hormon

Hormon memainkan peran penting dalam mengatur siklus menstruasi.

Beberapa bahan dalam jamu, seperti temulawak, diketahui memiliki efek positif pada keseimbangan hormon.

Dengan mengonsumsi jamu, wanita dapat membantu menstabilkan kadar hormon dalam tubuh, yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan reproduksi tapi juga kesehatan umum.

Keseimbangan hormon yang baik juga mempengaruhi mood, tingkat energi, dan bahkan kesehatan kulit.

Dengan demikian, jamu pelancar haid tidak hanya mendukung kesehatan menstruasi tapi juga berkontribusi pada kesejahteraan fisik dan emosional secara lebih luas.

Baca juga: 9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan Lho!

Sekarang saatnya untuk menjawab pertanyaan utama, amankah minum jamu pelancar haid saat hamil muda?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb