07 Oktober 2022

Kandungan Surat Hud Ayat 41 yang Berkaitan dengan Kisah Nabi Nuh

Sering menjadi doa saat berkendara di lautan
Kandungan Surat Hud Ayat 41 yang Berkaitan dengan Kisah Nabi Nuh

Dalam surat Hud ayat 41, Allah SWT memberi penjelasan mengenai apa yang akan diterima oleh orang-orang yang membangkang terhadap ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh.

Untuk memperbaiki suatu kaum, Allah SWT akan mengutus seorang nabi atau rasul.

Mereka akan berdakwah untuk mengajak orang-orang kafir tersebut kepada jalan tauhid.

Itu sebagai bentuk kasih sayang dari Allah SWT.

Namun, jika mereka benar-benar tidak menerima risalah para nabi tersebut, maka azab yang akan datang kepada mereka.

Begitu pun yang terjadi pada kaum Nabi Nuh.

Bahkan, azab tersebut diterima oleh keluarga yakni istri dan anak Nabi Nuh sendiri yang ingkar terhadap kekuasaan Allah SWT.

Baca Juga: 9 Keutamaan Surah Al Kafirun, Sebanding Pahala Khatam Alquran

Bacaan Surat Hud Ayat 41 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Surat Hud Ayat 41 -1
Foto: Surat Hud Ayat 41 -1 (Islam4upro)

Surat Hud adalah surat ke-11 dalam Alquran dan termasuk dalam kategori Makiyyah karena diturunkan di Makkan.

Memiliki 123 total ayat, surat ini berisi banyak kisah di dalamnya.

Berikut ini adalah bacaan surat Hud ayat 41 dalam tulisan Arab, latin, dan artinya agar memudahkan dalam membacanya:

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

(Wa qālarkabụ fīhā bismillāhi majrehā wa mursāhā, inna rabbī lagafụrur raḥīm)

Artinya:

“Dan Nuh berkata: ‘Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya,’ Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS Hud: 41)

Baca Juga: Kandungan dan Keutamaan Surah Al Fath, Masya Allah!

Tafsir Surat Hud Ayat 41

Surat Hud Ayat 41 -2
Foto: Surat Hud Ayat 41 -2 (Bahaiteaching.org)

Dilihat dari beberapa tafsir dari para ahli tafsir, meski sudah jelas, ada beberapa kalimat dalam surat Hud ayat 41 yang membutuhkan penjelasan.

Misalnya dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa saat Nabi Nuh berkata ‘naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya, artinya sewaktu berlayar dan sewaktu berlabuh.

arti dari kalimat ‘sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’ adalah saat itu, Allah SWT tidak membinasakan orang-orang yang beriman.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa saat Allah SWT berfirman kepada orang-orang yang diperintah membawanya (naik) ke dalam perahu bersamanya, adalah untuk berdoa.

Maksudnya, dengan (menyebut) nama Allah untuk perjalanannya di atas permukaan air dan dengan (menyebut) nama Allah untuk akhir perjalanannya, yaitu waktu pendaratannya.

Dan untuk kalimat ‘Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’ ini berhubungan dengan penyebutan tentang pembalasan terhadap orang-orang kafir, dengan menenggelamkan mereka semua.

Dalam Tafsir Quraish Shihab, setelah menyiapkan bahtera dan nuh mengucapkan permintaan untuk berdoa, hal itu dimaksudkan untuk menjaga seluruh orang yang ada dalam perjalanan tersebut.

Dikatakan bahwa maksudnya adalah ‘Aku berharap agar Allah mengampuni keteledoran kalian, sebagaimana aku berdoa agar kalian mendapatkan rahmat-Nya.

Sesungguhnya ampunan dan rahmat itu adalah wewenang Allah semata.’

Baca Juga: Surah Al Insan, Pengingat Tentang Hakikat Penciptaan Manusia

Kandungan Surat Hud Ayat 41

Surat Hud Ayat 41 -3
Foto: Surat Hud Ayat 41 -3 (Freepressjournal.com)

Secara umum, kandungan surat Hud ayat 41-43 ini menceritakan tentang azab dari Allah SWT untuk kaum Nabi Nuh yang tidak beriman.

Tanda-tanda azab dan siksaan Allah SWT itu terlihat, yakni berupa semakin tingginya air banjir bandang.

Kemudian, Nabi Nuh memerintahkan orang-orang mukmin agar segera naik ke dalam bahtera.

Nabi Nuh menyuruh orang-orang mukmin memohon rahmat dan ampunan Allah SWT menjadi satu-satunya zat yang memiliki kekuasaan untuk menyelamatkan mereka dari banjir bandang raksasa itu.

Memohon rahmat dan ampunan Allah SWT tersebut adalah bagian dari doa yang harus dipanjatkan oleh umat Islam dalam setiap aktivitasnya.

Oleh karena itu, kini doa dalam surat Hud Ayat 41 tersebut sering juga digunakan sebagai doa saat berkendara, terutama saat menggunakan kendaraan di atas air.

Melansir NU Online, dengan doa tersebut diharapkan para penumpang kapal laut maupun kapal kecil akan sampai tujuan dengan selamat berkat izin Allah SWT.

Keselamatan menjadi bagian dari takdir yang hanya ada di bawah kekuasaan Allah SWT.

Namun, doa ini diharapkan memberikan kekuatan untuk mengarungi gelombang, ombak laut, sungai yang lebar, atau danau yang luas.

Selain mengungkapkan doa khusus dalaam surat Hud ayat 41 ini, ternyata Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengungkapkan ada hal lain yang terkandung dalam ayat ayat-ayat selanjutnya.

Yakni di dalam surat Hud ayat 42-46 terkandung nilai-nilai pendidikan akhlak anak, di antaranya nilai akidah.

Baca Juga: Manfaat Mencium dan Memeluk Anak dalam Islam

Pentingnya Pendidikan Akidah

Anak Membaca Al-Qur'an
Foto: Anak Membaca Al-Qur'an (rspedia.com)

Pendidikan akidah adalah asas kepada pembinaan Islam pada diri seseorang.

Allah SWT menunjukkan dalam beberapa ayat betapa penting dan mendasarnya pendidikan akidah bagi setiap muslim, terlebih pada kehidupan anak.

Maka, dasar-dasar akidah harus ditanamkan pada anak sejak dini, agar setiap perkembangan dan pertumbuhannya senantiasa dilandasi oleh akidah yang benar.

Selain itu, penanaman nilai akidah adalah pondasi yang harus dilakukan orang tua kepada anak sejak dini.

Salah satu kunci keberhasilan pendidikan anak adalah tepatnya metode yang diberikan oleh orang tua kepada anak saat memberikan pendidikan tauhid.

Ini adalam rangka mengenalkan sang anak kepada Allah SWT.

Baca Juga: 7+ Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Islam, Apa Saja?

Berdoa saat hendak melakukan sesuatu juga menjadi bekal utama yang bisa diterapkan sejak dini.

Sebab, semenjak bangun hingga tidur kembali, keseharian umat Islam terkait dengan doa.

Terkait dengan ayat tersebut, secara tersirat Allah SWT juga menunjukkan pentingnya doa untuk mendapatkan rahmat dan lindungan-Nya yang dicontohkan oleh Nabi Nuh saat meminpin umatnya yang beriman.

Itulah penjelasan mengenai surat Hud ayat 41 yang meminta umat Islam untuk menghindari azab.

Selain itu, selalu bergantung kepada Allah SWT yang Maha Mengendalikan Takdir.

  • https://pecihitam.org/surat-hud-ayat-41-43-terjemahan-dan-tafsir-al-quran/
  • https://islam.nu.or.id/doa/doa-mudik-pakai-kapal-laut-raeiH
  • http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9939/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb