20 Januari 2024

Toxic Friendship: Ciri, Dampak dan Cara Menghadapinya

Teman yang buruk perlu dihindari agar tidak mengganggu kesehatan mental
Toxic Friendship: Ciri, Dampak dan Cara Menghadapinya

Foto: Orami Photo Stocks

Cara Keluar dari Toxic Friendship

Cara Keluar dari Toxic Friendship
Foto: Cara Keluar dari Toxic Friendship (Orami Photo Stock)

Sudah tahu cirinya, sudah tahu dampaknya, dan Moms sadar betul bahwa Moms tengah berada di lingkatan toxic friendship.

Jika sudah begitu, ada 2 pilihan yang bisa Moms lakukan, yaitu berbicara dengan teman jika sikapnya tidak menyenangkan.

Mungkin saja, persahabatan masih bisa diselamatkan. Pilihan lainnya adalah mengakhiri pertemanan.

Berikut ini beberapa cara keluar dari toxic friendship yang bisa Moms lakukan.

1. Menikmati Waktu Sendiri

Berikan banyak waktu untuk dinikmati seorang sendiri.

Cobalah menjauhkan diri dari lingkaran pertemanan tersebut dan hidup tanpa teman toxic tersebut.

Tentu saja banyak hal positif yang dapat dirasakan saat fokus pada diri sendiri.

Moms akan tahu jawabannya apakah harus mengakhiri persahabatan dengan orang tersebut atau tidak.

2. Tetapkan Batas

Jika masih ingin mencoba untuk mempertahankan persahabatan, pastikan batasan yang jelas.

Jelaskan padanya jika dia sudah melakukan hal-hal yang kelewatan.

Tanamkan pada teman Moms tersebut, bahwa Moms tidak ingin lagi menerima perilaku yang buruk.

Apabila orang tersebut masih saja terus melewati batas, segera putuskan hubungan agar memiliki hidup yang lebih baik.

3. Coba Menjauh dan Menghindar

Seseorang tidak mungkin bisa berubah cepat.

Tapi jika memang tidak ada tanda perubahan sama sekali, cara terbaik keluar dari toxic friendship adalah menjauh dan menghindari teman toxic tersebut.

Moms akan merasakan perubahan positif yang terjadi.

Pastikan untuk benar-benar menghindari hubungan yang berdampak buruk pada fisik ataupun mental.

Baca Juga: 9 Ciri Toxic Relationship, Waspada Bila Moms Mengalaminya

4. Konsisten dengan Keputusan yang Dibuat

Mungkin akan ada saat-saat ketika Moms merasa ragu dengan keputusan atau merasa kesepian setelah mengakhiri pertemanan yang toxic.

Namun, ingatlah kembali mengapa Moms membuat keputusan tersebut dan pertahankan tekad itu dengan baik.

Jangan sampai Moms kembali kepada hubungan pertemanan yang merugikan. Gunakanlah pengalaman ini sebagai pelajaran untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.

5. Coba Cari Dukungan

Mencari dukungan adalah langkah penting dalam usaha untuk membebaskan diri dari pertemanan yang toxic.

Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang konselor, terapis, atau psikolog.

Mereka yang profesional di bidangnya tentu saja memiliki pengalaman dalam membantu individu menghadapi toxic friendship.

Jika ragu mencari dukungan profesional secara langsung, coba temukan grup dukungan online di platform media sosial atau forum agar Moms dapat berbicara dengan orang-orang yang telah mengalami situasi serupa.

Hal ini bisa jadi pilihan tempat yang aman untuk berbicara dan mendapatkan nasihat.

Baca Juga: Victim Blaming, Sikap yang Menyudutkan Korban Kekerasan

Moms, sekarang tahu, kan langkah yang bisa dipilih untuk keluar dari hubungan yang tidak menyehatkan ini.

Cobalah untuk lebih mengedepankan diri sendiri demi kebahagian dan ketenangan hidup.

  • https://www.healthline.com/health/toxic-friendships#moving-forward
  • https://www.medicinenet.com/what_is_a_toxic_friend_like/article.htm
  • https://www.webmd.com/balance/features/toxic-friends-less-friend-more-foe
  • https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/view/1510
  • https://www.jeanhailes.org.au/news/toxic-friendships-relationships

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb