Profil Rasuna Said, Pahlawan Perempuan Indonesia yang Menjadi Wajah Google Doodle
Nama Rasuna Said hari ini tengah hangat diperbincangkan karena kehadiran doodle wajahnya di laman awal pencarian Google Indonesia.
Pemilihan wajah Rasuna Said dalam Google Doodle ini ditujukan sebagai peringatan hari kelahiran salah satu pahlawan perempuan Indonesia ini.
Dalam tampilan Google Doodle tersebut terlihat ilustrasi Rasuna Said dengan ciri khas kerudungnya.
Ia terlihat seperti sedang berpidato di depan mikrophone dengan latar banyak perempuan menggunakan kerudung.
Rasuna Said adalah seorang pahlawan Indonesia yang lahir pada 14 September 1910.
Dengan kegigihannya memperjuangkan hak perempuan, ia dikenal sebagai pahlawan yang tak kenal takut.
Ingin berkenalan dengan sosok Rasuna Said lebih jauh? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: 49 Lokasi Vaksin COVID-19 di Tangerang Raya September 2022, Tersedia Vaksin Booster!
Profil Rasuna Said
Foto: Profil Rasuna Said (Wikipedia)
- Nama Lengkap: Hajjah Rangkayo Rasuna Said
- Nama Lain: H.R. Rasuna Said
- Tanggal Lahir: 14 September 1910
- Tempat Lahir: Maninjau, Sumatera Barat
- Wafat: Jakarta, 2 November 1965
- Pasangan: Duski Samad (m. 1928; c. 1932) dan Bariun A.S. (k. 1937, cerai)
- Anak: Auda Zaschkya Duski
Baca Juga: 12+ Merek Beras Putih dan Merah Terbaik, Langsung Check Out Moms!
Fakta-Fakta Rasuna Said
Foto: Fakta-Fakta Rasuna Said (Wikipedia)
Setelah mengetahui profil singkat dari Rasuna Said, Moms bisa mengenal sosok pahlawan Indonesia yang satu ini melalui beberapa fakta tentang di bawah.
1. Memiliki Darah Perjuangan dari Sang Ayah
H.R. Rasuna Said merupakan putri dari Muhammad Said seorang bangsawan Minang atau saudagar Minangkabau.
Pergerakan Rasuna Said ternyata merupakan salah satu turunan darah perjuangan sang ayah.
Faktanya ternyata ayah dari Rasuna Said merupakan mantan aktivis pergerakan.
2. Memperjuangkan Hak Perempuan
Sama halnya dengan Kartini, Rasuna Said adalah perempuan yang sangat peduli dan perhatian dengan kemajuan dan hak para kaum perempuan.
Dalam upaya mewujudkan kemajuan dan pendidikan perempuan di Indonesia, ia sempat menjadi guru di tahun 1930.
Ketika dirinya mengajar di Diniyah School Putri, Rasuna Said memasukkan pendidikan politik dalam kurikulum.
Tujuannya untuk memajukan pendidikan dan pandangan kaum perempuan agar setara dengan pria.
Selain berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang setara, Rasuna Said juga aktif kampanye hak-hak pendidikan dan politik perempuan.
Hal ini ia lakukan, karena merasa dan percaya dalam keyakinan agamanya sosok perempuan harus terdidik.
Kemudian, Rasuna Said juga mendirikan PERMI di Padang untuk mendukung hak perempuan atas pendidikan agama.
Baca Juga: 9 Pantangan Makanan Penderita Fistula Ani agar Cepat Sembuh
3. Pernah ditahan oleh Belanda
Dalam sebuah pidato yang ia sampaikan di Padang Panjang, terdapat sebuah kalimat:
"Kita harus mencapai kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan harus datang," yang membuat ia ditangkap dan didakwa karena menebar kebencian.
Bahkan akibat perkatannya yang tajam, membuat Rasuna Said tercatat sebagai perempuan pertama mendapatkan hukum Speek Delict oleh Belanda.
Akibat pelanggarannya tersebut, Rasuna Said harus dihukum selama 15 bulan penjara.
Tak sendirian, Rasuna Said ditangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail.
Ia bersama temannya dipenjara di Semarang pada tahun 1932. Dua tahun setelah itu, Rasuna Said dinyatakan bebas dari dakwaan.
4. Seorang Jurnalis Perempuan
Salah satu ciri khas dari Rasuna Said adalah tulisan-tulisan serta pidatonya yang mengandung kalimat tajam.
Dengan kelebihannya tersebut, Rasuna Said ditunjuk sebagai pemimpin redaksi majalah Raya pada tahun 1935.
Sesuai dengan tulisannya yang tajam, majalah ini dikenal sebagai majalah radikal yang menjadi tonggak perlawanan di Sumatera Barat.
Namun, akibat tulisan perlawanan dan kalimat tajam untuk Belanda, membuat Polisi Rahasia Belanda mempersempit kinerja Rasuna Said dan kawan-kawan.
Hingga akhirnya Rasuna Said memutuskan untuk pindah ke Medan dan mendirikan perusahaan koran mingguan bernama Menara Poeteri.
Sesuai dengan namanya, koran ini sebagian besar membicarakan tentang perempuan.
Tak hanya itu, dalam koran ini juga dibubuhkan kesadaran pergerakan pada kaum perempuan.
Namun, sayangnya koran Menara Poetri tak bertahan lama karena banyak dari pelanggannya yang tidak membayar tagihan koran.
Sehingga membuat perusahaan ini terlilit masalah pendanaan.
5. Meninggal Dunia
Rasuna Said meninggal dunia di Jakarta akibat penyakit kanker darah yang dideritanya pada 2 November 1965.
Jasa-jasanya kepada Indonesia membuat Rasuna Said diangkat sebagai Pahlawan Indonesia sejak 13 November 1974.
Dengan begitu, ia menjadi perempuan ke-9 yang dianugerahi gelar pahlawan Indonesia.
Selain itu, nama Rasuna Said juga digunakan sebagai nama jalan arteri utama di Jakarta, Padang, dan Payakumbuh.
Baca Juga: 15 Inspirasi Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat Perjuangan
Itulah profil serta fakta tentang Rasuna Said, semoga membantu, ya Moms!
- https://id.wikipedia.org/wiki/Rasuna_Said
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.