24 April 2024

7+ Penyakit yang Tidak Boleh Makan Alpukat, Bisa Berbahaya!

Cek apa saja penyakit yang tidak boleh makan alpukat di sini!
7+ Penyakit yang Tidak Boleh Makan Alpukat, Bisa Berbahaya!

6. Latex Intolerance

Latex Allergy
Foto: Latex Allergy (medicalnewstoday.com)

Latex intolerance atau yang lebih dikenal dengan sebutan sensitivitas terhadap lateks adalah penyakit di mana orang tersebut sensitif terhadap lateks.

Orang yang punya sensitivitas terhadap lateks ini tidak diperbolehkan mengonsumsi alpukat karena bisa berisiko shock yang menyebabkan sesak nafas atau ruam merah dan gatal-gatal pada kulit. Oleh karena itu latex intolerance menjadi salah satu penyakit yang tidak boleh makan alpukat.

Menurut jurnal berjudul Anaphylaxis Related to Avocado Ingestion: a Case and Review, terdapat protein dalam alpukat yang mirip dengan kandungan pada lateks sehingga orang yang mengalami latex intolerance bisa mengalami shock setelah mengonsumsinya.

Jadi kalau Moms memiliki penyakit latex intolerance, maka lebih baik tidak mengonsumsi buah yang bertekstur empuk ini.

Baca Juga: 12 Manfaat Buah Alpukat yang Menakjubkan

7. Penyakit Kolesterol

Kolesterol
Foto: Kolesterol (cloudinary.com)

Penyakit terakhir yang tidak boleh makan alpukat adalah penyakit kolesterol.

Banyak di antara Moms pasti bingung mendengarnya karena selama ini alpukat sangat disarankan untuk dikonsumsi sebagai penurun kolesterol.

Alpukat memang bisa menurunkan kolesterol, tapi hanya kolesterol tinggi saja.

Sebaliknya, orang yang punya kolesterol rendah yang ekstrem sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi alpukat.

Hal ini disebabkan dalam alpukat terdapat kandungan beta sitosterol yang bisa menyerap kolesterol yang dibutuhkan dalam tubuh sehingga bagi orang yang punya kolesterol sangat rendah bisa sangat berbahaya.

Jika dikonsumsi secara terus menerus, maka alpukat bisa memicu proses penyerapan HDL atau kolesterol baik secara berlebihan pada orang dengan kolesterol sangat rendah. Jadi lebih baik tidak disarankan untuk mengonsumsinya.

8. Gangguan Pencernaan

Ilustrasi Gangguan Pencernaan
Foto: Ilustrasi Gangguan Pencernaan (Istockphoto.com)

Penyakit yang tidak boleh makan alpukat lainnya adalah gangguan pencernaan.

Alpukat mengandung FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols), yang merupakan jenis karbohidrat tertentu yang sulit dicerna oleh beberapa orang.

Beberapa orang dengan gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau sensitivitas terhadap FODMAPs mungkin akan mengalami gejala seperti perut kembung, gas, atau diare setelah mengonsumsi makanan tinggi FODMAPs, termasuk alpukat.

Baca Juga: 19 Makanan untuk Penderita Radang Usus yang Bagus Dikonsumsi

Jika mengalami gejala ini, mungkin perlu membatasi konsumsi alpukat atau menghindarinya sama sekali.

Penting untuk diingat bahwa respon tubuh terhadap makanan dapat bervariasi dari individu ke individu, dan apa yang menyebabkan gejala pada satu orang mungkin tidak menyebabkan masalah pada orang lain.

Jika memiliki gangguan pencernaan atau reaksi yang mencurigakan setelah mengonsumsi alpukat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk evaluasi lebih lanjut.

Moms sekarang sudah tahu kan apa saja penyakit yang tidak boleh makan alpukat.

Apakah Moms memiliki salah satu penyakit yang ada di atas?

  • https://medium.com/@p20110271125567/avocado-the-super-fruit-36d5b46a4185
  • https://aacijournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/1710-1492-7-12
  • https://www.ndtv.com/health/can-dairy-products-cause-gut-health-issues-some-other-foods-that-could-hurt-your-stomach-1917628
  • https://www.healthline.com/nutrition/foods-to-avoid-with-kidney-disease#2.-Avocados
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/270406#benefits
  • https://betterme.world/articles/11-possible-negative-side-effects-from-avocado/
  • https://www.eatthis.com/news-one-surprising-effect-eating-avocado/
  • https://www.womenshealthmag.com/uk/food/healthy-eating/a706439/3-reasons-you-should-stop-eating-avocado-now/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb