15 Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilakukan hingga Kini
10. Mubeng Beteng
Tradisi Jawa Tengah yang selanjtnya adalah mubeng benteng.
Tradisi ini selalu dilakukan pada malam satu suro sehingga sering dinamakan dengan nama tradisi malam satu suro.
Tradisi Jawa Tengah ini ada di Yogyakarta dan dilakukan dengan cara mengelilingi benteng atau keraton Yogyakarta.
Hal ini dilakukan sebagai simbol refleksi dan intropeksi diri.
Saat melakukan mubeng benteng, Moms tak boleh berbicara dan makan atau minum selama melakukannya hingga selesai.
11. Padusan
Padusan adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai bentuk persiapan menyambut bulan Ramadan.
Tradisi ini melibatkan mandi di sumur-sumur atau sumber mata air dengan tujuan membersihkan diri secara lahir dan batin.
Lebih dari sekadar ritual fisik, padusan juga memiliki makna mendalam sebagai waktu untuk merenung, introspeksi diri, dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu.
12. Mendak Kematian
Tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari prosesi pemakaman seseorang yang telah meninggal dunia.
Saat upacara Mendak Kematian, kerabat dan sahabat yang hadir akan berkumpul di rumah almarhum atau almarhumah untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan kebahagiaan di alam setelah kematian.
Salah satu elemen penting dari Mendak Kematian adalah prosesi penyiraman atau pembersihan makam yang melibatkan air, bunga, dan berbagai simbol keagamaan.
Ini adalah momen yang sarat makna dalam budaya Jawa yang menunjukkan penghormatan, kesedihan, dan harapan untuk roh almarhum atau almarhumah.
13. Kenduren
Kenduren adalah sebuah upacara adat yang melibatkan doa bersama yang dihadiri oleh tetangga dan dipimpin oleh seorang tokoh agama.
Tujuan dari kenduren ini adalah untuk memohon keselamatan atau mengirimkan doa kepada leluhur yang telah meninggal dunia.
Selama kenduren, tuan rumah akan menyediakan hidangan makanan, termasuk nasi tumpeng, nasi golong, ingkung ayam, sayuran, dan hidangan lainnya.
Setelah selesai berdoa bersama, peserta kenduren akan duduk bersama dan menikmati hidangan yang disajikan.
14. Jamasan Pusaka
Jamasan Pusaka adalah sebuah tradisi atau upacara adat dalam budaya Jawa yang bertujuan untuk membersihkan, merawat, dan menghormati pusaka keluarga atau kerajaan.
Pusaka dalam konteks ini merujuk kepada benda-benda bersejarah atau warisan keluarga yang memiliki nilai historis, budaya, atau spiritual yang tinggi.
Jamasan Pusaka biasanya melibatkan serangkaian ritual, doa, dan tata cara khusus yang dilakukan oleh seorang ahli dalam bidangnya atau seorang pemimpin adat.
15. Sekaten
Tradisi Jawa Tengah yang terakhir adalah tradisi Sekaten.
Tradisi Sekaten adalah sebuah festival tahunan yang sangat penting dan bersejarah di Jawa, khususnya di kota Yogyakarta dan Solo (Surakarta).
Festival ini dirayakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu kelahiran Nabi Muhammad.
Baca Juga: Mengenal 10+ Pakaian Adat Jawa Tengah Pria dan Wanita
Itulah beberapa tradisi Jawa Tengah yang hingga saat ini masih ada dan terus dilestarikan.
Moms sendiri apakah ingin melakukan salah satu tradisi yang ada di atas?
- https://jateng.garudacitizen.com/tradisi-unik-jawa-tengah-mulai-upacara-adat-kehidupan-setiap-hari-dan-perayaan/
- https://mimpibaru.com/adat-istiadat-jawa-tengah/
- https://borobudurnews.com/ini-daftar-tradisi-orang-jawa-yang-masih-dilestarikan/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.