USG Fetomaternal: Penjelasan, Manfaat, dan Waktu Melakukannya
3. Pemeriksaan Kesehatan Organ Janin
Pemeriksaan USG Fetomaternal juga melibatkan evaluasi fungsi organ dalam tubuh janin, seperti pemeriksaan denyut jantung, gerakan tubuh, dan perkembangan organ vital lainnya.
4. Pengukuran Cairan Amnion
Hasil USG Fetomaternal akan memberikan informasi tentang jumlah cairan amnion di dalam rahim. Jumlah cairan amnion yang normal penting untuk kesehatan janin.
5. Posisi Plasenta
Lokasi plasenta juga akan dinilai dalam hasil USG. Posisi plasenta dapat mempengaruhi rencana persalinan dan risiko komplikasi.
6. Deteksi Kondisi Kehamilan yang Tidak Normal
Hasil USG Fetomaternal juga mencerminkan adanya kondisi kesehatan yang mungkin tidak normal, seperti plasenta previa (plasenta menutupi serviks) atau kelainan lainnya.
Membaca hasil USG Fetomaternal harus dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten, seperti dokter atau ahli ultrasonografi.
Mereka akan menilai gambar, mengukur parameter, dan membandingkan hasil dengan standar medis yang berlaku.
Baca Juga: Moms, Pahami Cara Membaca Hasil USG Kista Ovarium
Kapan Melakukan USG Fetomaternal?
Dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan USG fetomaternal dengan teknologi Doppler jika Moms memerlukan perawatan ekstra selama kehamilan, misalnya jika:
- Memiliki BMI rendah atau tinggi
- Mengandung anak kembar dua atau lebih
- Memiliki kondisi medis yang sudah ada, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi
- Bayi di dalam kandungan dipengaruhi oleh antibodi rhesus
- Moms seorang perokok
- Moms terkena slapped cheek syndrome (human parvovirus B19) dalam 20 minggu pertama kehamilan
- Bayi tidak tumbuh sehat sesuai dengan perkiraan usia kehamilan
- Moms pernah mengandung dan memiliki bayi dengan berat badan rendah sebelumnya
- Moms pernah mengalami keguguran terlambat atau kehilangan bayi saat lahir
- Adanya pengurangan gerakan bayi
- Mengandung anak kembar atau lebih dan ada tanda-tanda sindrom transfusi kembar-ke-kembar (TTTS)
- Sebelumnya pernah mengalami kehilangan bayi di akhir kehamilan atau saat lahir
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
Teknologi Doppler dalam USG Fetomaternal
Sonografer akan memeriksa area yang berbeda saat Moms melakukan USG fetomaternal menggunakan USG Doppler.
Rangkaian prosesnya tergantung pada informasi apa yang dia butuhkan tentang kehamilan dan bayi Moms.
Lantas, apa saja proses dalam USG Doppler?
1. USG Doppler Pembuluh Darah Rahim
Arteri uterus adalah pembuluh yang membawa darah ke rahim. USG Doppler pembuluh darah rahim ini dilakukan untuk memeriksa darah yang mencapai plasenta telah cukup untuk bayi
Ini dikarenakan bayi Moms membutuhkan banyak nutrisi dan oksigen untuk tumbuh sehat sesuai dengan perkiraan usia kehamilan.
Oleh karena itu, dinding arteri rahim harus melar untuk memungkinkan darah masuk sebanyak mungkin.
Pada kehamilan, arteri yang biasanya kecil ini bertambah besar untuk memungkinkan lebih banyak darah masuk. Ini disebut resistansi rendah.
Jika darah tidak dapat masuk ke plasenta dengan cukup mudah, bayi Moms mungkin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkannya melalui tali pusat.
Baca Juga: 10+ Inspirasi Model Kebaya Modern Hijab, Bisa Jadi Referensi
Jadi, Moms mungkin menjalani USG Doppler pembuluh darah rahim apabila memiliki kemungkinan besar terkena preeklamsia sehingga memengaruhi kerja plasenta dalam mengalirkan nutrisi dan oksigen pada janin.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.