25 Februari 2019

Pelaku Incest di Lampung Juga Menyetubuhi Kambing, Ini Penjelasan Seputar Bestiality

Pelaku bukan hanya memperkosa saudara kandungnya sendiri, tetapi juga bersetubuh dengan hewan milik tetangga
Pelaku Incest di Lampung Juga Menyetubuhi Kambing, Ini Penjelasan Seputar Bestiality

Pelaku pemerkosaan incest yang dilakukan oleh kakak, adik dan ayah kandung di Lampung, kini tengah mendekam dalam tahanan pihak kepolisian.

Ketiga pelaku yang menyetubuhi keluarga sedarahnya tersebut tampak memiliki kelainan orientasi seksual. Salah satu pelaku, yaitu anak bungsu YF (15) mengaku pernah bersetubuh dengan kambing serta sapi milik tetangga.

Kecurigaan pihak kepolisian juga semakin diperkuat dengan gerak-gerik pelaku yang cenderung aneh. Sebagai tersangka, ia tak sedikitpun menunjukan tanda-tanda penyesalan.

Bahkan selama menjalani pemeriksaan, pelaku juga hanya tersenyum saja. Bila memang benar bahwa YF pernah bersetubuh dengan hewan, maka ia tergolong sebagai seorang pelaku bestiality.

Baca Juga: Ini 6 Kelainan Perilaku Seksual yang Mungkin Belum Kita Tahu

Apa Itu Bestiality?

Menurut jurnal An Adolescent with Bestiality Behaviour: Psychological Evaluation and Community Health Concerns oleh National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat, bestiality adalah jenis penyimpangan seksual di mana hewan digunakan sebagai media untuk memuaskan hasrat seksual.

Berbeda dengan zoofilia, bestiality hanya berhubungan seksual, tapi tidak memiliki ikatan emosional pada hewan tersebut. Sedangkan pada kasus zoofilia, pelaku menjalin hubungan emosional dengan binatang.  

Pada beberapa kelompok masyarakat hal ini dianggap sebagai cara untuk menyembuhkan penyakit menular seksual tetapi pada kenyataannya hal ini adalah pelanggaran yang dapat dihukum sesuai dengan sistem hukum.

Kebanyakan orang yang memiliki perilaku seksual menyimpang disebabkan karena adanya trauma atau kekerasan yang dialami pada masa lalu.

Faktor genetik, lingkungan dan perkembangan diri inilah yang lalu membuat seseorang kesulitan membangun hubungan dengan orang-orang sekitar.

Pada akhirnya, orang-orang tersebut melampiaskan gairah seksualnya terhadap binatang.

Dalam beberapa kasus, ada orang yang tetap melakukan hubungan seksual dengan manusia, tapi ia hanya mendapatkan kepuasan ketika berhubungan dengan binatang.

Baca Juga: Mengenal Faktor-faktor Penyebab Kelainan Seksual

Mengobati Bestiality

Perilaku seksual yang menyimpang ini belum bisa diobati sepenuhnya. Kebanyakan orang yang memiliki kelainan biasanya hanya menjalani terapi dari para tenaga ahli dan dokter, untuk semata-mata mengendalikan gairah seksualnya. Selain terapi, biasanya dokter juga akan memberikan terapi hormon.

Bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial, perilaku seksual menyimpang ini juga dapat membahayakan keselamatan orang tersebut maupun binatang yang menjadi korban.

Bestiality dapat mengakibatkan cedera serius, hingga kematian. Bahkan pada kasus yang tidak kalah parahnya, hal ini dapat berisiko menularkan seseorang dari virus dan penyakit seperti leptospirosis, ekinokokosis, dan rabies.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb