09 Januari 2024

15 Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilakukan hingga Kini

Salah satunya Tedak Siten atau menyambut kelahiran bayi
15 Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilakukan hingga Kini

5. Tradisi Syawalan

Tradisi Syawalan
Foto: Tradisi Syawalan (Jatengprov.go.id)

Tradisi syawalan adalah salah satu tradisi yang dilakukan selama 7 hari setelah merayakan hari raya Idulfitri.

Masyarakat setempat menjuluki tradisi syawalan dengan nama tradisi lebaran ketupat.

Karena pada tidak seperti daerah lain di Indonesia yang menyajikan ketupat pada saat hari raya Idulfitri, masyarakat Jawa Tengah justru menyajikan nasi kuning saat lebaran.

Kuliner ketupat baru akan disajikan pada saat tradisi syawalan.

Baca Juga: 8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

6. Tradisi Sadranan

Tradisi Jawa Tengah yang berikutnya adalah tradisi sadranan atau yang lebih dikenal dengan nama nyadran.

Tradisi ini dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.

Tradisi sadranan dilakukan dengan cara menggelar doa untuk para leluhur dan kerabat yang sudah meninggal.

Tujuannya supaya dosa-dosa mereka bisa diampuni dan amal baiknya bisa diterima dengan baik.

Tradisi ini dilakukan dengan cara merapikan dan membersihkan makam dan membuat kue tradisional seperti kue apem, kolak, dan ketan yang nantinya akan dibagikan kepada para kerabat.

7. Upacara Tingkeban

Tradisi Tingkeban
Foto: Tradisi Tingkeban (Lucedale.co)

Tradisi Jawa Tengah berikutnya adalah upacara tingkeban. Upacara ini juga disebut dengan nama upacara mitoni.

Upacara tingkeban adalah upacara yang dilakukan usia kandungan baru berusia tujuh bulan.

Mungkin Moms lebih mengenal tradisi ini dengan nama tradisi “nujuh bulan”.

Tradisi Jawa Tengah ini dilakukan dengan cara memandikan Moms, lalu kemudian membacakan doa yang bisa memberikan keberkahan pada sang jabang bayi.

Pada saat memandikan, akan ada acar pengguyuran yang harus dilakukan oleh tujuh orang tua atau sesepuh yang dituakan.

8. Tradisi Brobosan

Tradisi Jawa Tengah yang berikutnya adalah tradisi brobosan.

Tradisi ini terbilang cukup unik, tapi anehnya masih bisa dijumpai hingga sekarang.

Hal ini karena memang sudah menjadi kebiasaan atau adat istiadat yang selalu dilakukan.

Tradisi brobosan adalah tradisi di mana ketika ada saudara atau kerabat yang meninggal, maka kita harus menerobos melewati bawah jenazah.

Jadi, nantinya jenazah harus diangkat dengan tandu atau peti matinya harus diangkat tinggi.

Kemudian, anak dan cucu dari orang yang sudah meninggal tersebut diharuskan untuk menerobos ke bawah kolong melewati jenazah. Hal ini harus dilakukan sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Mengenal Rumah Tanean Lanjhang, Rumah Adat Madura yang Unik

Tujuannya adalah guna menghormati kepergian jenazah dan mengikhlaskan kepergiannya.

9. Upacara Tedak Siten

Upacara Tedak Siten
Foto: Upacara Tedak Siten (Pinterest.com)

Tradisi Jawa Tengah ini juga bisa dijumpai di daerah Jawa Timur.

Upacara tedak siten adalah tradisi yang dilakukan oleh orang tua saat anaknya sudah menginjak usia 7 bulan.

Upacara ini juga dikenal dengan nama upacara turun tanah karena bertujuan untuk mengenalkan anak tanah yang ia pijak.

Upacara ini dilakukan di pagi hari sesuai dengan tanggal dan hari kelahiran anak.

Tradisi tedak siten selalu dilengkapi dengan aneka kuliner yang disajikan seperti nasi kuning, jenang boro-boro, dan lain sebagainya.

Tradisi Jawa Tengah yang selanjtnya adalah mubeng benteng.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb