08 Juni 2024

Sawan pada Bayi, Benarkah Disebabkan Makhluk Halus?

Sawan pada bayi rentan diakibatkan oleh makhluk gaib, benarkah demikian?

Sawan pada bayi merupakan penyakit yang memang cenderung menyerang anak-anak.

Namun, gejala yang diterima sebagai bukti adanya penyakit maupun cara-cara mengatasinya antara masyarakat yang satu dengan yang lain ada kemungkinan berbeda.

“Antara percaya tidak percaya soal sawan pada bayi. Soalnya, dulu keponakanku setiap jam 2 malam pasti nangis kejar mau digimanain juga sama orang di rumah tetap tak mau diam dikasih susu sekalipun tak mau sampai dibawa keluar tetap begitu sampai berbulan-bulan terus sama kakakku dipanggilin ustadz gitu dan didoain katanya ada yang ganggu yaitu makhluk halus penghuni rumah sebelah yang kosong,” ujar anggota grup Orami Toddler, Moms Mediana Norfachrina.

Begitupun menurut Moms Indah Kharisma, “Tidak mengerti konsep sawan pada bayi tapi katanya kalau bayi gelisah terus ada kemungkinan gangguan jin. Kalau terjadi katanya disuruh dimandikan air dengan daun bidara,” terangnya.

Masih adanya perhatian secara khusus masyarakat setempat terhadap kejadian sakit pada bayi dan anak balita yang dipercaya karena makhluk halus yang diungkapkan dengan istilah sawan.

Namun, secara nalar ungkapan sawan pada bayi yang berkaitan makluk halus tidak bisa diterima.

Akan tetapi dari sisi lain, ada hal yang positif yaitu mencerminkan adanya kesadaran yang tinggi untuk memberi perhatian khusus terhadap anak yang masih bayi atau balita.

Sehingga, mereka bisa dijaga keselamatan dan kesehatannya dari gangguan yang tidak diinginkan seperti sawan pada bayi.

Baca Juga: 8+ Penyebab Bayi Menangis saat Diletakkan di Kasur

Mengenal Istilah Sawan Menurut Jawa

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/pch-vector)

Mengutip Warisan Budaya Takbenda Indonesia, sawan atau sawanen adalah istilah untuk menyebut seseorang yang kemasukan roh halus yang biasanya terjadi oleh bayi.

Gejala dan jenis sawan berbeda-beda, seperti sawan gembok, endrak, kengkeng, tangis, klebu, dan sawane dhewe.

Pengobatan sawan umumnya dilakukan oleh dukun bayi dengan cara memercikkan air yang telah dimantrai ke ubun-ubun bayi, ritual ini disebut tosan.

Air mantra ini dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat yang menyebabkan sawan.

Namun, perlu diingat bahwa sawan tidak memiliki dasar medis yang jelas dan belum terbukti secara ilmiah.

Gejala yang ditunjukkan bayi bisa jadi merupakan tanda-tanda penyakit medis tertentu.

Penyebab Sawan pada Bayi

Menurut edaran dari Universiti Malaya, sawan adalah keadaan di mana anak-anak tidak sadarkan diri dan biasanya diikuti oleh kekejangan atau penyentakan kaki serta tangan hingga guncangan seluruh badan (grand mal seizure).

Sawan terjadi karena proses pelepasan elektrik secara tidak normal di dalam otak dan berakibat terjadinya guncangan pada bayi.

Lalu apa penyebab sawan pada bayi?

1. Kolik pada Bayi

Bayi Merengek (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Merengek (Orami Photo Stock)

Kolik sering terjadi, tangis berkepanjangan dan intens atau kerewelan pada bayi yang sehat.

Kolik pada bayi bisa sangat membuat frustasi bagi orang tua karena kesusahan bayi terjadi tanpa alasan yang jelas dan tidak ada penghiburan yang tampaknya membawa kelegaan.

Terkadang kolik sering diartikan sebagai sawan pada bayi juga sering terjadi pada malam hari, ketika orang tua sendiri sering lelah.

Kolik pada bayi biasanya memuncak saat berusia sekitar 6 minggu dan menurun secara signifikan setelah perkembangan bayi usia 3 bulan hingga 4 bulan.

Walaupun tangisan yang berlebihan akan hilang seiring waktu, mengatasi kolik akan menambah stres yang signifikan pada perawatan bayi baru lahir terutama orangtua yang baru memiliki anak.

Penyebab kolik yang kerap dianggap sawan pada bayi ini tidak diketahui. Ini mungkin hasil dari berbagai faktor yang berkontribusi.

Sementara sejumlah penyebab telah dieksplorasi, sulit bagi peneliti untuk menjelaskan semua fitur penting.

Misalnya seperti mengapa biasanya dimulai pada akhir bulan pertama kehidupan, bagaimana hal itu bisa bervariasi setiap bayi, mengapa hal itu terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dan mengapa bisa selesai sendiri pada waktunya.

Dilansir dari Mayo Clinic, faktor penyebab yang mungkin telah dieksplorasi meliputi sistem pencernaan yang belum berkembang sepenuhnya, ketidakseimbangan bakteri sehat di saluran pencernaan, alergi atau intoleransi makanan, makan berlebihan, kurang makan, atau jarang bersendawa, bentuk awal migraine anak, atau stress pada anak.

Kolik pada bayi tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek atau jangka panjang bagi anak.

Tapi, Kolik membuat stres bagi orang tua.

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara kolik dan masalah berikut dengan kesejahteraan orang tua seperti meningkatkan risiko depresi postpartum pada ibu, penghentian menyusui dini hingga perasaan bersalah, kelelahan, tidak berdaya atau marah.

Baca Juga: 7 Penyebab Bayi Menangis saat Menyusu, Catat Moms!

Kejang demam juga kerap disebut sebagai sawan pada bayi. Kejang demam adalah kejang pada anak yang...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.