24 Juli 2024

8 Penyebab Kepala Bayi Peyang, Bisakah Normal Kembali?

Cegah sedari dini, yuk, Moms!

Sering terjadi dan ditemukan, apakah sebenarnya penyebab kepala bayi peyang, Moms?

Kepala Si Kecil yang tidak terbentuk sempurna ini terkadang menimbulkan kekhawatiran.

Jadi, tak heran jika banyak orang mencari tahu apakah kepala bayi yang peyang ini bisa kembali normal?

Yuk, cari tahu serba-serbi kepala bayi yang peyang menurut pakar dan kapan bisa kembali normal!

Baca Juga: Makrosefali, Kondisi Lingkar Kepala Bayi Lebih dari Normal

Penyebab Kepala Bayi Peyang

Mengukur Lingkar Kepala Bayi (Orami Photo Stocks)
Foto: Mengukur Lingkar Kepala Bayi (Orami Photo Stocks)

Posisi tidur yang sama membuat kepala bayi peyang di kebanyakan kasus.

Hal inilah yang membuat bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharusnya bulat berubah menjadi peyang atau datar.

Terlepas itu, ada sejumlah penyebab kepala bayi bisa peyang dan tidak rata, meliputi berikut ini.

1. Proses Melahirkan

Plagiocephaly dan brachycephaly berkembang ketika ada tekanan konstan diletakkan pada satu sisi tengkorak bayi.

Jika Moms tidak menjaganya sejak awal, besar kemungkinan kepala bayi menjadi peyang.

Mengutip National Childhood Trust, sebagian besar proses melahirkan mungkin dapat membuat kepala bayi peyang dan terlihat memanjang untuk sementara waktu.

Namun, kondisi ini biasanya akan kembali dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu setelah kelahiran.

Tetapi, kadang-kadang bagian dari tengkorak mungkin menjadi rata.

2. Bayi Tidur Telentang

Penyebab kepala bayi peyang juga bisa karena kelamaan tidur berbaring atau telentang.

Menidurkan bayi telentang mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, itu berarti ia akan menghabiskan banyak waktu di posisi yang sama.

Hal ini pun juga bisa disebabkan karena kasur tidur bayi yang lebih rata dan tidak berbentuk.

3. Otot-otot Leher Tegang

Jarang disadari, penyebab kepala bayi terlihat peyang juga bisa karena keadaan tubuh yang tidak fit.

Otot-otot leher yang tegang dapat menghentikan bayi untuk memutar kepalanya dengan cara tertentu.

Hal ini membuat bayi terus berada dalam posisi yang sama sepanjang hari.

Otot leher yang tegang membuat Si Kecil tidak nyaman, sehingga ia mudah tantrum dan sulit ditenangkan.

Perlu perawatan lebih lanjut untuk mencegah otot leher yang sakit menjadi lebih nyeri.

Baca Juga: 5 Efek Kepala Bayi Sering Terbentur, Bisa Ganggu Saraf!

4. Ada Tekanan pada Kepala Bayi di Dalam Rahim

Memijat Perut saat Hamil
Foto: Memijat Perut saat Hamil (https://flo.health/)

Tahukah Moms bahwa kepala bayi peyang bisa karena posisi sejak dalam kandungan?

Keadaan yang tak menentu di dalam perut membuat bayi berusaha bergerak dengan keterbatasan.

Kondisi ini berisiko terjadi pada bayi kembar karena ruang di dalam rahim terbagi dua.

Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu saat air ketuban terlalu sedikit, sehingga kurang melindungi bayi termasuk area kepalanya.

Meski demikian, tak ada bukti khusus apakah kondisi ini dialami kasus kembar identik atau kembar fraternal.

5. Bayi Lahir Prematur

Bayi prematur lebih cenderung memiliki satu sisi kepala yang rata karena tengkorak mereka lebih lunak daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Selain itu, bayi prematur cenderung menghabiskan lebih banyak waktu telentang tanpa digerakkan atau diangkat.

Hal ini karena mereka mungkin belum dapat menggerakkan kepala mereka dari sisi ke sisi.

Oleh karenanya, lahir secara prematur menjadi penyebab lain dari kepala bayi yang peyang.

6. Craniosynostosis

Kepala bayi peyang dan pipih kadang-kadang bisa disebabkan oleh lempeng tulang tengkorak bayi yang tidak normal sejak dini.

Kondisi dikenal sebagai craniosynostosis, dibutuhkan bantuan medis untuk mengembalikan tengkorak bayi lebih baik.

Bayi yang lahir dengan kondisi ini, ada yang berkisar ringan hingga parah.

Ini dapat membuat tampilan kepala bayi di luar dari bentuk normal dan perlu diperbaiki dengan pembedahan.

7. Faktor Keturunan

Penyebab kepala bayi peyang selanjutnya adalah faktor keturunan.

Namun, faktor genetik kepala peyang atau plagiocephaly, dianggap relatif jarang dibandingkan dengan penyebab lain seperti posisi tidur atau kondisi fisik.

Namun, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi ini.

Hal ini bisa termasuk kecenderungan untuk memiliki tengkorak yang lebih lembut atau fleksibel, yang dapat lebih mudah terbentuk menjadi bentuk yang tidak simetris.

8. Keterbatasan Gerak di Rahim

Penyebab kepala bayi peyang yang terakhir adalah keterbatasan gerak di rahim.

Terkadang, kepala bayi bisa menjadi peyang akibat posisi mereka yang terbatas dalam rahim, terutama dalam kasus kehamilan ganda atau jika rahim ibu memiliki bentuk yang tidak biasa.

Baca Juga: Kepala Bayi Lonjong saat Lahir, Bisakah Normal Kembali?

Tanda Kepala Bayi Peyang

Bayi Menangis (Orami Photo Stocks)
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stocks)

Kepala bayi peyang disebut juga sebagai sindrom kepala datar.

Seringnya, hal ini terjadi karena bayi menghabiskan banyak waktu berbaring telentang, terutama di awal kelahiran.

Flat head syndrome merupakan kondisi ketika kepala bayi dalam bentuk yang tidak simetris antara kiri dan kanan.

Ada pun sejumlah gejala lain yang bisa terlihat dari kepala bayi peyang, di antaranya:

  • Bagian belakang kepala bayi lebih rata di satu sisi
  • Bagian kepala peyang memiliki rambut lebih sedikit
  • Telinga bayi terlihat seperti terdorong ke depan
  • Dahi menonjol di sisi berlawanan dan tidak rata

"Angka kejadian terjadinya kepala bayi peyang cukup sering yaitu 1 dari 5 bayi," terang dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Penyebab paling sering hal ini terjadi karena posisi tidur bayi telentang atau menoleh ke salah satu sisi dalam waktu yang cukup lama.

Tulang tengkorak bayi yang masih sangat lunak dan fleksibel dapat berubah bentuk karena tekanan yang lama pada bagian kepala tersebut.

Terlepas minimnya efek samping kepala bayi yang peyang, ini bisa dibedakan dari berbagai jenis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.