06 May 2025

11 Cara Melindungi Anak dari Bahaya Predator Seksual

Mulai dengan mengenalkan Si Kecil mengenali bagian pribadi tubuhnya

Belakangan ini mungkin Moms sering mendengar berita tentang predator seksual dan penangkapan pedofilia yang sedang marak terjadi.

Mulai dari terungkapnya grup pedofilia di Facebook, organisasi perdagangan balita, hingga grup predator di Whatsapp.

Hal ini tentu sangat berbahaya dan meresahkan ya, Moms?

Tenang, ada berbagai cara melindungi anak dari serangan predator seksual. Yuk, ketahui bersama!

Baca Juga: 7 Dampak Memukul Anak pada Kondisi Mentalnya saat Dewasa

Cara Melindungi Anak dari Predator Seksual

Sebagai orang tua, kita dituntut untuk bersikap lebih awas dan waspada demi melindungi anak, terutama saat di luar rumah.

Hal ini agar tidak menjadi sasaran para pelaku pedofil dan predator seksual ini.

Yang jadi pertanyaan penting, apakah Moms sudah tahu cara yang untuk dalam melindungi Si Kecil dari bahaya predator seks?

Jika belum tahu dan tidak mengerti caranya, yuk lakukan cara berikut ini!

1. Jangan Anggap Seks Sebagai Hal yang Tabu

Anak Berteriak (urstore.ca)
Foto: Anak Berteriak (urstore.ca)

Di masyarakat Indonesia, ada satu nilai dan kebiasaan yang sebenarnya kurang biasa dibicarakan secara terbuka.

Banyak orang tua yang menganggap bahwa segala hal tentang seks merupakan hal yang tabu dan kurang pantas dibicarakan dengan anak-anak.

Padahal, banyak psikolog yang menyarankan orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks pada anaknya sejak dini.

Dengan begitu, mereka akan menyadari bahwa ada batasan yang tidak boleh dilewati oleh orang lain.

Si Kecil juga nantinya akan mengerti dan melihat seks sebagai pengetahuan hidup, bukan sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.

2. Jelaskan Tentang Bagian Pribadi

PP Predator Seksual Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: PP Predator Seksual Anak (Orami Photo Stocks)

Menjelaskan bagian tubuh yang bersifat pribadi merupakan hal yang penting dan krusial untuk menjaga Si Kecil dari predator seksual.

Katakan padanya bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, kecuali ditemani oleh Moms sebagai orang tua.

Ajarkan untuk bilang “TIDAK” secara lantang jika ada orang yang mencoba menyentuh bagian pribadi tersebut.

Selain itu, Moms juga sebaiknya mengajarkan Si Kecil untuk senantiasa menjaga setiap bagian tubuhnya.

Jangan biarkan orang lain menyentuh rambut atau tubuhnya tanpa izin, terutama orang yang tidak dikenalnya.

3. Kenali Kondisi Lingkungan Sekitar

Anak Bermain (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Bermain (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stock)

Menurut riset yang dilakukan oleh Child Maltreatment pada tahun 2011, sekitar 80% lebih pelaku predator seksual merupakan orang yang dekat atau termasuk keluarga.

Karena itulah, mengenali lingkaran sosial di sekitar lingkungan Si Kecil merupakan satu hal yang wajib kita lakukan demi melindunginya.

Kenali dengan betul tetangga dan orang-orang yang ada di sekitar rumah.

Tanyakan juga pada anak secara rutin siapa saja orang yang dekat dengannya, baik anak seumurannya ataupun orang dewasa.

Moms juga harus waspada pada orang baru yang ada di lingkungan bermainnya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

4. Ajarkan untuk Lari Berteriak dan Minta Tolong

Menggendong Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Menggendong Anak (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stocks)

Berteriak dan minta tolong merupakan senjata utama yang bisa digunakan Si Kecil jika berhadapan dengan predator seksual.

Ajarkan padanya 2 hal ini jika ada orang yang mencoba memaksa menyentuh bagian pribadinya.

Hal ini baik orang yang dikenalnya maupun orang asing. Bilang padanya untuk jangan takut untuk berteriak, lari, dan meminta tolong.

Jelaskan pada anak agar berani berteriak di umum, supaya orang di sekitar dapat mendengar dan segera menolong.

5. Hindari Area yang Berbahaya

Anak Bermain di Rumah (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Bermain di Rumah (Orami Photo Stocks)

Selain melindungi buah hati dari bahaya predator seksual, tentu kita juga harus mencegah balita bermain di lingkungan yang salah.

Jangan biarkan dia berada diluar rumah sendirian atau tanpa pengawasan. Penting juga untuk mengenali orang-orang yang ada di lingkungan bermainnya.

Usahakan untuk Si Kecil selalu dalam pantauan keluarga ataupun orang terdekatnya ya, Moms.

Perhatikan juga waktu bermain anak, misalkan hanya sampai sore hari dan tidak terlalu malam.

6. Ajari Anak Cerdas Bermain Gadget

Anak Bermain Gawai (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Bermain Gawai (Orami Photo Stocks)

Salah satu cara predator menjalin hubungan dengan anak-anak adalah dengan melakukan chatting melalui internet.

Karena itu, cara melindungi anak yang tepat yakni membatasi penggunaan gadget agar anak tidak kecanduan gadget.

Di era modern seperti ini, hampir setiap anak cukup pandai dalam mengoperasikan gadget.

Namun, kadang mereka tak memahami adanya ancaman yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Yuk, gunakan children mode apabila gadget yang dimiliki memadai fitur tersebut, Moms!

7. Ajarkan Anak untuk Terbuka dengan Orang Tua

Bercerita dengan Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Bercerita dengan Anak (Orami Photo Stocks)

Child Mind Institute memaparkan bahwa keterbukaan salah satu cara melindungi anak dari predator seksual.

Kebanyakan pelaku seks akan memberitahu anak untuk merahasiakan pelecehan seksual tersebut.

Bayangkan saja, apabila Si Kecil menerima hal tercela tersebut sendirian?

Tentu ini akan berdampak buruk bagi psikologis anak.

Sehingga, mari ajarkan Si Kecil agar lebih terbuka dengan orang tuanya terhadap masalah yang dimilikinya.

Jangan sampai kita tak tahu apa yang sedang anak hadapi sendirian.

8. Hindari Menyalahkan Si Kecil

Menasihati Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Menasihati Anak (Orami Photo Stocks)

Moms, sebagai orang tua tentu tak luput dari rasa marah ketika anak berbuat kesalahan atau hal yang membuat kesal.

Meski begitu, hal ini perlu ditahan agar Si Kecil tak merasa selalu disalahkan di setiap kondisi.

Apabila terjadi kekerasan dari predator seksual, hal ini tentu akan membuat anak sulit untuk terbuka dengan orang tua.

Menghakimi anak tanpa alasan jelas dapat berdampak pada psikologisnya. Bahkan, hingga ia beranjak dewasa, lho.

Untuk itu, mari mulai sekarang hindari menyalahkan atau menghakimi perilaku anak ya, Moms.

9. Ajarkan Anak Tidak Membuat Janji Temu Sembarangan

Anak Bermain Smartphone (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Bermain Smartphone (Orami Photo Stocks)

Bicaralah dengan anak Si Kecil tentang pentingnya mendapatkan persetujuan sebelum pergi ke luar.

Hal ini terutama bagi anak-anak yang sudah sekolah dan mengenal teman baru, Moms.

Jelaskan bahwa bertemu secara langsung tanpa tujuan jelas dapat membahayakan dirinya.

Jika anak ingin bermain dengan temannya, pastikan orang tua tahu orang yang ditemuinya.

10. Ajari Anak Tidak Membagikan Data Dirinya

Anak Memegang Handphone (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Memegang Handphone (Orami Photo Stocks)

Sama pentingnya untuk memastikan bahwa Si Kecil tidak sembarang membagi data diri kepada orang lain.

Hal ini meliputi nama lengkap, nomor telepon, alamat rumah dan sekolah, serta hal lainnya.

Jelaskan bahwa predator seksual dapat menggunakan informasi ini untuk menemukan ia dengan mudah.

Apalagi di era modern seperti ini, data diri banyak disalahgunakan untuk scam dan hal buruk lainnya.

11. Mengajarkan Anak Melawan

Anak Menelepon (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Menelepon (Orami Photo Stocks)

Meski anak-anak belum mampu melawan diri sendirian, tak ada salahnya untuk mengajarkannya, Moms.

Ini bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya untuk berlari kencang apabila ada seseorang mencoba menyentuhnya di terutama di area pribadi dan orang tidak dikenal.

Membiasakan anak untuk membawa barang-barang pelindung bisa jadi alternatifnya.

Beberapa barang yang bisa jadi perlindungan seperti:

  • Serbuk lada
  • Parfum
  • Lampu laser dan lain-lain

Pastikan bahwa Si Kecil telah paham cara menggunakannya, ya, Moms!

Baca Juga: Anak Bertanya tentang Seks? Ini 10+ Jawaban Mudah yang Bisa Diberikan!

Ciri-Ciri Predator Seksual

Agar Moms bisa lebih waspada, maka ketahui ciri-ciri predator seksual agar bisa melindungi Si Kecil, seperti mengutip dari WebMD.

1. Sangat Perhatian dan Ramah di Awal

Kekerasan pada Anak
Foto: Kekerasan pada Anak (Orami Photo Stocks)

Predator sering menunjukkan sikap yang sangat ramah dan perhatian, terutama kepada anak-anak, untuk membangun kepercayaan dan kedekatan.

Mereka mungkin memberikan pujian yang berlebihan dan berusaha untuk membuat anak merasa istimewa

2. Menciptakan Ketergantungan

Pelaku memanipulasi korban dengan perhatian berlebihan, hadiah, pujian, dan pesan, membuat korban merasa memiliki ikatan khusus dan ketergantungan emosional.

3. Mendorong Batasan Fisik dan Seksual

Melewati batasan yang sehat dengan sentuhan yang tidak pantas, dan menormalkan ide-ide seks kepada anak-anak melalui lelucon sugestif, pornografi, atau mendorong ketelanjangan bersama.

4. Menunjukkan Kecemburuan dan Perilaku Mengontrol

Seorang predator seksual umumnya memantau aktivitas media sosial dan kehidupan pribadi korban, serta membatasi kontak korban dengan orang lain.

Demikian informasi penting mengenai cara melindungi anak dari predator seksual dan ciri-cirinya.

Mulai sekarang, ajarkan edukasi seks dan cara melawan agar Si Kecil terhindar dari keganasan predator seksual, ya, Moms!

  • https://www.acf.hhs.gov/sites/default/files/documents/cb/cm11.pdf
  • https://childmind.org/article/10-ways-to-teach-your-child-the-skills-to-prevent-sexual-abuse/
  • https://www.webmd.com/sex-relationships/signs-sexual-predator

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.