22 Agustus 2023

10 Obat Batu Empedu di Apotek dan Alami, Bantu Redakan Nyeri!

Sebelum mengonsumsi, ada baiknya periksa ke dokter
10 Obat Batu Empedu di Apotek dan Alami, Bantu Redakan Nyeri!

2. Ursodiol (Ursodeoxycholic Acid)

Obat batu empedu selanjutnya adalah adalah ursodiol (Ursodeoxycholic acid).

Biasanya, obat digunakan jika ukuran batuan empedu tidak lebih dari 20 mm.

Obat ini dapat dan perlu digunakan selama berbulan-bulan untuk mencegah kekambuhan.

Obat ini biasanya digunakan secara bersamaan dengan obat sequestrant bile acids untuk hasil lebih optimal.

Selain itu, ursodiol juga dapat menyebabkan efek samping, seperti diare dan ruam pada kulit.

Baca Juga: 10 Cara Agar Cepat Tidur dan Tidak Begadang, Tanpa Obat-obatan!

3. Sequestrant Bile Acids

Kontraindikasi Lerzin obat (Orami Photo Stock)
Foto: Kontraindikasi Lerzin obat (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stocks)

Kolesterol yang berlebihan bisa menyebabkan batu empedu.

Karenanya, obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh bisa dijadikan perawatan.

Salah satunya adalah obat sequestrant bile acids, seperti cholestyramine (Questran, Prevalite), colestipol (Colestid, Flavoured Colestid), dan colesevelam (Welchol).

Obat batu empedu ini bekerja dengan mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan asam empedu di feses.

Dengan begitu, ini akan mengurangi jumlah asam empedu kembali ke hati dan merangsang hati memproduksi lebih banyak asam empedu pengganti.

Agar produksi asam empedu meningkat, hati akan menggunakan lebih banyak kolesterol.

Itulah sebabnya, kadar kolesterol dalam darah dapat menurun setelah minum obat ini.

Dosis rendah dari obat batu empedu ini dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 10 hingga 15%.

Sementara untuk dosis tinggi, kadar kolesterol dapat berkurang sebesar 25%.

Seperti obat lain, sequestrant bile acids juga menimbulkan efek samping, seperti sembelit, diare, dan heartburn.

4. Chenodiol (Chenodeoxycholic Acid)

Obat batu empedu ini sangat umum digunakan sebagai penghancur batu empedu.

Namun, tidak semua orang bisa menggunakan obat ini, terutama mereka yang punya masalah pada hati.

Begitu juga dengan ibu hamil dan ibu menyusui karena berisiko dapat menyebabkan cacat lahir dan mengalir ke ASI.

Bila batu empedu sudah menyebabkan peradangan pada pankreas, obat ini juga perlu dihindari.

Obat ini perlu diminum sampai batu empedu benar hancur, namun tidak lebih dari 2 tahun.

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan chenodiol adalah sakit perut dan sel darah putih rendah.

Oleh karena itu, selama masa perawatan chenodiol, Moms perlu melakukan tes darah secara rutin.

5. Antibiotik

Antibiotik (Orami Photo Stock)
Foto: Antibiotik (Orami Photo Stock) (Mayoclinic.org)

Antibiotik digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi bakteri.

Nah, batu empedu memang bukan disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga tidak menggunakan obat ini.

Akan tetapi, jika batu empedu sudah menyebabkan komplikasi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.

Batuan empedu yang menyebabkan penyumbatan bisa menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak.

Akibatnya, bakteri akan menginfeksi dan menyebabkan peradangan.

Kondisi inilah yang perlu diatasi dengan antibiotik.

Obat batu empedu ini juga diberikan setelah Moms menjalani operasi batu empedu.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Empedu, Proses Produksinya dalam Organ Tubuh dan Cara Kerjanya

Sebuah penelitian Cochrane Database of Systematic Reviews (CDSR), menemukan bahwa bagian daun,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb