19 Januari 2024

Mengenal 10 Tarian Daerah Suku Batak dan Asal Usulnya

Moms tahu yang mana saja?
Mengenal 10 Tarian Daerah Suku Batak dan Asal Usulnya

4. Tarian Ndikkar

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: qureta.com)

Memiliki budaya bela diri pencak silat yang khas, masyakarat Karo memasukan unsur ini ke dalam sebuah tarian yang disebuat tarian Ndikkar.

Pada awalnya tarian ini memang dibuat agar masyakarakat setempat lebih mudah mempelajari ilmu bela diri sebagai pertahanan.

Tarian Ndikkar memiliki gerakan lambat dan lembut dengan beberapa hentakan yang keras serta cepat seperti sedang bertarung.

Para penarinya juga dibuat menari dengan tangan kosong, tanpa adanya aksesoris atau properti tangan.

Sedangkan untuk kostumnya, penari tari Ndikkar akan mengenakan kostum adat batak berwarna hitam degan tali pengikat yang juga berwarna senada.

Selain itu penggunaan sarung motif bebas yang dililitkan pada pinggang sebagai pelapis celana panjang menambah kesan kuat pada penarinya.

Baca Juga: Mengenal Tari Piring: Asal, Sejarah dan Makna dari Gerakannya

5. Tari Sarama Datu

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: youtube.com/@Adian Rahmat Lubis channel)

Tari Sarama Datu berassal dari Tanah Mandailing dan Tapanuli Selatan.

Tarian ini mulanya dipertontonkan sebagai upaya untuk meminta sesuatu pada ruh.

Misalnya saja meminta pertolongan saat terjadi wabah, musibah, atau cuaca ekstrem yang tidak mau usai.

Dalam praktiknya, tarian dilakukan oleh satu orang penari bernama Sibaso.

Sibaso akan menari dengan mengikuti iringan alat musik ansambel gordang sambil bergerak-gerak seolah meminta pertolongan pada begu aau ruh halus.

Dengan adanya tarian ini, masyarakat setempat percaya bahwa Sibaso adalah orang-orang terpilih yang bisa berkomunikasi dengan ruh halus.

6. Tarian Endeng-endeng

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: wikitaria.fandom.com)

Masih berasal dari Tapanuli Selatan, tarian endeng-endeng dibuat sebagai ekspresi rasa syukur kegembiraan atas rezeki yang diberikan.

Misalnya saja saat hari panen raya atau saat acara-acara syukur lainnya.

Dalam tarian endeng-endeng, dibutuhkan 10 penari dengan pembagian:

  • 2 orang vokalis
  • 1 orang keayboardist
  • 1 orang pemain tamboring
  • 1 orang penabuh ketipung
  • 5 lainnya menjadi penabuh gendang

Baca Juga: 7 Rumah Adat Sumatera Utara yang Punya Ciri Khas Unik

7. Tarian Tor Tor Naposo Nauli Bulung

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: youtube.com/@ucok jasti lubis)

Tarian Tor Tor Naposo Nauli Bulung adalah representasi dari budaya Suku Batak Mandailing yang mendalam.

Tarian ini menggambarkan harmonisasi serta interaksi sosial antara muda-mudi.

Mereka menari berpasangan, mencerminkan dinamika hubungan antar individu dalam komunitas.

Susunan barisan penari yang dibentuk berdasarkan kedudukan marga menunjukkan pentingnya struktur sosial dan penghargaan terhadap asal-usul dalam masyarakat Batak Mandailing.

Meskipun hanya diwakili oleh tiga pasang muda-mudi, setiap gerakan dan formasi dalam tarian ini bercerita tentang tradisi, nilai-nilai, dan filosofi yang dipegang teguh oleh suku ini.

8. Tari Tor Tor Tepak

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: wargabatak.olahaninternet.my.id)

Dalam sebuah hajat pernikahan, Suku Batak Mandailing juga memiliki tarian yang biasa ditampilkan sebagai ekspresi kebahagiaan.

Tarian yang disebut Tor Tor Tepak ini dipersembahkan kepada pasangan pengantin yang akan menikah atau disebut Horja Godang Haroan Boru.

Yang mengejutkannya, perayaan dengan tarian tor-tor tepak ini diselenggarakan selama 3 hari 3 malam.

Sedangkan untuk kostumnya, penari akan mengenakan pakaian tradisional Mandailing dengan tambahkan aksesoris di kepala.

Baca Juga: 9 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya!

9. Tarian Guro-guro Aron

Tarian Daerah Suku Batak
Foto: Tarian Daerah Suku Batak (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Tarian daerah Suku Batak yang terakhir kita bahas adalah tarian guro-guro aron dari Suku Batak Mandailing.

Sesuai namanya, "Guro-guro" berarti main, sementara "aron" memiliki arti muda-mudi.

Tarian ini merepresentasikan bagaimana sekelompok anak muda bekerja gigih dalam menggarap ladang.

Untuk mempertunjukan tarian Guro-guro Aron dibutuhkan perkolong-kolong atau penyanyi dengan penabuh gendang karo.

Kemudian muda-mudi dapat langsung menari mengikuti iramanya.

Itulah 9 tarian daerah Suku Batak yang kaya akan makna dan budaya.

Mengenal tarian daerah seperti Suku Batak adalah langkah kita menjaga keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Mari kita terus lestarikan tarian daerah sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kita kepada tanah air.

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/guro-guro-aron-tarian-muda-mudi-sumatera-utara/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb