28 December 2022

Jenis dan Penyebab Pendarahan Otak yang Diduga Dialami Indra Bekti, Yuk Cari Tahu!

Pendarahan otak yang parah bisa menyebabkan kematian
Jenis dan Penyebab Pendarahan Otak yang Diduga Dialami Indra Bekti, Yuk Cari Tahu!

Seperti namanya, pendarahan otak terjadi di jaringan otak. Biasanya karena pecahnya pembuluh darah dan mengakibatkan kematian sel.

Nah, salah satu presenter Indonesia, Indra Bekti, dikabarkan pingsan usai mengisi sebuah acara karena pendarahan otak, pada Rabu, 28 Desember 2022.

Saat ini, Bekti sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hal ini juga dibenarkan oleh asistennya, Reza.

"Benar (pingsan)," ujar Reza kepada awak media saat ditanya perihal kondisi Bekti.

Gejala pendarahan atau perdarahan otak mirip dengan stroke seperti kelumpuhan sebelah badan, kesulitan berbicara, hingga mati rasa.

Nah, kondisi ini merupakan masalah darurat yang harus segera ditangani, ya Moms.

Melansir dari WebMD, perdarahan otak menyumbang setidaknya 13% dari stroke yang dinamai stroke hemoragik dan merupakan kondisi mengancam jiwa.

Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah tekanan darah tinggi yang melemahkan pembuluh darah.

Jika tidak ditangani, darah akan menggumpal dan mengumpul di otak sehingga terjadi pendarahan dan muncul gejala stroke.

Yuk, Moms simak selengkapnya mengenai pendarahan otak di sini!

Baca Juga: Teknik Tourniquet, Langkah Pertama Hentikan Pendarahan di Tubuh

Jenis Pendarahan Otak

Ilustrasi Otak
Foto: Ilustrasi Otak

Pendarahan otak bisa terjadi di dalam jaringan otak atau di luar jaringan.

Ketika terjadi di luar jaringan otak, akan melibatkan 1 atau lebih lapisan pelindung di otak atau membran yang menutupi otak.

Sebagai informasi, otak manusia memiliki membran atau meninges yang merupakan lapisan guna melindungi otak dan saraf tulang belakang.

Nah, perdarahan otak memiliki banyak jenisnya yang tergantung dari letak pendarahan.

Berikut jenis-jenisnya menurut dr. Sahat Aritonang, Sp.S, M.Si.Med, FINS Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

1. Perdarahan Intraserebral

Perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah arteri di dalam otak.

2. Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan pada pembuluh darah di ruang antara otak dan selaput pembungkus otak atau ruang subarachnoid.

3. Hematoma Subdural atau Perdarahan Subdural

Kondisi ketika darah menumpuk di antara dua lapisan otak, yaitu lapisan arachnoid dan lapisan dura atau meningeal.

Singkatnya, hematoma subdural adalah jenis perdarahan yang terjadi di dalam tengkorak kepala, tetapi di luar jaringan otak yang sebenarnya.

4. Epidural Hematoma (EDH) atau Perdarahan pada Ruang Epidural

Pengumpulan atau akumulasi darah di dalam ruang potensial antara lapisan luar duramater atau selaput pembungkus otak dan sisi bagian dalam tulang tengkorak.

Baca Juga: Cedera Kepala: Gejala, Penyebab, Pemeriksaan dan Penanganan yang Tepat

Kondisi yang Terjadi Jika Pendarahan Otak

Ilustrasi Otak Manusia
Foto: Ilustrasi Otak Manusia

Mungkin Moms dan Dads pernah bertanya-tanya, ya tentang apa yang terjadi jika pendarahan di otak?

Mulanya, darah akan mengumpul di jaringan otak dan seiring waktu akan menyebabkan pembengkakan akibat penumpukan darah.

Kondisi tersebut dinamai sebagai edema serebral. Darah yang terkumpul menjadi massa yang banyak dan disebut hematoma.

Nah, akibatnya, timbul tekanan pada jaringan otak dan terjadi tekanan di sekitarnya.

Tekanan tersebut membuat kurangnya aliran darah ke organ-organ vital dan lama kelamaan akan membunuh sel-sel di otak.

Kondisi ini bisa terjadi di dalam otak, di antara otak, dan selaput yang mengelilinginya, di antara lapisan penutup otak, atau di antara tengkorak dan selaput otak.

Lalu, apakah kondisi ini bisa disembuhkan? Jawabannya adalah bisa, ya, Moms dan Dads.

"Perdarahan otak dapat disembuhkan. Keparahan perdarahan otak bergantung pada volume perdarahan dan lokasi perdarahan di dalam otak," jelas dr. Sahat Aritonang.

Baca Juga: 3 Pengaruh Gadget pada Perkembangan Otak Balita

Penyebab Pendarahan Otak

Ada banyak penyebab yang bisa mengakibatkan perdarahan di otak. Dua di antaranya adalah tekanan darah tinggi dan cedera kepala.

Berikut beberapa penyebab lainnya menurut dr. Sahat Aritonang.

1. Trauma pada Kepala

Ilustrasi Cedera Kepala
Foto: Ilustrasi Cedera Kepala

Cedera merupakan salah satu penyebab utama pendarahan pada otak.

2. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi kronis dapat melemahkan dinding pembuluh darah dalam jangka waktu yang panjang.

Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, darah akan mengumpul di otak dan mengakibatkan munculnya gejala-gejala stroke.

3. Pecahnya Aneurisma

Aneurisma adalah kondisi dinding pembuluh darah yang terdapat di otak melemah dan mengalami pembengkakan.

Pembengkakan ini berpotensi pecah dan mengakibatkan pendarahan pada otak.

4. Pecahnya AVM

Arteriovenous malformation (AVM) merupakan kelainan pembuluh darah ketika pembuluh arteri dan vena terhubung secara langsung tanpa melalui kapiler.

Sebagai informasi, kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan sering disebut pembuluh darah rambut.

Hal ini sangat beresiko untuk terjadinya pecah pembuluh darah.

5. Amyloid Angiopathy

Amyloid angiopathy merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah akibat penuaan dan penyakit tekanan darah tinggi.

6. Kelainan pada Darah

Kelainan yang terjadi pada darah seperti hemofilia dan kelainan faktor pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan otak.

Baca Juga: Cedera ACL: Gejala, Penyebab, dan Pilihan Pengobatannya

Lama Proses Penyembuhan Pendarahan Otak

Ilustras Penyembuhan Pendarahan Otak
Foto: Ilustras Penyembuhan Pendarahan Otak

Lama proses penyembuhannya tentu tergantung dari kondisi seseorang, tingkat keparahan, dan volume pendarahan, ya Moms.

Berikut proses penyembuhan yang dipaparkan oleh dr. Sahat Aritonang.

  • Jika volume perdarahan kurang dari 30 mililiter dan tidak ada proses pendesakan di dalam otak, penyembuhan dapat dilakukan dengan terapi obat-obatan.
  • Namun, jika volume perdarahan berada di atas 30 mililiter dan ada proses pendesakan, maka harus segera dilakukan operasi kraniotomi.

Lamanya proses penyembuhan sangat bervariasi, tergantung dari besarnya volume perdarahan.

"Umumnya proses penyembuhan berkisar antara 2 minggu hingga 1 bulan.

Pada pasien dengan volume perdarahan yang besar, sering dijumpai gejala sisa seperti kelemahan anggota gerak atau kesulitan untuk berbicara," jelasnya.

Baca Juga: Histigo (Obat Vertigo): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Pendarahan Otak Ringan dan Berat

Perdarahan otak ringan berbeda dengan perdarahan yang berat.

Semakin besar volume perdarahan dan lokasi perdarahan di daerah batang otak, maka akan lebih berbahaya karena dapat mengakibatkan proses pendesakan di dalam otak.

Hal ini akan meningkatkan tekanan intracranial atau nilai tekanan di dalam rongga kepala.

Jika tidak segera diatasi, hal ini akan mengakibatkan kematian.

Gejala Pendarahan Otak

Ilustrasi Sakit Kepala
Foto: Ilustrasi Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)

Pendarahan otak bisa menimbulkan gejala yang berbeda pada setiap orang.

Gejala-gejalanya bisa termasuk seperti kesemutan tiba-tiba, kelemahan satu sisi tubuh, mati rasa, kelumpuhan wajah, lengan, atau kaki.

Berikut gejala lainnya menurut dr. Sahat Aritonang:

  • Kehilangan kesadaran
  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba
  • Kelemahan pada lengan atau kaki
  • Muntah proyektil
  • Kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan menulis atau membaca
  • Gangguan pada penglihatan pada salah satu atau kedua mata
  • Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
  • Apatis, mudah mengantuk
  • Linglung, mengigau.

Itulah informasi seputar pendarahan otak yang bisa Moms dan Dads ketahui. Semoga bermanfaat!

  • https://www.msdmanuals.com/home/brain,-spinal-cord,-and-nerve-disorders/stroke-cva/overview-of-hemorrhagic-stroke
  • https://www.verywellhealth.com/high-blood-pressure-and-hemorrhagic-stroke-3146028
  • https://www.webmd.com/brain/brain-hemorrhage-bleeding-causes-symptoms-treatments
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/317080#symptoms

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb