09 February 2023

Radang Selaput Otak: Ini Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, memiliki potensi terkena radang selaput otak

Penyakit radang selaput otak biasa dikenal dengan sebutan meningitis. Radang selaput otak adalah infeksi serius pada meninges atau selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Organisasi Kesehatan Dunia bahkan mengklaim bahwa radang selaput otak adalah penyakit yang mematikan dan tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang utama.

Jika Moms ingin mencari tahu lebih detail tentang penyakit ini, simak penjelasannya berikut ini.

Apa Penyakit Radang Selaput Otak?

Penyakit Radang Selaput Otak
Foto: Penyakit Radang Selaput Otak (everydayhealth.com)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, radang selaput otak adalah peradangan pada tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Penyakit ini dapat terjadi ketika cairan di sekitar meninges terinfeksi.

Penyebab radang selaput otak yang paling umum adalah infeksi virus dan bakteri. Penyebab lain yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Kanker
  • Iritasi kimiawi
  • Jamur
  • Alergi obat

Beberapa radang selaput otak yang disebabkan oleh virus dan bakteri ini bisa menular. Mereka dapat ditularkan melalui batuk, bersin atau kontak dekat.

Baca Juga: 4 Manfaat Menggambar Bagi Perkembangan Otak Anak

Penyebab Radang Selaput Otak atau Meningitis

Gejala Radang Selaput Otak
Foto: Gejala Radang Selaput Otak (medicalnewstoday.com)

Infeksi virus dan bakteri adalah penyebab meningitis yang paling umum.

Ada beberapa bentuk radang selaput otak lainnya, misalnya kriptokokus yang disebabkan oleh infeksi jamur dan karsinomatosa, yang berhubungan dengan kanker.

Begitu pula dengan gejalanya, gejala radang selaput otak karena virus dan bakteri bisa serupa pada awalnya.

Namun, gejala yang disebabkan bakteri biasanya terlihat lebih parah. Perlu Moms ketahui pula bahwa gejala penyakit ini juga bervariasi tergantung usia pasiennya.

1. Virus Penyebab Meningitis

Radang selaput otak karena virus adalah jenis meningitis yang paling umum.

Journal of Ethics menyebutkan bahwa virus dalam kategori Enterovirus ini menyebabkan 85% kasus dan lebih sering terjadi selama musim panas dan musim gugur, yaitu:

  • coxsackievirus A
  • coxsackievirus B
  • echoviruses

Virus lain juga dapat menyebabkan meningitis, yaitu:

  • Virus West Nile
  • Influenza
  • Penyakit gondok
  • HIV
  • Campak
  • Virus herpes
  • Coltivirus, yang menyebabkan demam kutu Colorado

Gejala meningitis karena virus

Radang selaput otak karena virus biasanya hilang tanpa pengobatan. Namun, beberapa penyebab memang perlu diobati.

Sementara, meningitis karena virus pada bayi dapat menyebabkan atau bergejala seperti:

  • Nafsu makan menurun
  • Sifat lekas marah
  • Mengantuk
  • Lesu
  • Demam

Pada orang dewasa, radang selaput otak karena virus dapat menyebabkan:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Leher kaku
  • Kejang
  • Kepekaan terhadap cahaya terang
  • Ngantuk
  • Lesu
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan menurun

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mencegah Herpes Genital

2. Bakteri Penyebab Meningitis

Radang selaput otak karena bakteri, menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu. Meningitis ini fatal jika tidak ditangani.

Penelitian menunjukan bahwa 5-40 % anak-anak dan 20-50% orang dewasa dengan kondisi ini meninggal. Hal ini bakan benar-benar terjadi dengan perawatan yang tepat.

Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan radang selaput otak bakterial, yaitu:

  • Streptococcus pneumoniae: Biasanya ditemukan di saluran pernapasan, sinus, dan rongga hidung serta dapat menyebabkan apa yang disebut 'meningitis pneumokokus'.
  • Neisseria meningitidis: Bakteri yang menyebar melalui air liur dan cairan pernapasan lainnya dan menyebabkan apa yang disebut 'meningitis meningokokus'.
  • Influenza Haemophilus: Bakteri yang tidak hanya menyebabkan meningitis, tetapi juga infeksi pada darah. Radang tenggorokan, selulitis, dan artritis menular.
  • Listeria monocytogenes: Bakteri bawaan makanan
  • Staphylococcus aureus: Bakteri yang ditemukan pada kulit dan saluran pernapasan serta menyebabkan meningitis stafilokokus.

Gejala meningitis karena bakteri

Gejala radang selaput otak karena bakteri terjadi dan semakin parah secara tiba-tiba. Gejala ini, seperti:

  • Status mental yang berubah
  • Mual
  • Muntah
  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Sensitif atau cepat marah
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Panas dingin
  • Leher kaku
  • Area kulit berwarna ungu yang menyerupai memar
  • Ngantuk
  • Lesu

Moms harus ingat bahwa dibutuhkan pertolongan medis segera jika Moms atau orang disekitar Moms mengalami gejala-gejala tersebut.

Baik radang selaput otak karena bakteri atau virus, bisa mematikan atau berbahaya.

Tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang menderita meningitis bakteri atau virus.

Kecuali dokter melakukan tes untuk menentukan jenis yang radang selaput otak yang diderita.

3. Jamur atau Parasit Penyebab Meningitis

Radang selaput otak karena jamur adalah jenis radang selaput otak yang langka.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh seseorang dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang.

Meningitis karena jamur atau parasit ini juga mungkin saja ditemukan pada parasit di kotoran dan beberapa hewan serta makanan.

Seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk turunannya.

Terdapat satu jenis radang selaput otak karena jamur atau parasit yang lebih jarang daripada yang lain.

Radang selaput otak ini disebut meningitis eosinofilik (EM) dimana tiga parasit utama bertanggung jawab atas EM, yaitu:

  • Angiostrongylus cantonensis
  • Baylisascaris procyonis
  • Gnathostoma spinigerum

Radang selaput otak karena jamur atau parasit ini tidak ditularkan dari orang ke orang.

Sebaliknya, parasit ini menginfeksi hewan atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia. Jika telur parasit atau parasit menular saat tertelan, infeksi dapat terjadi.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, lebih mungkin mengembangkan radang selaput otak karena jamur ini. Misalnya, pasien-pasien dengan HIV/AIDS dan kanker.

Jamur paling umum yang berhubungan dengan meningitis meliputi:

  • Cryptococcus: Jamur yang terhirup dari kotoran atau tanah yang terkontaminasi kotoran burung.
  • Blastomyces: Jenis jamur lain yang ditemukan di tanah, khususnya di Amerika Serikat bagian Barat Tengah.
  • Histoplasma: Jamur yang ditemukan di lingkungan yang sangat terkontaminasi kotoran kelelawar dan burung, terutama di Midwestern States dekat Sungai Ohio dan Mississippi.
  • Coccidioides: Jamur yanh ditemukan di tanah di daerah tertentu di Barat Daya A.S. dan Amerika Selatan dan Tengah.

Gejala meningitis karena jamur atau parasit

Gejala radang selaput otak karena jamur mirip dengan jenis infeksi, misalnya:

  • Mual
  • Muntah
  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kebingungan atau disorientasi

Setiap jenis meningitis memiliki beberapa gejala yang berbeda.

Setiap orang harus lebih lanjut mempelajari hal ini, sehingga dapat memahami perbedaan antara setiap jenis radang selaput otak.

4. Radang Selaput Otak karena Kondisi Medis Lain: Tidak Menular

Radang selaput otak non-infeksius bukanlah infeksi. Ini tidak menular karena biasanya akibat dari cedera fisik atau kondisi lain dan itu tidak melibatkan infeksi.

Sebaliknya, penyakit ini adalah jenis meningitis yang disebabkan oleh kondisi atau perawatan medis lain. Misalnya diakibatkan:

Baca Juga: Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Atasi Meningitis pada Anak!

Gejala Ruam Saat Radang Selaput Otak

Ruam Saat Sakit Meningitis
Foto: Ruam Saat Sakit Meningitis (https://www.meningitisnow.org/meningitis-explained/signs-and-symptoms/glass-test/)

Salah satu tanda akhir bahwa salah satu bakteri penyebab radang selaput otak, Neisseria meningitidis, berada dalam aliran darah seseorang adalah ruam samar pada kulit.

Pada kondisi ini, jurnal Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine menunjukan bakteri dari infeksi radang selaput otak atau meningitis meningokokus berkembang biak dalam darah dan sel target di sekitar kapiler.

Kerusakan sel-sel ini menyebabkan kerusakan kapiler dan kebocoran darah ringan. Hasilnya muncul ruam merah muda, merah, atau ungu samar.

Bintik-bintik itu mungkin menyerupai tusukan jarum kecil dan mudah disalahartikan sebagai memar.

Saat infeksinya memburuk dan menyebar, ruam akan menjadi lebih jelas. Bintik-bintik atau ruam merah itu akan menjadi lebih gelap dan lebih besar.

Orang dengan kulit gelap mungkin kesulitan melihat ruam karena radang selaput otak.

Namun, area kulit yang lebih terang, seperti telapak tangan dan bagian dalam mulut mungkin lebih mudah menunjukkan tanda-tanda ruam tersebut.

Baca Juga: Mengenal Bintik Merah DBD, Timbul saat Pasien Demam di Hari Kedua

Proses Terjadinya Radang Selaput Otak

radang selaput otak
Foto: radang selaput otak (webmd.com)

Setiap jenis radang selaput otak memiliki penyebab yang sedikit berbeda, tetapi masing-masing pada akhirnya bekerja dengan cara yang sama.

Bakteri, jamur, virus, atau parasit menyebar melalui aliran darah hingga mencapai otak atau sumsum tulang belakang.

Di daerah tersebut, bakteri, jamur, virus atau parasit terbentuk di lapisan atau cairan di sekitar bagian tubuh vital ini dan mulai berkembang menjadi infeksi yang lebih parah.

Baca Juga: Vaksin Meningitis saat Hamil, Amankah?

Pencegahan Radang Selaput Otak

radang selaput otak karena virus
Foto: radang selaput otak karena virus (sciencesource.com)

Menjaga gaya hidup sehat, terutama jika memiliki risiko tinggi adalah hal yang sangat penting. Misalnya:

  • Istirahat yang cukup.
  • Tidak merokok.
  • Menghindari kontak dengan orang sakit.

Jika Moms atau keluarga pernah melakukan kontak dekat dengan satu atau lebih orang yang mengalami infeksi meningitis karena bakteri, dokter biasanya memberi antibiotik sebagai bentuk pencegahan.

Hal ini akan menurunkan peluang seseorang untuk terkena penyakit.

Vaksinasi Sebagai Pencegahan Penyakit Meningitis

Scan Otak
Foto: Scan Otak (Freepik.com/dcstudio)

Selain itu, vaksinasi juga dapat melindungi dari jenis radang selaput otak tertentu. Vaksin yang dapat mencegahnya meliputi:

  • Vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib)
  • Vaksin konjugasi pneumokokus
  • Vaksin meningokokus

Lalu, bagaimana dengan vaksin meningitis pada ibu hamil?

Melansir jurnal Meningococcal Vaccination in Pregnancy, vaksinasi selama kehamilan telah menjadi strategi yang berhasil untuk mencegah infeksi lain pada bayi baru lahir, termasuk pemberian vaksin meningitis saat hamil.

Sementara, untuk usia aman melakukan vaksinasi, bisa diberikan setelah trimester 1 ya, Moms.

“Usia aman untuk mendapatkan vaksin meningitis saat hamil sebaiknya diberikan setelah trimester 1 atau lebih aman mulai pada usia kehamilan 5 bulan,” jelas dr. M. Charnain Ibrahim, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Tidak hanya dengan vaksin, mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik juga dapat membantu seseorang mencegah radang selaput otak.

Beberapa jenis meningitis menyebar melalui kontak dekat dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti air liur dan cairan hidung.

Hindari berbagi minuman, peralatan, dan barang pribadi yang mungkin membawa air liur atau cairan lain.

Itulah beberapa hal yang terkait dengan radang selaput otak, terkait gejala, penyebab dan pencegahannya.

Untuk pengobatan, kondisi ini membutuhkan rawat inap segera dimana diagnosis dan pengobatan dini akan mencegah kerusakan otak dan kematian.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3662350/
  • https://journalofethics.ama-assn.org/article/diagnosis-and-treatment-viral-meningitis/2007-07
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29485347

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.