04 Juli 2022

Mengenal Arti Simbiosis Parasitisme sebagai Edukasi Anak

Contoh pada manusia, hewan, dan tumbuhan
Mengenal Arti Simbiosis Parasitisme sebagai Edukasi Anak

Simbiosis parasitisme sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari.

Ini bisa terjadi pada manusia, hewan, hingga tumbuhan.

Bagaimana konsep simbiosis parasitisme ini terjadi?

Berikut ini ulasannya yang bisa Moms jadikan juga sebagai edukasi anak, ya!

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Simbiosis di Kehidupan Beserta Contohnya!

Apa Itu Simbiosis Parasitisme?

Simbiosis Parasitisme
Foto: Simbiosis Parasitisme (maglearning.id)

Foto Simbiosis Parasitisme (maglearning.id)

Simbiosis adalah interaksi yang terjadi antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lainnya.

Kehidupan saling berinteraksi ini wajar terjadi karena sebagai makhluk hidup yang tinggal di bumi.

Semuanya pasti saling bergantung satu sama lain supaya bisa bertahan hidup.

Interaksi di antara kedua makhluk hidup ini ada yang menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya.

Hal ini disebut istilah simbiosis parasitisme.

Simbiosis parasitisme adalah hubungan di antara dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan satu pihak saja, sementara pihak yang lainnya akan dirugikan.

Jadi, pihak lain akan mengambil keuntungan dari pihak lainnya, baik dengan cara menempel atau hidup berdampingan dengan pihak yang lainnya.

Simbiosis parasitisme tidak hanya bisa terjadi pada hewan dan tumbuhan saja, tetapi juga pada manusia.

Baca Juga: Simbiosis Amensalisme, Mulai dari Pengertian hingga Contohnya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

Contoh Simbiosis Parasitisme

Di bawah ini ada beberapa contoh simbiosis parasitisme yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu:

1. Manusia dengan Nyamuk

Simbiosis Parasitisme
Foto: Simbiosis Parasitisme (pelajarancg.blogspot.com)

Foto Simbiosis Parasitisme (pelajarancg.blogspot.com)

Contoh simbiosis parasitisme yang pertama adalah antara manusia dengan nyamuk.

Nyamuk mendapat makanan dengan mengisap darah manusia.

Sedangkan manusia akan merasa dirugikan karena rasa gatal dan juga penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.

2. Manusia dengan Kutu

Manusia dengan kutu juga bisa menjadi contoh dari simbiosis parasitisme.

Kutu biasanya dijumpai pada bagian rambut kepala.

Kutu akan mendapat keuntungan tempat tinggal dan juga makanan saat tinggal di rambut kepala.

Namun, bagi manusia, keberadaan kutu ini akan mengganggu karena bisa menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.

3. Manusia dengan Cacing Pita

Cacing Pita
Foto: Cacing Pita (detik.net.id)

Foto Cacing Pita (detik.net.id)

Contoh simbiosis parasitisme yang terjadi pada manusia juga bisa dijumpai pada hubungan manusia dan cacing pita.

Cacing pita biasanya tinggal pada sistem pencernaan manusia dan mengambil sari makanan.

Hal ini akan merugikan manusia karena sari makanan yang tadinya akan diubah menjadi energi telah diambil oleh cacing pita.

4. Manusia dengan Cacing Tambang

Tak berbeda jauh dengan cacing pita, hubungan cacing tambang dengan manusia juga merugikan.

Cacing tambang umumnya tinggal di dalam usus manusia dan menyerap darah sehingga menyebabkan manusia kekurangan darah.

5. Serangga Triatomine dengan Manusia

Serangga Triatomine
Foto: Serangga Triatomine (erabaru.net)

Foto Serangga Triatomine (erabaru.net)

Serangga triatomine dengan manusia memiliki hubungan simbiosis parasitisme.

Serangga ini bisa menempel pada kulit manusia dan mendapatkan sari makanan dengan cara mengisap darah manusia.

Manusia yang digigit serangga ini mengalami beragam penyakit, seperti pembesaran esofagus, pembesaran usus, hingga gagal jantung.

6. Manusia dengan Jamur Panu

Simbiosis parasitisme juga bisa dijumpai pada hubungan antara manusia dengan jamur panu.

Jamur panu yang tinggal di dalam kulit manusia bisa menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.

Sedangkan jamur panu bisa mendapat keuntungan tempat tinggal dan makanan dari darah manusia.

7. Manusia dengan Jamur Rhinosporidium

Jamur Rhinosporidium
Foto: Jamur Rhinosporidium (www.histopathology.guru)

Foto Jamur Rhinosporidium (histopathology.guru)

Selain jamur panu, ada jamur rhinosporidium yang juga memiliki hubungan simbiosis parasitisme dengan manusia.

Jamur ini tinggal di dalam tubuh manusia dan berkembang biak.

Manusia tentu saja akan dirugikan karena jamur rhinosporidium.

Sebab, jamur ini menyebabkan banyak penyakit kulit hingga penyakit dalam.

Simbiosis Parasitisme pada Hewan

Simbiosis parasitisme juga terjadi pada hewan dengan hewan atau hewan dengan makhluk hidup yang lainnya.

Beberapa contohnya ada di bawah ini!

8. Sapi dengan Cacing Hati

Hubungan sapi dengan cacing hati juga sama dengan hubungan manusia dan jenis cacing lainnya.

Cacing yang tinggal di dalam tubuh sapi bisa akan mendapat makanan dari hati sapi.

Sedangkan sapi akan terserang penyakit hingga mengakibatkan kematian.

9. Parasit dengan Belut Laut

Belut Laut
Foto: Belut Laut (www.greeners.co)

Foto Belut Laut (greeners.co)

Parasit adalah organisme yang sangat merugikan.

Hewan ini kerap kali menempel pada hewan laut, terutama belut laut.

Belut laut yang ditempeli parasit akan dirugikan karena bisa terserang penyakit.

Sedangkan parasit akan mendapat tempat tinggal dan makanan dari tubuh belut laut.

Baca Juga: Skistosomiasis, Infeksi Parasit yang Bisa Sebabkan Kerusakan Organ

10. Tikus dengan Tanaman Padi

Contoh lain dari simbiosis parasitisme adalah tikus dengan tanaman padi.

Tikus diuntungkan karena bisa mendapatkan makanan, sedangkan tanaman padi yang dimakan tikus akan rusak dan mati.

11. Ikan Pearl dengan Kloaka Timun Laut

Ikan Mutiara
Foto: Ikan Mutiara (www.australiangeographic.com.au)

Foto Ikan Mutiara (australiangeographic.com.au)

Ikan pearl atau ikan mutiara dan kloaka timun laut memiliki hubungan simbiosis parasitisme yang merugikan satu pihak.

Ikan mutiara hidup dengan cara masuk melalui anus kloaka timun laut dan tinggal di dalamnya.

Tentu saja, kloaka timun laut bisa dirugikan karena ikan tersebut akan memakan jaringan tubuhnya.

12. Lintah dengan Organisme Lainnya

Lintah adalah hewan parasit yang suka menghisap darah saat menempel pada organisme lain, baik itu hewan hingga manusia.

Organisme lain yang ditempeli lintah akan mengalami kerugian karena bisa kekurangan darah hingga menyebabkan kematian.

13. Ikan Paus dengan Teritip

Teritip
Foto: Teritip (bahassemua.com)

Foto Teritip (bahassemua.com)

Teritip adalah jenis antropoda yang jika menempel pada ikan paus akan menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.

Sedangkan teritip akan mendapatkan tempat tinggal dan tempat untuk berlindung.

Baca Juga: Ikan Aligator, Jenis Ikan Purba dengan Kepala Mirip Buaya

14. Lalat dengan Buah

Hubungan lalat dengan buah tentu saja akan merugikan satu pihak.

Lalat bisa bertelur dan mendapat makanan dari sari buah, sedangkan buah akan membusuk sehingga tidak bisa dikonsumsi.

15. Kutu dengan Hewan

Kutu
Foto: Kutu (www.harapanrakyat.com)

Foto Kutu (healthline.com)

Kutu yang menempel pada hewan akan mendapat kerugian karena bisa mengalami gatal-gatal hingga penyakit kulit lainnya seperti infeksi.

Sedangkan kutu akan diuntungkan karena bisa mendapat makanan dan tempat tinggal saat berada di tubuh hewan.

Simbiosis Parasitisme pada Tumbuhan

Selain manusia dan hewan, simbiosis parasitisme juga bisa dijumpai pada tumbuhan.

Beberapa contoh dari simbiosis parasitisme bisa dilihat di bawah ini!

16. Pohon Mangga dan Benalu

Hubungan antara pohon mangga dengan benalu merupakan simbiosis parasitisme.

Benalu yang ada pada pohon mangga akan mengambil sari makanan dan mineral dari inangnya.

Hal ini dikarenakan benalu tidak memiliki akar.

Akibatnya pohon mangga akan kehilangan air dan mineral yang digunakan untuk proses fotosintesis.

Tidak hanya pohon mangga, benalu juga bisa merusak pohon lainnya.

17. Alang-alang dengan Tanaman Produksinya

Alang-alang
Foto: Alang-alang (jamupedia.com)

Foto Alang-alang (jamupedia.com)

Alang-alang bisa menjadi tanaman yang merugikan tanaman produksinya.

Alang-alang termasuk tanaman gulma yang bisa mengambil jatah makanan dari tanaman produksi.

Tentu saja tanaman produksi akan rugi karena kekurangan air, mineral, dan sinar matahari karena direbut oleh alang-alang.

Alang-alang juga bisa menyebarkan senyawa yang mengandung racun.

Baca Juga: 9+ Manfaat Akar Alang-alang untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat Darah Tinggi

18. Kutu Daun dengan Tumbuhan

Semua kutu pasti akan merugikan makhluk lain, tak terkecuali kutu daun yang ada pada tumbuhan.

Kutu daun merupakan serangga kecil yang bisa memakan getah tanaman dan sarinya.

Akibatnya, tumbuhan yang dihinggapi akan merugi karena mengalami kerusakan.

19. Bunga Raflesia dan Inangnya

Raflesia
Foto: Raflesia (informazone.com)

Foto Raflesia (informazone.com)

Simbiosis parasitisme juga bisa dijumpai pada bunga raflesia dengan inangnya.

Bunga raflesia adalah jenis tanaman parasit yang merugikan.

Bunga ini tumbuh di tanaman lain sehingga akan mengambil makanan yang seharusnya didapat oleh sang inang.

Akibatnya, inang dari bunga raflesia perlahan akan tumbuh tidak subur dan mati.

20. Tali Puteri dengan Inangnya

Tanaman terakhir yang memiliki hubungan simbiosis parasitisme adalah tali puteri dengan inangnya.

Tanaman ini tumbuh di atas tumbuhan lainnya dengan cara melilit dan menjalar.

Awalnya, tali puteri tidak mengganggu tanaman inangnya.

Jika sudah lama tumbuh, maka tali puteri akan mengambil nutrisi makanan dari sang inang dan juga memperebutkan area pembagian cahaya matahari untuk fotosintesis.

Ternyata ada banyak contoh dari simbiosis parasitisme yang terjadi pada kehidupan sehari-hari kita.

Semoga ini bermanfaat untuk pengetahuan umum dan edukasi anak, ya!

  • https://gim-bi.com/contoh-contoh-simbiosis-parasitisme/
  • https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-simbiosis-parasitisme/
  • https://ekosistem.co.id/simbiosis-parasitisme/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb