10 November 2022

Profil Tan Malaka, Sosok Pejuang dan Aktivis Kemerdekaan Indonesia

Mengenal sosok Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Profil Tan Malaka, Sosok Pejuang dan Aktivis Kemerdekaan Indonesia

Apakah Si Kecil sudah mengetahui sosok Tan Malaka sebagai salah satu tokoh pejuang kemerdekaan, Moms?

Mengetahui tokoh-tokoh perjuangan atau pahlawan adalah hal penting untuk bekal ilmu Si Kecil di masa mendatang.

Menyambut Hari Pahlawan Nasional, mari kenali lebih lanjut sosok Tan Malaka.

Ada yang bilang, beliau adalah sosok pahlawan yang tidak dianggap.

Apakah benar demikian? Yuk, cari tahu kebenarannya melalui ulasan di bawah ini!

Baca Juga: Profil Rasuna Said, Pahlawan Perempuan Indonesia yang Menjadi Wajah Google Doodle

Siapa Sosok Tan Malaka?

Tan Malaka Profil
Foto: Tan Malaka Profil (Ayosemarang.com)

Tan Malaka adalah sosok laki-laki kelahiran Suliki, Sumatera Barat pada tanggal 2 Juni 1897.

Memiliki nama asli Ibrahim dan mempunyai gelar keluarga Datuk Tan Malaka.

Beliau adalah anak dari pasangan Rasad Caniago dan Sinah Sinabur.

Pemberian julukan 'Tan Malaka' berasal dari nama semi bangsawan dari garis keturunan sang ibu.

Beliau menempuh pendidikan di Kweekschool Bukittinggi pada tahun 1913 dan melanjutkan studi ke Rijks Kweekschool Haarlem Belanda.

Setelah lulus dari Rijks Kweekschool, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan mengajar di sebuah perkebunan di Deli.

Mengutip Civitas Book, beliau pernah mengalami ketimpangan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Beliau dikenal sebagai sosok yang memiliki sifat sosialis dan politis di kalangan masyarakat.

Pada tahun 1921, beliau berpindah ke Semarang untuk mulai menekuni dunia politik.

Kisah perjuangannya di dunia politik memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tan Malaka juga dikenal sebagai guru dan pemimpin Partai Komunis Indonesia, yang mendapat kecaman dari berbagai kalangan.

Baca Juga: 9+ Rekomendasi Drama Korea Webtoon, Ketika Sosok 2D Berubah jadi Nyata!

Peran dan Perjuangan Tan Malaka

Perjuangan Tan Malaka
Foto: Perjuangan Tan Malaka (Bandungbergerak.com)

Peran dan perjuangan Tan Malaka tak jauh dari peristiwa bersejarah dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Berbagai peran penting dimilikinya, seperti kepemimpinan dalam organisasi dan partai.

Kemudian, beliau juga mendirikan partai PARI pada tahun 1927 dan Partai Murba pada tahun 1948.

Tak hanya itu, dalam hal pendidikan, beliau juga mendirikan sekolah, dan menjadi mengajar di Cina maupun Singapura.

Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Tan Malaka dikenal juga sebagai sosok motivator bagi masyarakat.

Ia mendorong para pemuda yang bekerja di bawah tanah semasa pendudukan Jepang agar mencetuskan "Revolusi".

Revolusi inilah yang akhirnya dilahirkan pada tanggal 17 Agustus atau dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Istana Merdeka: Sejarah, Fungsi, dan Koleksi Beragam Karya Seni yang Ada di Dalamnya

Karya Penting Tan Malaka

Revolusi Tan Malaka
Foto: Revolusi Tan Malaka (Bandungbergerak.id)

Madilog dan Gerpolek adalah karya-karya yang dianggap penting dan lahir dari Tan Malaka.

Madilog adalah istilah untuk menggambarkan cara berpikir dengan menghubungkan 'ilmu bukti', sesuai kebudayaan Indonesia.

Dalam Madilog, ilmu materialisme, dialektika, dan logika adalah pokok penting dari ilmu bukti.

Karya-karya penting darinya dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia pada masa itu.

Menurutnya, tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarah bukanlah cara berpikir yang teoritis.

Cara berpikir yang benar untuk mencapai Republik Indonesia sudah beliau cetuskan sejak 1925 lewat Naar de Republiek Indonesia.

Karya dari Tan Malaka juga meliputi semua bidang, seperti kemasyarakatan, politik, kenegaraan, ekonomi, kebudayaan, hingga kemiliteran.

Jadi, tak heran jika beliau berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan untuk Tanah Air tercinta.

Baca Juga: Jadi Anak Termuda, Ini Tanggung Jawab Adik di Rumah

Peristiwa Penting Tan Malaka

Sosok Tan Malaka
Foto: Sosok Tan Malaka (Gramedia.co.id)

Peristiwa 3 Juli 1946 adalah momen di mana Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan ditangkap.

Beliau mendekap di penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun lamanya.

Setelah terjadi pemberontakan FDR/PKI di Madiun, beliau diketahui dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu.

Terdapat berbagai halangan dan rintangan yang dihadapinya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Mulai dari penangkapan dan pembuangan di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, hingga timbul konflik dengan Partai Komunis Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Angkringan yang Jadi Tempat Makan Fenomenal

Beliau diduga tidak diakui sebagai pahlawan nasional, karena dipercayai sebagai dalang di balik penculikan Sutan Sjahrir pada Juni 1946.

Selanjutnya, pada tahun 1949, Tan Malaka ikut serta dalam perjuangan Gerilya Pembela Proklamasi di Pethok, Kediri, Jawa Timur.

Menurut Harry A. Poeze, seorang Sejarawan Belanda, Tan Malaka ditembak mati pada tanggal 21 Februari 1949.

Penembakan tersebut atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya.

Terlepas dari polemik tersebut, Tan Malaka tetap dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 53.

Keputusan ini ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 28 Maret 1963, dan Tan Malaka dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Hari Dokter Nasional 2022: Mari Semakin Menghargai Jasa para Pahlawan di Bidang Kesehatan

Buku dan Karya Fiksi Tan Malaka

Perjuangan Tan Malaka juga dituang ke dalam karya-karya fiksinya.

Penulis Ratu Mona dan Yusdja memproduksi buku-buku yang menceritakan perjuangan tersebut, di antaranya:

  • Spionnage-Dienst (1938)
  • Rol Patjar Merah Indonesia cs(1938)
  • Panggilan Tanah Air (1940)
  • Moetiara Berloempoer: Tiga Kali Patjar Merah Datang Membela (1940)
  • Patjar Merah Kembali ke Tanah Air (1940)

Selain Tan Malaka, muncul juga tokoh-tokoh PKI dan PARI lainnya, seperti Musso (sebagai Paul Mussotte), Alimin (Ivan Alminsky), Semaun (Semounoff), Darsono (Darsnoff), Djamaluddin Tamin (Djalumin) dan Soebakat (Soe Beng Kiat).

Kisah-kisah fiksi ini turut memperkuat legenda Tan Malaka di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera.

Baca Juga: Buku Nikah Hilang atau Rusak, Harus Bagaimana?

Demikian sekilas informasi mengenai perjuangan Tan Malaka sebagai tokoh penting kemerdekaan Indonesia.

Berikan ilmu pengetahuan ini kepada Si Kecil juga, ya, Moms!

  • http://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=wall&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id3=aaaaagjp17_pahlawan
  • https://www.dw.com/id/tan-malaka-hantu-republik-yang-tak-bisa-digebuk/a-38997424

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb