11 Desember 2023

Icip Lezatnya Sate Jando, Kuliner Bandung yang Kekinian

Lokasinya cukup strategis dan mudah ditemukan
Icip Lezatnya Sate Jando, Kuliner Bandung yang Kekinian

Bagi Moms yang tidak tinggal di Bandung mungkin masih asing dengan kuliner bernama sate jando.

Dibandingkan sate pada umumnya, kuliner sate yang satu ini sangat populer bahkan banyak orang rela antre panjang.

Jika Moms penyuka sate dan sedang berlibur ke Bandung, wajib coba nih kuliner yang satu ini!

Baca Juga: Liburan ke Palalangon Park, Wisata Alam Kekinian di Bandung

Apa Itu Sate Jando?

Sate Jando
Foto: Sate Jando (Instagram.com/kenyang.bdg)

Jika sedang lewat Gedung Sate di Bandung, jangan lupa mampir ke kuliner hits ini, ya Moms!

Namanya Sate Jando Gasibu, berlokasi di belakang Gedung Sate persis.

Tempat ini selalu dipadati oleh pembeli setiap hari, terutama Minggu pagi.

Jika Moms datang ke sini pada Minggu pagi, siap-siap antre hingga 1 jam, ya.

Sebab, saat sedang ramai-ramainya, antrian sate jando ini bisa mencapai 10 meter, lho!

Memangnya, sate jando itu apa sih? Apa yang membuatnya istimewa dan banyak disukai?

Jika Moms mengira bahwa jando adalah janda, itu salah besar. Sebab, jando di sini artinya adalah payudara sapi.

Jadi, sate jando adalah sate yang terbuat dari payudara sapi atau jando.

Meski menu yang ditawarkan tidak hanya sate jando, menu inilah yang paling laris diburu.

Anggapan bahwa jando berarti janda muncul karena penjual dan pelanggan sering membuat candaan mengenai ini.

Misalnya, penjual sering berkata, “Sabar ya, jandanya lagi pulang dulu”, pada pelanggan yang antri agar mereka tertawa.

Tujuannya tentu bukan untuk menyinggung pihak mana pun, melainkan hanya gurauan untuk mengusir kebosanan saat mengatre.

Baca Juga: Itinerary Bandung 3 Hari 2 Malam, Luangkan Waktu Jelajahi Bandung Selatan!

Perjalanan Sate Jando Hingga Jadi Kuliner Legendaris

Sate Jando
Foto: Sate Jando (Instagram.com/momsnit.food)

Meski telah dijuluki sebagai salah satu kuliner legendaris di Bandung, sate jando ini masih teguh memegang konsep sederhana.

Tidak ada gedung restoran megah atau kedai yang luas, sate jando yang hits ini dijual di pinggir jalan, tepatnya di trotoar alias kaki lima.

Meski begitu, pelanggannya banyak sekali, terutama saat jam makan siang atau hari Minggu.

Saking inginnya menyicip kelezatan sate jando, tak sedikit pelanggan yang rela antre lama.

Setiap tusuk sate ini berisi tiga daging, sapi atau ayam, serta dua potong lemak.

Penyajiannya adalah menggunakan daun pisang yang bawahnya dialasi kertas pembungkus nasi.

Meski sate jando berlokasi di Bandung, penjualnya sebenarnya adalah orang Klaten, Jawa Tengah, lho!

Nama sang penjual adalah Ngatemi. Ia telah berjualan sate jando sejak tahun 1960.

Awalnya, ia berjualan keliling sambil menggendong barang dagangannya.

Lalu, pada tahun 2000, ia mulai berjualan di belakang Gedung Sate hingga saat ini.

Karena kepopulerannya, ia sempat membuka beberapa cabang di The Kiosk Braga Citywalk, Balubur Townsquare, dan Kopo.

Namun, sayangnya tidak berjalan lancar karena pelanggannya sepi hingga akhirnya gulung tikar dan hanya buka di belakang Gedung Sate saja.

Saat ini, usaha telah diteruskan oleh anaknya.

Siapa sangka, meski jualan di pinggir jalan, usaha sate ini semakin ramai dan dikenal luas oleh masyarakat.

Baca Juga: Indahnya Kawah Putih Bandung, Pesona Alam di Ciwidey!

Hal lainnya yang membuat sate jando digandrungi banyak orang adalah harganya yang murah dan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb