22 Februari 2024

Pahami Rukun Puasa Ramadan agar Ibadah Diterima Allah SWT

Pahami juga syarat sah puasa yang penting untuk dipenuhi
Pahami Rukun Puasa Ramadan agar Ibadah Diterima Allah SWT

5. Berakal

Seseorang dikenai beban syariat ketika ia memiliki akal.

Orang yang gila, pingsan, koma, tidak dikenai beban syariat hingga kembali akalnya. Dasar dalilnya sama seperti dalil balig di atas.

6. Mukim (Tidak sedang Safar)

Orang yang sedang dalam perjalanan jauh, tidak ada kewajiban untuk berpuasa. Allah SWT berfirman:

“Barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain,” (QS Al-Baqarah: 184).

7. Mampu Berpuasa

Orang yang tidak mampu berpuasa karena ada uzur seperti sakit, atau sudah tua, atau uzur yang lain, maka tidak ada kewajiban berpuasa. Allah SWT berfirman:

“Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai kemampuannya,” (QS. Al-Baqarah: 286).

Baca Juga: Bolehkah Puasa sebelum Mandi Wajib? Ini Jawabannya!

Syarat Sah Puasa

Pasangan Muslim Berdoa
Foto: Pasangan Muslim Berdoa (Pexels.com/Monstera)

Ada beberapa syarat sahnya puasa yang penting untuk dipenuhi beriringan juga dengan rukun puasa Ramadan, yaitu:

1. Islam

Ini adalah syarat sah dari semua amalan. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa,” (QS. Al-Ma`idah: 27).

2. Tamyiz

Anak kecil yang sudah mumayiz (sudah bisa bedakan baik dan buruk) jika melakukan ibadah dengan memenuhi syarat dan rukun puasa Ramadan, dikatakan sah ibadahnya.

Patokan tamyiz menurut para ulama adalah ketika seorang anak sudah bisa memahami perkataan orang lain secara umum dengan baik.

Ini berdasarkan hadis dari ‘Abdullah bin ‘Abbas RA, yakni: “Seorang perempuan mengangkat seorang anak kecil (ke hadapan Nabi SAW), kemudian ia berkata: ‘Apakah anak ini hajinya sah?’ Nabi menjawab: ‘Iya sah, dan engkau mendapatkan pahala’,” (HR. Muslim no. 1336).

3. Berakal

Orang yang tertutup akalnya, tidak sah dan tidak teranggap amalannya karena tidak ada niat dari dirinya.

4. Suci dari Haid dan Nifas

Perempuan yang sedang haid dan nifas tidak sah ibadahnya karena berada dalam kondisi hadas akbar. Dasar hadisnya telah disebutkan di atas.

5. Masuk Waktunya

Puasa hanya sah jika dikerjakan pada waktunya. Salah satunya ketika bulan Ramadan dan antara terbit fajar shadiq sampai tenggelam matahari. Allah SWT berfirman:

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil),” (QS Al-Baqarah: 185).

6. Berniat

Niat merupakan syarat sah puasa karena puasa adalah ibadah sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah yang lain.

Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi SAW:Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”

Namun ada yang melafazkan niat, tapi ada juga yang tidak. Ini tergantung dari pemahaman seseorang.

Baca Juga: 7+ Hadis dan Ayat Alquran tentang Puasa, Wajib Tahu!

Itu dia penjelasan seputar rukun puasa Ramadan beserta syarat sahnya yang wajib diketahui oleh umat Islam.

Ketika orang yang puasa memenuhi syarat sah dan rukun puasa Ramadan, puasanya dapat dikatakan sah.

Karena itu, penting untuk memperhatikan rukun puasa Ramadan agar puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Selamat belajar menahan dan mengontrol diri selama puasa, ya.

  • https://islam.nu.or.id/ramadhan/syarat-wajib-dan-rukun-puasa-ramadhan-EoZoJ
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10837292/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb