Pembengkakan Hati (Hepatomegali): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Moms mungkin sudah pernah mendengar tentang pembengkakan hati. Banyak yang salah kaprah dan menganggap bahwa ini merupakan sebuah penyakit.
Padahal, pembengkakan hati atau hepatomegali merupakan gejala yang bisa menandakan seseorang mengalami kondisi medis tertentu lho, Moms.
Misalnya seperti penyakit liver, gagal jantung, bahkan kanker.
Karena itu, ketahui apa saja yang menjadi penyebab pembengkakan hati, gejalanya, dan langkah apa yang harus dilakukan bila Moms mengalami kondisi ini.
Baca Juga: Mengenal Sirosis, Penyakit yang Mengganggu Fungsi Hati
Pembengkakan Hati Merupakan Gejala
Seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, pembengkakan hati adalah sebuah gejala, Moms.
Jadi, kondisi ini bukan penyakit tapi gejala dari suatu penyakit. Maka, untuk mengetahui penyebab pembengkakan hati perlu diketahui penyakit yang mendasarinya.
Hati yang membesar menandakan bahwa organ tersebut sedang mengalami gangguan, namun pembengkakan itu sendiri bukanlah diagnosis utama.
Oleh karena itu, pembengkakan hati perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
Penyebab Pembengkakan Hati

Pembengkakan atau pembesaran hati bisa terjadi akibat adanya riwayat penyakit lain yang sebelumnya memang sudah diderita, atau gangguan penyakit yang terjadi secara akut atau tiba-tiba.
Beberapa kondisi yang paling umum yang jadi penyebab pembengkakan hati antara lain:
1. Radang Hati dan Perlemakan Hati
Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, baik radang hati dan perlemakan hati, keduanya adalah penyebab utama pembengkakan hati, lho Moms.
Terjadinya radang hati dan perlemakan hati sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti:
- Obesitas
- Infeksi yang menyerang hati, seperti hepatitis B atau hepatitis C
- Akibat efek samping obat-obatan
- Konsumsi alkohol berlebih
- Keracunan
- Penyakit autoimun
- Memiliki riwayat terkena sindrom metabolik (memiliki semua faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi)
- Kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya penumpukan lemak, protein, atau zat lain di tubuh
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Hati untuk Cegah Penyakit Liver
2. Pertumbuhan Jaringan Berlebih
Pertumbuhan jaringan hati berlebih, biasanya menandakan dua hal, yaitu adanya kista atau tumor.
Tumor hati bisa berasal dari organ ini secara langsung, bisa juga berasal dari organ lain namun menyebar hingga ke hati.
Nah, mengutip dari WebMD, pertumbuhan jaringan yang tidak normal bisa menjadi penyebab hati membesar.
Pertumbuhan ini bisa berupa tumor (baik yang jinak maupun ganas) atau kista, dan semuanya dapat menyebabkan pembengkakan hati (hepatomegali).
Contoh pertumbuhan jaringan yang menyebabkan hati membesar antara lain:
- Tumor jinak di hati seperti hemangioma dan adenoma
- Kanker hati (seperti karsinoma hepatoseluler) atau kanker dari organ lain yang menyebar ke hati
- Kista, yaitu kantong berisi cairan yang tumbuh di dalam hati
Pertumbuhan jaringan yang tidak normal ini membuat ukuran hati bertambah besar dan menyebabkan hati tampak bengkak.
3. Gangguan Aliran Darah
Mengutip dari MSD Manual yang ditulis oleh Whitney Jackson, MD, University of Colorado School of Medicine, gangguan aliran darah bisa menyebabkan hati membengkak (hepatomegali).
Jika aliran darah masuk atau keluar dari hati terganggu, hal ini bisa menyebabkan penumpukan darah (kongesti) dan membuat hati membesar.
Berikut penjelasannya:
- Aliran darah yang tidak lancar: Masalah pada pembuluh darah hati, baik yang membawa darah masuk maupun keluar, bisa membuat darah menumpuk dan menyebabkan pembengkakan hati.
- Sindrom Budd-Chiari: Kondisi ini terjadi saat pembuluh darah yang membawa darah keluar dari hati tersumbat. Akibatnya, darah tidak bisa keluar dengan lancar dan hati pun membesar karena terjadi penumpukan darah.
- Hepatitis iskemik: Ini adalah kerusakan hati yang terjadi karena kurangnya pasokan darah atau oksigen, biasanya akibat gagal jantung atau gangguan pernapasan. Kondisi ini juga bisa membuat hati membengkak.
- Hipertensi portal: Tekanan darah tinggi pada pembuluh vena portal (pembuluh darah besar yang membawa darah dari usus dan limpa ke hati) juga bisa menyebabkan hati membesar. Kondisi ini sering terjadi akibat adanya jaringan parut di hati, seperti pada sirosis.
Baca Juga: 10 Pantangan Makanan untuk Penyakit Liver, Hindari Ya!
Gejala Pembengkakan Hati

Sebagian orang yang mengalami pembengkakan hati tidak merasakan gejala apapun.
Namun saat muncul, gejala pembengkakan hati biasanya terjadi sesuai dengan penyakit yang menyebabkannya.
Secara umum, berikut ini adalah beberapa kondisi yang merupakan gejala pembengkakan hati:
- Kulit dan bagian putih mata terlihat kuning (jaundice)
- Otot-otot terasa sakit
- Badan terasa lelah terus-menerus
- Gatal-gatal
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Terasa ada benjolan di perut
- Tidak nafsu makan
- Kaki terlihat bengkak
- Mudah memar
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Perut terlihat membesar
Gejala di atas bisa juga menandakan penyakit lainnya.
Jadi, untuk memastikan bahwa kondisi tersebut adalah benar gejala pembengkakan hati, perlu memeriksakan dirinya ke dokter.
Moms juga disarankan untuk segera menghubungi dokter apabila mengalami kondisi-kondisi di bawah ini:
- Sakit perut yang parah
- Demam dan jaundice
- Muntah berwarna hitam seperti kopi bubuk dan berdarah
- Sesak napas
- Feses berwarna hitam dan berdarah
Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan Penyakit Liver
Diagnosis Pembengkakan Hati
Mengutip dari WebMD, berikut cara diagnosis pembengkakan hati.
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter biasanya akan meraba perut untuk mengecek apakah hati membesar dan apakah ada rasa nyeri atau kelainan lain.
2. Tes Darah

Tes fungsi hati dilakukan untuk mengetahui seberapa baik hati bekerja.
Tes ini mengukur kadar enzim dan zat lain yang menunjukkan apakah hati mengalami kerusakan atau penyakit.
3. Pemeriksaan Pencitraan
- USG: Menggunakan gelombang suara untuk melihat ukuran dan bentuk hati secara tidak menyakitkan.
- CT Scan: Menyediakan gambar yang lebih rinci dari hati dan organ sekitarnya, berguna untuk mendeteksi benjolan atau kelainan lainnya.
- MRI: Mirip dengan CT scan, tapi menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk melihat struktur hati lebih jelas.
4. Biopsi Hati
Jika diperlukan, dokter bisa mengambil sedikit sampel jaringan hati untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Ini membantu mengetahui penyebab pasti pembengkakan dan seberapa parah kerusakannya.
Perawatan dan Pencegahan Pembengkakan Hati

Perawatan untuk mengatasi pembengkakan hati bisa berbeda-berda, tergantung dari penyebabnya.
Apabila kondisi ini disebabkan oleh gagal hati atau infeksi hepatitis, misalnya, maka pemberian obat menjadi langkah perawatan yang paling tepat.
Bila kondisi disebabkan oleh kanker hati, perawatan seperti kemoterapi, operasi, maupun terapi radiasi mungkin dilakukan.
Prosedur transplantasi juga dapat dilakukan jika penyebab pembengkakan hati karena kerusakan hati.
Lalu, bagaimana dengan pencegahannya? Sebenarnya, mencegah penyebab pembengkakan hati bukanlah hal yang rumit.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu diikuti:
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti sayur, buah, dan biji-bijian
- Membatasi konsumsi alkohol
- Mengonsumsi obat, vitamin, maupun suplemen sesuai dosis yang direkomendasikan
- Menjaga berat badan sehat dengan membatasi konsumsi makanan manis dan berlemak
- Berhenti merokok
- Membatasi kontak dengan bahan kimia.
Apabila Moms merasa memiliki gejala pembengkakan hati, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Sebab semakin lama ditunda, maka kerusakan yang akan semakin parah, bahkan bisa menimbulkan kerusakan permanen.
Selalu jalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, sehingga Moms dapat terhindar dari pembengkakan hati, dan penyakit lain yang membahayakan kesehatan.
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis
- https://www.webmd.com/hepatitis/enlarged-liver-causes
- https://resources.healthgrades.com/right-care/liver-conditions/enlarged-liver-and-spleen
- https://www.altru.org/health-library/conditions/enlarged-liver
- https://www.msdmanuals.com/home/liver-and-gallbladder-disorders/blood-vessel-disorders-of-the-liver/overview-of-blood-vessel-disorders-of-the-liver
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.