22 February 2022

Sederet Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Utara yang Perlu Diketahui

Salah satunya menghiasi pecahan uang kertas Rp75.000
Sederet Keunikan Pakaian Adat Kalimantan Utara yang Perlu Diketahui

Pakaian adat Kalimantan Utara memiliki kemiripan dengan pakaian adat di Kalimantan Timur.

Karena provinsi ini terbentuk dari pemekaran wilayah Kalimantan Timur, sehingga suku bangsa dan kebudayan kedua provinsi ini hampir serupa.

Sama halnya dengan provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, Kalimantan Utara didiami oleh suku Dayak yang tersebar di beberapa daerah.

Adapun yang menjadi suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara adalah suku Dayak Kenyah.

Selain itu, ada pula suku Tidung yang tinggal di sepanjang wilayah timur laut pulau Kalimantan dan pulau-pulau kecil sekitarnya, seperti Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Sebatik Barat.

Keberadaan kedua etnis inilah yang kemudian memengaruhi tradisi dan kebudayaan provinsi yang beribukota di Kota Tanjung Selor, termasuk pakaian adat Kalimantan Utara.

Sisi Unik Pakaian Adat Kalimantan Utara

pakaian adat dayak kenyah
Foto: pakaian adat dayak kenyah

Foto: Facebook.com

Baca Juga: 4 Sisi Unik Pakaian Adat Kalimantan Barat Khas Suku Dayak dan Sejarahnya

Sama halnya dengan daerah-daerah di Indonesia, pakaian adat Kalimantan Utara memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.

Mulai dari ragam pakaian adat, nama, atribut hingga simbol-simbol atau makna filosofi di baliknya.

Yuk, disimak keunikannya!

1. Pakaian Adat Ta’a untuk Perempuan

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Genpi.id

Kalimantan Utara didiami suku Dayak Kenyah, yang orangnya dicirikan mirip keturunan Tionghoa.

Pakaian adat Kalimantan Utara khas Dayak Kenyah untuk perempuan disebut baju ta’a.

Pakaian ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang dijahit.

Ta’a terdiri dari atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa lengan), bawahan berupa rok dengan warna dan motif yang sama.

Selain itu, juga ada penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung, dan manik-manik.

Motif hiasan rompi dan rok Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, yang sangat kontras dengan warna kain rompi.

Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama.

Baca Juga: Serba Mewah, Ini Makna Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Gede dan Pak Sangkong

2. Pakaian Adat Sapei Sapaq untuk Laki-Laki

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Instagram.com/aldiriandana

Pakaian adat Kalimantan Utara untuk pria bernama baju Sapei Sapaq. Dari bahan pembuatan, model dan motifnya, baju ini sangat mirip dengan baju Ta’a.

Untuk bawahan, busana adat yang dikenakan kaum pria hanyalah berupa gulungan selendang yang bentuknya menyerupai cawat atau celana dalam.

Namun di masa sekarang bawahan seperti ini umumnya sudah diganti dengan celana pendek hitam karena dinilai kurang begitu elok dipandang mata.

Pelengkap baju Sapei Sapaq adalah sebuah mandau yang diselipkan di pinggang, perisai perang, serta kalung-kalung dari bahan alam seperti tulang, taring babi, dan biji-bijian.

3. Makna Warna Baju Ta'a dan Baju Sapei Sapaq

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Facebook.com

Baju adat Ta'a dan Sapei Sapaq menggunakan perpaduan warna-warna seperti seperti kuning, putih, hijau, merah dan biru.

Pemakain warna-warna ini tidak hanya sebagai penambah keindahan saja, melainkan mengandung makna khusus.

Berikut adalah makna warna pada baju Ta'a dan Sapei Sapaq:

  • Warna kuning yang merupakan simbol dari sebuah keagungan dan kesakralan
  • Putih menjadi wujud dari kesucian dan keyakinan terhadap Sang Pencipta
  • Hijau mewakilkan intisari alam semesta lengkap beserta isinya
  • Merah sebagai warna yang menggambarkan semangat hidup yang menyala
  • Biru bermakna harapan akan sumber kekuatan yang tidak pernah habis

4. Ragam dan Makna Motif Baju Ta'a dan Sapei Sapaq

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Wiranurmansyah.com

Selain warna, pakaian adat Kalimantan Utara khas Dayak Kenyah juga menggunakan beragam motif.

Terdapat 3 motif utama dalam baju Ta'a dan Sapei Sapaq yaitu:

  • Motif binatang (naga, enggang, harimau, dan aso)
  • Motif tumbuhan
  • Motif manusia

Motif seperti naga, enggang, harimau, dan figur manusia utuh hanya boleh digunakan oleh kalangan bangsawan.

Sedangkan motif lainnya seperti motif tumbuhan bisa digunakan oleh kalangan rakyat biasa. Berikut adalah makna dari motif-motif tersebut:

  • Motif Naga

Motif naga pada baju adat hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan, yang disebut paren oleh masyarakat Dayak Kenyah.

Naga yang sering dikaitkan dengan unsur kebajikan dalam mitologi Tiongkok juga berlaku pada masyarakat suku Dayak Kenyah.

Bagi mereka, lambang ini diharapkan memberikan kemakmuran dan perlindungan bagi kaum paren yang mengenakannya.

  • Motif Harimau

Bagi masyarakat Dayak Kenyah, harimau dikaitkan dengan simbol kepemimpinan, keberanian, dan kekuatan.

Oleh karenanya motif harimau hanya pantas digunakan oleh seorang kepala adat atau bangsawan (paren).

Karena nilai-nilai tersebut merepresentasikan sikap seorang kepala adat atau bangsawan.

Golongan orang biasa yang disebut panyen tidak boleh mengenakan baju adat motif harimau.

Karena tidak sesuai dengan pribadi dan status sosialnya. Selain itu, diyakini ada akibat sial bagi orang panyen yang nekat memakai motif tersebut.

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Facebook.com

  • Motif Burung Enggang

Motif burung enggang dianggap sebagai simbol "Alam Atas" atau kedewataan bagi suku Dayak Kenyah.

Mereka meyakini bahwa asal-usul nenek moyangnya turun dari langit kemudian datang ke bumi dengan mengambil wujud burung enggang.

Selain itu, burung enggang memiliki tubuh yang besar, paruh dan bulu yang indah, menjadi simbol jiwa pemberani, pekerja keras, rendah hati, dan setia.

Motif burung enggang pada baju adat hanya boleh digunakan kaum paren.

  • Motif Aso

Motif aso atau anjing pada pakaian dianggap sebagai simbol sikap yang setia dan patuh dari seorang suku Dayak Kenyah.

Setia pada keluarga, masyarakat, tradisi, serta patuh pada aturan adat yang berlaku.

Selain itu, merupakan bentuk penghormatan atau penghargaan bagi anjing yang dianggap telah banyak membantu mereka dalam pekerjaan mereka sehari-hari.

  • Motif Tumbuhan

Motif tumbuhan paling sering dijumpai pada baju adat Ta'a dan Sapei Sapaq.

Motif ini disebut motif kawang atau kokawang, yang menggambarkan jenis tumbuhan bernama tengkawang.

Lebatnya pohon tengkawang merupakan tanda bahwa tanah tersebut subur dan bagus untuk bercocok tanam.

Penggunaan motif dengan maksud agar tanah mereka senantiasa dilimpahi kesuburan.

  • Motif Manusia

Motif manusia atau kelunan dalam pakaian adat Kalimantan Utara menggambarkan nenek moyang suku Dayak Kenyah yang menjaga mereka dari gangguan setan.

Ada makna khusus di balik baju adat bermotif kelunan berwujud manusia lengkap dan dipadukan dengan motof enggang, harimau, aso, dan tumbuhan.

Berarti, orang tersebut merupakan kepala adat. Selain itu, motif baju adat tersebut memiliki makna sebagai pelindung, pengayom, dan panutan masyarakat.

Dalam status sosial suku Dayak Kenyah, motif kelunan merupakan motif yang hanya boleh digunakan golongan paren.

Baca Juga: Mengenal Motif Tie Dye dan Cara Sederhana Membuatnya di Rumah

5. Baju Adat Suku Tidung

pakaian adat kalimantan utara
Foto: pakaian adat kalimantan utara

Foto: Indozone.news

Di wilayah utara Kalimantan, berdekatan dengan Sabah, Malaysia terdapat suku Tidung. Masyarakat Tidung mayoritas beragama Muslim dan memiliki budaya pesisir.

Meski mungkin tak sepopuler busana adat Dayak, pakaian adat suku Tidung pernah sempat viral.

Baju pengantin pria suku tidung dijadikan icon pada pecahan uang kertas Rp75.000 bersama dengan 8 pakaian baju adat daerah lainnya.

Pakaian adat Kalimantan Utara khas suku Tidung Ulun Pagun terdiri dari:

  • Pelimbangan dan Kurung Bantut (pakaian sehari-hari)
  • Selampoy (pakaian adat)
  • Talulandom (pakaian resmi)
  • Sina Beranti (pakaian pengantin)

Baca Juga: Mengenal "Radakng", Rumah Adat Kalimantan Barat dan Keunikannya

Demikian sisi unik dan ragam pakaian adat Kalimantan Utara yang masih lestari hingga sekarang!

  • http://digilib.isi.ac.id/1360/6/Jurnal%20Kajian%20Semiotika%20Motif%20pakaian%20Adat%20Dayak%20Kenyah%20Herlinda%20Marlina.pdf
  • https://tanatidungkab.go.id/pustaka-3522-Pakaian-Adat-Tidung-Kalimantan-Utara-jpg-

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb