01 Oktober 2023

Serba Serbi Posisi Bayi Melintang yang Harus Moms Ketahui

Jangan sampai salah bertindak, ya
Serba Serbi Posisi Bayi Melintang yang Harus Moms Ketahui

Jenis Posisi Bayi Melintang

Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Ada tiga gejala atau jenis posisi bayi melintang umum dapat yang diidentifikasi, yakni:

  • Presentasi Bahu Kiri

Ini adalah saat bahu kiri bayi menghadap jalan lahir.

Yang membuat hal ini berbahaya adalah tali pusat mungkin turun dan meninggalkan jalan lahir sebelum bayi keluar, sehingga melahirkan normal tidak mungkin dilakukan pada posisi ini.

  • Presentasi Bahu Kanan

Saat bahu kanan bayi menghadap bagian bawah rahim, maka itu adalah presentasi bahu kanan.

Kepala bayi dapat menghadap kedua sisi dalam posisi ini, dan posisinya perlu diubah, atau Moms harus melalui operasi caesar.

  • Presentasi Mundur

Jika posisi bayi telentang dengan kedua bahu tidak menghadap ke arah jalan lahir, maka itu adalah presentasi mundur.

Posisi ini tidak memungkinkan persalinan untuk bergerak maju karena tidak mungkin bayi keluar dalam posisi ini.

Baca Juga: Melahirkan Normal dengan Posisi Bayi Sungsang, Bisakah?

Sebagian besar bayi menetap dalam posisi normal atau posisi kepala menunduk pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga .

Biasanya antara 28 hingga 30 minggu. Namun, beberapa bayi juga bergerak setelah awal trimester ketiga, dan cenderung mengambil posisi normal pada minggu ke-31 atau ke-34.

Jika tidak mencapai posisi normal, bayi biasanya dapat tetap melintang sampai tahap terakhir.

Posisi melintang pada bayi tidak dianggap normal, oleh karena itu persalinan pervaginam tidak memungkinkan.

Perawatan prenatal sangat penting di setiap tahap kehamilan untuk menilai posisi bayi.

Risiko Posisi Bayi Melintang

Ibu Hamil Tidur (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil Tidur (Orami Photo Stocks) (Healthline.com)

Tidak mungkin untuk persalinan alami atau pervaginam bila posisi bayi melintang. Bersamaan dengan itu, mungkin ada risiko lain juga.

  • Suplai Oksigen dan Darah Berkurang

Posisi tersebut akan menurunkan aliran oksigen ke bayi yang bahkan bisa mengakibatkan kematian pada bayi.

Ini membutuhkan persalinan segera melalui operasi caesar untuk memastikan bayi tetap bisa bertahan.

  • Ruptur Uterus

Posisi samping bayi menunjukkan presentasi yang tidak normal, dan ada kemungkinan uterus akan pecah dan berbahaya untuk Moms dan bayi.

  • Tali Pusat Mengembang

Posisi melintang bayi dapat menyebabkan tali pusat jatuh ke jalan lahir.

Ini sangat berisiko bagi bayi, karenanya dokter akan melakukan persalinan caesar agar Si Kecil bisa lahir dengan selamat.

  • Menimbulkan Infeksi

Persalinan caesar, pecah ketuban, dan komplikasi akibat transversal dapat menyebabkan infeksi.

  • Kompresi Tali Pusat

Peregangan dan pelintiran tali pusat dapat menekan janin saat berada dalam posisi melintang, yang berbahaya bagi bayi.

Kondisi ini juga bisa mengurangi oksigen dan aliran darah ke janin.

Baca Juga: Efektifkah Hypnobirthing Menjelang Persalinan? Simak Penjelasannya di Sini

Bagaimana Jika Posisi Bayi Kembar yang Melintang?

Ibu Hamil Duduk (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil Duduk (Orami Photo Stocks)

Bagaimana jika posisi bayi melintang adalah kembar?

Jika kepala kembar bagian bawah Moms menunduk selama persalinan, Moms mungkin bisa melahirkan bayi kembar melalui vagina, bahkan jika salah satunya sungsang atau melintang.

Dalam kasus ini, dokter akan melahirkan kembaran dengan posisi kepala tertunduk terlebih dahulu.

Seringkali kembaran lainnya akan pindah ke posisinya, tetapi jika tidak, dokter dapat mencoba menggunakan versi cephalic eksternal sebelum melahirkan.

Jika ini tidak membawa bayi kembar kedua ke posisi yang lebih baik, dokter mungkin melakukan operasi caesar.

Jika kepala kembar bagian bawah tidak menghadap ke bawah selama persalinan, dokter mungkin menyarankan Moms untuk melahirkan keduanya melalui operasi caesar.

Baca Juga: 7 Kelebihan Bayi Sungsang Secara Medis dan Mitos, Sudah Tahu?

Walaupun jarang terjadi, bayi mungkin memutuskan untuk melakukan posisi tidur dengan melintang karena berbagai alasan, termasuk merasa sangat nyaman.

Ingatlah bahwa transversal belum tentu menjadi masalah sampai Moms mencapai akhir kehamilan.

Jika masih dalam trimester pertama, kedua, atau awal ketiga, ada saatnya di mana bayi akan bergerak.

Banyak pekerjaan besar yang harus dilakukan saat mengetahui posisi bayi melintang. Kuncinya: jangan stres!

Lakukan pemeriksaan antenatal rutin, terutama menjelang akhir kehamilan, agar bayi tetap sehat hingga dilahirkan nanti.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb