15 April 2024

Usus Turun atau Turun Berok: Penyebab dan Cara Mengobati

Bisa berbahaya jika tidak diobati karena usus akan terjepit
Usus Turun atau Turun Berok: Penyebab dan Cara Mengobati

Mungkin beberapa Moms belum familiar dengan istilah usus turun. Namun, bagaimana dengan hernia?

Moms, usus turun adalah istilah lain dari kondisi medis yang dikenal sebagai hernia.

Hernia umum terjadi, biasanya disebabkan oleh tekanan tinggi di rongga perut atau kelemahan otot perut.

Usus turun juga sering disebutkan sebagai turun berok.

Kondisi tersebut dijelaskan oleh dr. Adianto Nugroho, Sp.B, Subsp. B.D. (K),FACS, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Usus turun atau hernia dapat disebabkan oleh kelemahan dinding perut maupun bawaan lahir," jelas dr. Adianto.

"Untuk hernia yang disebabkan bawaan lahir, biasanya terjadi pada anak-anak," sambungnya.

Melansir Mayo Clinic, kondisi ini bisa membuat perut (usus) menonjol.

Tonjolan ini bisa menimbulkan rasa sakit, terutama saat batuk, membungkuk, atau mengangkat benda berat.

Namun, kebanyakan orang bisa tidak merasakan gejala dari usus turun.

Meskipun turun berok mungkin tidak selalu berbahaya, pengobatan di rumah sakit dianjurkan untuk mencegah komplikasi.

Simak serba-serbi turun berok di sini, yuk, Moms!

Baca Juga: Hernia Femoralis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Ciri-ciri atau Gejala Usus Turun

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah disinggung, gejala usus turun bisa berbeda pada setiap orang.

Bahkan, tidak jarang, kondisi ini tak menimbulkan gejala apa pun pada penderitanya.

Meski begitu, Cleveland Clinic mengatakan bahwa turun berok bisa menyebabkan munculnya benjolan atau sensasi mengganjal di daerah selangkangan.

Jika tidur, benjolan tidak akan terlihat. Tapi, saat disentuh, akan terasa adanya benjolan di area tersebut.

Tidak hanya itu, dr. Adianto mengatakan bahwa turun berok juga bisa menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • Adanya rasa tidak nyaman
  • Adanya rasa yang mengganjal
  • Terlihat benjolan yang semakin nyata saat berdiri dan hilang saat tiduran
  • Tonjolan di daerah selangkangan, di kedua sisi tulang kemaluan dan bisa masuk ke skrotum atau labia.
  • Perasaan adanya tekanan di selangkangan
  • Nyeri di selangkangan, terutama saat mengejan, mengangkat benda berat, batuk, dan membungkuk
  • Nyeri dan sensasi terbakar yang bisa menyebar ke area panggul atau kaki.

Selain itu, kondisi ini juga bisa ditandai dengan tonjolan pada tulang kemaluan, lipatan paha, pusar, atau kantong buah zakar.

Sebagai tambahan, hernia atau turun berok bisa dialami oleh individu berusia 40 tahun ke atas, anak-anak, dan bahkan bayi yang baru lahir.

Jika dialami oleh anak-anak atau bayi baru lahir, kondisi ini umumnya disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut akibat cacat lahir.

Gejala usus turun pada bayi, termasuk tidak nafsu makan, terus-menerus menangis, batuk, atau mengejan kuat saat buang air besar.

Pada anak-anak yang lebih besar, gejala turun berok seperti benjolan mungkin lebih terlihat saat mereka batuk, mengejan ketika buang air besar, atau berdiri dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Kenali 8 Gangguan Sistem Pencernaan serta Penanganannya

Penyebab Usus Turun

Ilustrasi Area Perut
Foto: Ilustrasi Area Perut

Menurut dr. Adianto, penyebab usus turun yang paling sering adalah kelemahan dinding perut.

Kondisi ini pun bisa terjadi akibat tekanan tinggi dan berulang di perut.

Ada pula hal lain yang dapat meningkatkan risiko usus turun, yaitu:

  • Otot perut yang lemah sejak lahir
  • Penuaan dan ketegangan berulang di area perut dan selangkangan
  • Terlalu banyak mengejan ketika buang air besar atau buang air kecil
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Aktivitas fisik yang terlalu berat
  • Kehamilan
  • Sering batuk dan bersin dengan kuat, atau batuk dan bersin kronis (berkepanjangan)

Baca Juga: Mengenal Intususepsi, Kondisi saat Usus Terlipat ke Bagian Usus Lain di Dekatnya

Mengutip Johns Hopkins Medicine, usus turun bisa berbahaya, karena cenderung membesar.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb