03 Oktober 2023

Mengenal Perineum, Jaringan di antara Alat Kelamin dan Dubur

Jangan salah, laki-laki juga punya perineum lho Moms
Mengenal Perineum, Jaringan di antara Alat Kelamin dan Dubur

Apakah Moms mengetahui area tubuh yang bernama perineum? Jika belum mengetahuinya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya Moms!

Sayangnya perineum menjadi salah satu bagian penting dari tubuh yang jarang dibicarakan, lho Moms.

Perineum adalah bagian kecil dari kulit sensitif di antara alat kelamin dan dubur, vagina dan anus pada perempuan serta skrotum dan anus pada pria.

Pada perempuan, perineum adalah penutup pelindung untuk otot dan ligamen kunci lainnya untuk menahan organ panggul di tempatnya.

Organ panggul tersebut termasuk kandung kemih, rektum, vagina, dan rahim. Selain itu, terdapat juga pembuluh darah di bawah perineum.

Sementara pada pria, perineum melindungi otot dasar panggul dan pembuluh darah juga.

Perineum juga bertanggung jawab untuk menutupi saraf yang digunakan tubuh pria untuk buang air kecil atau mencapai ereksi.

Ingin tahu informasi lainnya mengenai perineum? Simak penjelasannya hingga akhir, ya Moms!

Baca Juga: 7+ Penyebab Benjolan di Dubur dan Cara Mengatasinya, Catat!

Fungsi Perineum

Perineum
Foto: Perineum (Bub and Me)

Setelah mengetahui penjelasan singkatnya, dapat disimpulkan bahwa perineum adalah zona sensitif seksual.

Ini dikarenakan kulit yang menutupi perineum Moms dan Dads mengandung banyak ujung saraf yang membantu gairah dan respons seksual atau orgasme.

Selain itu, perineum juga mengandung struktur yang membantu manusia untuk buang air kecil, buang air besar, dan berhubungan seksual.

Kemudian untuk ibu hamil perineum juga mengandung struktur yang membantu melahirkan secara normal.

Perineum juga memiliki fungsi untuk membantu menopang otot dasar panggul, yang menahan organ seperti kandung kemih, usus besar, dan organ reproduksi pada tempatnya.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

Letak, Struktur, dan Ukuran Perineum

Ingin mengetahui lebih jauh tentang perineum? Berikut ini beberapa informasi yang perlu Moms dan Dads ketahui.

Seperti yang telah disinggung, perineum manusia berada di antara alat kelamin dan anus.

Secara internal, perineum terletak di bawah otot utama dasar panggul (levator ani), dan membentang melintasi tulang panggul.

Mengutip dari Clevelandclinic, perineum memiliki bentuk menyerupai berlian, dengan garis imajiner yang ditarik dari satu tulang sitz di panggul ke tulang lainnya.

Garis imajiner ini membagi menjadi dua daerah berbentuk segitiga yang disebut segitiga urogenital dan segitiga dubur (dubur).

  • Segitiga urogenital: Berisi alat kelamin, uretra dan otot-otot yang terkait
  • Segitiga anal: Berisi pembukaan anus dan sphincter anal

Perineum memiliki ukuran dengan panjang rata-rata sekitar 1,5 inci untuk perempuan dan sekitar 2 inci untuk laki-laki.

Baca Juga: Waspadai Penyakit Klamidia, Rentan Mengganggu Kesuburan!

Mengenal Pijat Perineum

iIlustrasi perineum
Foto: iIlustrasi perineum (theconversation.com)

Pijatan perineum adalah peregangan lembut pada dasar panggul untuk mempersiapkan otot dan kulit di antara vagina dan dubur untuk kelahiran bayi.

Tujuan pijat perineum adalah untuk mengurangi risiko robek dan jaringan parut saat Moms melahirkan.

Vagina dirancang untuk meregangkan dan mengakomodasi bayi saat melahirkan.

Hebatnya lagi, vagina bisa kembali ke ukuran yang hampir sama hanya dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

Namun pada bagian perineum sayangnya kurang elastis dan berpotensi robek saat Moms melahirkan.

Jika Moms ingin menghindari situasi sulit setelah melahirkan, pijatan perineum mungkin bisa membantu membuat dasar panggul Moms siap untuk lahir.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pijat perineum baik antepartum atau selama persalinan tahap kedua, dapat menurunkan resistensi otot dan mengurangi kemungkinan laserasi.


Beberapa bukti menunjukkan bahwa melakukan pijatan perineum selama bulan terakhir kehamilan dapat mengurangi risiko robekan vagina dan perineum serta episiotomi.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Coba Pijat Bayi dan Ganti Menu Makannya

Meskipun pijat perineum tidak pasti untuk membantu, tetapi tak usah khawatir karena pijatan ini tidak akan memperburuk kondisi Moms.

Pijat perineum mungkin lebih bermanfaat jika ini adalah persalinan pervaginam pertama bagi Moms.

Kemudian, pijat perineum juga membantu meminimalkan ketegangan pada kepala bayi Moms. Khususnya dalam 30 menit terakhir persalinan.

Waktu dan Cara Pijat Perineum Sendiri

Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil (Indianlifestylez.com)

Moms bisa memulai pijat perineum di usia kehamilan 34 minggu.

Namun, di usia tersebut Moms akan kesulitan melakukan pijat perineum sendiri, karena perut besar dan lain sebagainya.

Moms bisa membuat jadwal dengan terapi fisik dasar panggul, atau minta bantuan Dads untuk memijat.

Namun sebelumnya, Dads harus tahu cara pijat perineum yang tepat. Moms bisa tanyakan kepada bidan atau terapis khusus panggul. Apabila Moms atau pasangan akan pijat sendiri, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Cuci tangan dengan seksama dan pastikan kuku terpotong.
  • Duduk dalam posisi santai dengan kepala ditopang di tempat tidur dan lutut Moms terbentang lebar.
  • Oleskan beberapa tetes minyak kelapa, minyak zaitun atau pelumas lain yang dirancang untuk vagina. Hindari minyak mineral atau Vaseline. Oleskan minya ke ibu jari dan area perineum.
  • Masukkan jempol ke dalam vagina hingga sekitar buku jari pertama. Tak perlu dalam, karena Moms hanya akan memijat perineum, bukan dinding vagina.
  • Berikan tekanan lembut di vagina menuju ke bawah, ke area dubur.
  • Pertahankan tekanan saat menggerakkan ibu jari dari kiri ke kanan dalam bentuk huruf U (mulai jam 3 hingga 9, jika Anda membayangkan jam tangan).
  • Moms harus merasakan regangan dan sedikit menyengat atau terbakar, tetapi tidak pernah sakit.
  • Lanjutkan memijat selama tiga hingga lima menit. Lalu ulangi sekali atau dua kali seminggu, dan hingga sehari sekali, sampai melahirkan.

Pijat perineum butuh waktu dan ketekunan. Untuk merasakan salah satu manfaat potensial dari pijat ini, Moms harus melakukan pijatan perineum secara teratur selama empat hingga enam minggu terakhir kehamilan.

selain itu, hindari memijat terlalu keras, karena dapat meningkatkan aliran darah ke daerah yang sudah membanjiri darah.

Ini dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan iritasi, ketidaknyamanan dan rasa sakit.

Bicaralah dengan dokter sebelum melakukan pijatan perineum jika Moms memiliki infeksi jamur, herpes atau infeksi vagina lainnya.

Serta, bila pijatan perineum terasa terlalu canggung atau menghabiskan waktu, tidak apa-apa kok untuk melewatkannya.

Baca Juga: 10+ Macam-macam Gerakan Massage untuk Hilangkan Rasa Pegal!

Penyebab Perineum Gatal

Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil (practicalparenting.com)

Jika tidak dijaga kebersihannya, bagian perineum juga bisa menyebkan rasa terbakar atau gatal pada perineum. Berikut ini beberapa penyebabnya.

1. Pruritus Ani

Ini adalah suatu kondisi yang dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, tetapi paling sering terjadi pada pria.

Kondisi tersebut menyebabkan sensasi gatal di area anus yang bisa menjadi kejadian akut atau kronis.

2. Pruritus Akut (Gatal)

Ini mungkin disebabkan oleh dermatitis kontak, seperti dari deterjen atau sabun baru, atau dari infeksi jamur atau bakteri.

Luka bakar waxing dan cedera saat mencukur juga bisa menyebabkan kondisi ini.


3. Pruritus Ani Kronis pada Pria

Ini bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk dermatitis atopik, diabetes, karsinoma sel basal, dan penyebab lainnya.

Terkadang, penyebabnya idiopatik, artinya dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya.

4. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Gatal di sekitar area anus dan perineum bisa menjadi gejala IMS.

Kondisi yang dapat menyebabkan gejala ini antara lain: herpes anal, kutil anal, gonorea, serta kutu kemaluan.

5. Cedera Mengangkang

Ini adalah cedera yang terjadi karena trauma pada area di antara paha, termasuk perineum.

Hal ini dapat terjadi karena terjatuh di palang sepeda, pagar, peralatan gym, atau tepi bathtub.

Ini dapat menyebabkan rasa terbakar pada perineum akibat kerusakan saraf atau pembengkakan pada area yang mempengaruhi saraf.

6. Nyeri pasca Episiotomi

Robekan episiotomi adalah sayatan bedah yang dilakukan untuk membantu persalinan jika lubang vagina tidak cukup besar.

Beberapa perempuan yang menjalani episiotomi setelah melahirkan dapat mengalami kerusakan saraf, gangguan dasar panggul, dan masalah buang air besar, terutama segera setelah melahirkan.

Ini dapat mempengaruhi perineum, menyebabkan gatal atau terbakar.

7. Infeksi Jamur

Perempuan sangat rentan terhadap infeksi jamur, yang merupakan pertumbuhan berlebih dari jamur Candida.

Gejalanya berupa gatal pada vagina yang bisa meluas ke area perineum, nyeri saat berhubungan seks, dan nyeri saat buang air kecil.

8. Penipisan Jaringan Terkait Hormon

Saat seorang wanita memasuki masa menopause, penurunan estrogen alami dapat menyebabkan penipisan jaringan di area vagina dan perineum.

Ini dapat membuat area tersebut lebih rentan terhadap gatal.

Perawatan Perineum Gatal

Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil (foxnews.com)

Jika dokter dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasari rasa gatal di perineum, dokter akan mengarahkan perawatan yang sesuai.

Namun, terkadang dokter tidak dapat menentukan penyebab spesifik yang mendasari. Jika ini masalahnya, beberapa perawatan umum meliputi:

  • Minum antihistamin yang dijual bebas (seperti Benadryl), terutama di malam hari saat rasa gatal cenderung memburuk.
  • Oleskan kompres dingin ke area perineum untuk meredakan sensasi terbakar.
  • Oleskan krim emolien atau penghalang ke area anus untuk melindungi dari iritasi akibat tinja atau urin. Contohnya termasuk salep minyak bumi atau salep seng oksida.
  • Kenakan pakaian dalam bersih dan berpori yang dicuci dengan sabun lembut yang tidak menimbulkan iritasi.
  • Terkadang, dokter akan meresepkan obat selain merekomendasikan antihistamin sebagai cara untuk memutus siklus gatal-dan-garuk yang dapat membuat seseorang terjaga di malam hari. Contoh obat ini mungkin termasuk gabapentin dan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

Meskipun tidak selalu memungkinkan untuk mencegah rasa gatal di perineum, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya gatal. Ini termasuk:

  • Hindari menggosok kuat-kuat saat membersihkan area anus setelah buang air besar.
  • Ganti pakaian dalam segera setelah berolahraga untuk mengurangi iritasi keringat di area perineum.
  • Makan makanan berserat tinggi dan minum banyak air untuk mengurangi kejadian sembelit.
  • Jangan menggunakan air panas saat mandi atau berendam.
  • Gunakan pembersih lembut bebas pewangi untuk membersihkan area genital.

Baca Juga: 15 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan, Bikin Pria Lebih Subur!

Itulah informasi mengenai perineum yang bisa Moms dan Dads ketahui. Perhatikan akan kebersihan area tersebut, ya Moms dan Dads!

  • https://www.healthline.com/health/itchy-perineum#prevention
  • https://www.acog.org/news/news-releases/2016/06/obgyns-can-prevent-and-manage-obstetric-lacerations-during-vaginal-delivery-says-new-acog-practice-bulletin
  • https://my.clevelandclinic.org/health/body/24381-perineum

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb